2: The Reason Why

526 126 18
                                    

Saat Yuga sampai di parkiran sekolah, tiba-tiba ada seorang cowok menghampirinya. Yuga tiba-tiba panik, karena saat ia menoleh, ternyata cowok yang menghampirinya adalah Tomy.

"Hai, lo baru dateng?" sapa Tomy cukup ramah.

"Hmm, menurut lo?" Yuga benar-benar merasa canggung. Lagipula apa-apaan pertanyaan Tomy itu? Sudah jelas Yuga baru datang!

Namun, Tomy malah tertawa pelan. "Jadi, apa jawaban lo?"

"Jawaban?" Yuga membuang pandangannya, lalu menahan diri untuk tidak berkata kasar. Ingat, ia hanya boleh kasar terhadap sahabatnya saja. "Sorry, Tom. Gue ... nggak bisa bales perasaan lo itu."

"Kenapa?"

Pakai nanya kenapa! Argh!

"Gue sebenernya lagi suka sama cewek di kelas lain. Gue ... diam-diam suka sama dia, dan ... intinya gue maunya pacaran sama dia. Sorry!" Yuga menunduk sambil memejamkan matanya rapat-rapat. Ia selalu merasa tidak enak setiap menolak seseorang yang menyukainya.

"Oke, alasan lo lumayan masuk akal. Santai aja, Bro." Tomy terkekeh sambil menepuk pundak Yuga. "Hmm, kalo boleh tau, siapa cewek yang lo suka itu?"

Siapa ya? Sial, sebenarnya tidak banyak nama murid perempuan yang Yuga hafal.

Mata Yuga pun tanpa sengaja melihat Renata yang berlari memasuki gerbang dengan napas terengah-engah. Target yang tepat!

Renata terkenal sebagai murid teladan dan baik hati.

"Tunggu, kenapa lo mau tau?" tanya Yuga memastikan.

"Penasaran aja. Sebagus apa tipe lo." Tomy tersenyum.

"Tipe?" Yuga mendengus. "Gue nggak punya tipe idaman. Is it weird?"

Tomy kini mengernyit. "Kenapa nggak punya?"

"Selama gue nyaman sama dia, gue nggak peduli sama hal yang lainnya."

"Jadi, alasan lain lo nolak gue, karena lo nggak nyaman sama gue?"

"Banget. Sorry."

[]

Percayalah, sebagai cowok, gue lebih susah nolak cowok dibanding nolak cewek.

Cutie Pie [Short version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang