Sudah Terungkap

14 2 0
                                    


Setelah melakukan operasi bedah plastik, hidup Mi-Cha memang benar-benar berubah. Yang tidak berubah hanya proses kerjanya. Ia masih seorang wanita penggila kerja. Terlebih tidak ada lagi Joon-Hee di sisinya membuat ia memilih untuk terus bekerja agar bisa melupakan bocah tengil kesayangannya yang membuat ia kecewa.

Untungnya bagi Mi-Cha, walaupun berita tentang pembullyan Soma terhadapnya tidak menganggu perkembangan vendornya. Namun ia kasihan pada Soma yang menghadapi gosip di sana-sini. Bukan berarti wartawan tidak mengejarnya—mereka pun mencari-cari keberadaannya. Namun ia sudah menyuruh Arin menyelesaikan semuanya dan mengganti dirinya menghadap wartawan. Sejak tersebarnya berita tersebut, Mi-Cha harus keluar-masuk dari pintu belakang. Bahkan ia sangat terpaksa memarkirkan mobil kesayangannya di gang sempit belakang cage-nya.

"Terima kasih untuk rapat hari ini. Kami pastikan, tim kami tidak akan mengecewakan Anda," ucap Mi-Cha seraya menundukkan kepala sebagai tanda hormat.

Musim semi akan segera menyapa, itu tandanya vendor mereka akan kebanjiran job. Akan banyak perayaan di mana-mana. Hal tersebut membuat Mi-Cha amat senang. Belum lagi vendornya semakin terkenal sejak disorot oleh kamera dalam acara ulang tahun Soma. Ia berutang budi pada wanita tersebut dan berniat akan menemuinya untuk berterima kasih dan meminta maaf jika perlu.

Mi-Cha menutup laptopnya dan mengirim pesan pada Hanbin bahwa ia akan segera ke rumah sakit. Lalu ia menghadap Arin yang sedang membereskan berkas hasil rapat hari ini. "Aku akan ke rumah sakit untuk menjenguk kekasih Hanbin. Selesai dari sana, aku akan langsung menuju Lotte Hotel Seoul untuk pengecekan aula yang akan kita gunakan untuk acara pertemuan besar ini. Nanti aku akan mengirim pesan jika akan berangkat. Dan aku mau, kau pun nanti segera berangkat," perintah Mi-Cha yang menyerahkan berkas konsep acara untuk hari ini. "Dan satu lagi, bagaimana perkembangan kasus Jeon Soma?" tanya Mi-Cha yang khawatir pada teman lamanya tersebut.

Arin mengernyitkan keningnya. Ia selalu kagum dengan Mi-Cha yang masih saja peduli pada orang yang pernah menyakitnya. "Dia tergoncang dan katanya akan menuntut kita. Tapi tenang saja, aku sudah menghubungi pengacara keluarga dan menyerahkan video yang ada padaku. Itu bisa sebagai bukti bahwa kita tidak bersalah. Karena video yang beredar diambil dari balik tembok sedangkan video yang kusimpan tidak menutup posisi Eonni dan Soma," jelas Arin panjang lebar dengan senyum yang mengembang. Ia sangat siap menghadapi masalah ini karena mereka tidak bersalah.

"Aku percaya padamu. Sampai jumpa lagi." Mi-Cha pun berlalu keluar dari ruang rapat dan masuk ke ruangannya. Mengambil tas dank unci mobil, lantas keluar dari cage-nya melalui pintu belakang.

***

Akibat jetlag, Joon-Hee tertidur cukup lama begitu sampai ke rumahnya di Seoul. Suasana sepi menyambut dirinya karena kedua orang tuanya sedang tidak di Seoul. Namun ia sudah mengabarkan kepulangannya sehingga Aelsy memutuskan akan kembali ke Seoul untuk menemani putranya.

Tepat pukul 11 siang, mata Joon-Hee terjaga dan ia menyadari kesalahannya. Seharusnya ia tidak terlena akan empuknya ranjangan, karena ada hal penting yang harus segera terselesaikan. Dan untungnya ia, mimpi itu tidak lagi menghampiri. Saat di pesawat pun ia tidak membiarkan dirinya untuk terlelap karena ia was-was dengan mimpi pesawat jatuh.

Tanpa bersih-bersih, bahkan ia tidak mencuci mukanya, langsung keluar kamar dan berlari cepat mencapai pintu. Saat pintu di hadapannya terbuka, baru ia sadar bahwa salju sedang turun dengan lebat. Rasa sejuk pun tidak bisa dihindari. Dengan kesal ia kembali ke kamar untuk mengambil mantel. Usainya ia meraih payung yang berada di dekat pintu lantas menutupnya rapat-rapat.

Tujuannya saat ini adalah rumah tetangga. Ia berharap bertemu dengan Mi-Cha. Namun jika dipikir jam berapa saat ini, jelas Mi-Cha tidak di rumah. Hanya saja, Rara pun bisa menjadi sumber informasi karena di mimpinya banyak membahas Han-Kang dan Hyura ketimbang Mi-Cha. Itu sudah lebih dari cukup ketimbang ia tidak mendapatkan apa-apa. Pun ia masih memikirkan percakapan singkatnya dengan Mi-Cha kemarin saat ia masih di Chicago.

(Not) Perfect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang