"Apa? Putus?" Renata melebarkan matanya, tidak menyangka alasan Yuga mengajaknya bicara empat mata di taman, ternyata untuk meminta putus. "Kamu bercanda, ya?"
"Aku serius. Sorry." Yuga menunduk, meremas jemarinya dengan gugup.
"Kenapa?" Renata menyentuh tangan Yuga. "Aku salah apa?"
"Gimana ya ngomongnya? Hmm, aku cuma merasa kurang nyaman dan cocok buat jadi pacar kamu." Alasan Yuga masih ambigu, membuat Renata semakin mengernyit bingung.
"Why?"
"Hmm, kamu tau perasaan apa yang paling aku nggak suka?"
"Hah? Apa?"
Yuga tersenyum masam. "Perasaan nggak nyaman. Sekali aku merasa nggak nyaman sama seseorang atau sesuatu, aku selalu merasa ingin kabur. I know, It's weird."
"Apa karena aku beliin kamu hadiah waktu itu? Kamu nolak, dan aku tetep maksa. Apa karena itu?"
"Itu salah satunya. Tapi, sejak awal mulai pacaran, gue udah merasa kurang nyaman. Maaf, gue tau Lo merasa alesan gue sepele atau nggak masuk akal. Maaf, Renata." Yuga menunduk, lagi-lagi ia merasa bersalah.
"Walau gue janji bakal berubah, lo tetep mau putus sama gue?"
"Yap. Karena, lo sama sekali nggak perlu berubah. Lo cuma perlu menemukan orang yang tepat."
"I see." Renata berusaha tersenyum, lalu bangkit berdiri. "Tapi, Yuga, gue harap ... lo nggak bisa menemukan orang yang tepat. Nggak semudah itu."
"It's okay." Yuga tahu, ucapan Renata terdengar seperti doa yang kejam. Tapi, ia mengerti bahwa Renata hanya terbawa emosi sesaat.
Yuga hanya berharap, ucapan Renata yang terdengar seperti doa itu ... tidak dikabulkan oleh Tuhan.
[]
Bukan doa, lebih tepatnya kayak kutukan. heh
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Pie [Short version]
Teen FictionTentang Yuga, yang nama belakangnya dirahasiakan. Yuga bosan dibilang imut, padahal sifatnya berbanding terbalik dengan wajahnya. Lalu, masalah terbesar Yuga adalah ... sudah ada tiga cowok memberikannya surat cinta sejak ia masuk SMA. Padahal, Yuga...