Lekas Membaik

12 3 0
                                    


Mempunyai pekerjaan yang berkencimpung dengan dunia hiburan bukan serba-serbi hal yang menyenangkan. Beberapa artis akan memiliki dua kepribadian, menunjukkan sikap baik dan menawan di depan kamera atau sebaliknya saat tanpa kamera.

Setelah video yang tak diharapkan Soma itu meyebar ke berbagai media Korea, ia memutuskan untuk tidak terlihat di depan kamera. Jika ingin dikatakan jujur, ini semua adalah kesalahannya, tindakan tak terpuji yang ia lakukan bukanlah gimmick semata.

Agensi yang menanungi Soma telah beberapa kali datang menenemui pihak Mi-Cha untuk meminta negosiasi agar masalah ini selesai agar tidak adanya korban dari pihak masing-masing. Sudah ketiga kalinya tetapi masih saja mendapat penolakan dari Arin—pihak Mi-Cha yang mengurus semua masalah ini. Sebagai agensi yang memiliki tanggung jawab atas artisnya, mereka akan mengusahakan untuk menutupi kesalahan artis. Sebab itu manager Soma kembali mengubungi pihak Mi-Cha.

"Yeoboseyo," salam hangat dari si penelepon.

"Ne?"

"Bisakah kita membicarakan masalah video kemarin? Kita bisa membuat kesepakatan sebelumnya. Tolong, ini bersangkutan dengan artis kami juga citra agensi kami."

"Mianhe, Tuan, kami tidak bisa melakukan itu," balas Arin. Ia ingin sekali memberikan pelajaran kepada Soma atas semua tindakan gila yang telah ia lakukan.

Mi-Cha berlenggong mendekati Arin, matanya menangkap wajah kesal Arin yang sedang mengangkat telepon. "Wae? Siapa?" tanya Mi-Cha tanpa menimbulkan suara, terlihat hanya menggerakan mulutnya sesuai kalimat yang ia lontarkan.

"Manager Jeon Soma," Arin membalasnya dengan cara serupa.

Mi-Cha mengernyit, sepertinya Soma sangat menyayangi kariernya. Sampai sang manager harus beberapa kali menghubungi pihak Soma dengan berbagai permohonan.
"Katakan pada managernya beritahu Soma untuk datang ke cage dan suruh dia datang dari pintu belakang. Pintu depan tidak aman jika Soma masuk lewat sana." Mungkin ini adalah yang terbaik, Mi-Cha juga merasa tak enak hati telah menjauhkan Soma dari kariernya, meski pada dasarnya Mi-Cha melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Hanya saja tindakan yang ia lakukan bertepatan dengan kamera siaga yang merekam kegiatan tempo hari.

Arin sontak membisukan panggilan suara. Ia tak habis pikir jika kakak sepupunya itu menerima permohonan manager Soma. "Tapi, Eonnie," sela Arin merasa tak setuju.

"Soma sudah menderita beberapa minggu ini. Banyak postingan yang membanjiri komentar negatif tentangnya, belum lagi berita yang mulai berlebihan dalam membeberkan permasalahan yang sebenarnya," tutur Mi-Cha. Sebagaian infotement terkadang memanfaatkan kesempatan dengan memperluas permasalahan untuk meningkatkan jumlah viewers.

Arin menyerah. Ia tidak bisa bertindak lebih jauh karena ini adalah masalah antara Mi-Cha dan Soma. Maka Arin kembali menekan tombol unmute sehingga memperdengarkan suara manager yang masih mengucapkan beberapa kalimat permohonan, "Baiklah. Sampaikan kepada Soma bahwa Mi-Cha Eonnie menunggunya di cage. Masuk lewat pintu belakang saja agar keadaan tidak memburuk. Dan katakana pada petugas kami bahwa sudah buat janji," pungkas Arin disertai helaan napas lega.

***

Kaki jenjang dengan high heels hitam berjalan menuju tempat yang sudah disepakati sebelumnya, disertai dengan kaki berpantofel yang berada tepat di sampingnya. Usai Soma mendapat kabar dari managernya bahwa Mi-Cha menyetujui permintnanya, tanpa pikir panjang ia langsung menuju ke cage Mi-Cha ditemani dengan manager Im—kepercayaanya.

Sesuai yang disampaikan, Soma telah berada di cage Mi-Cha melalui pintu belakang. Ia kini berjalan menemui tujuannya.

"Soma~ya!" pekik perempuan dari arah yang bersebarangan—dia adalah Mi-Cha.

(Not) Perfect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang