"Oke, jadi tipe cewek lo kayak gimana?" tanya Kei, lumayan serius sambil menyeruput es teh manisnya."Hmm, nggak punya."
"What?" Ringgo menaikkan satu alisnya. "Apanya yang nggak punya?"
"Tipe cewek. Memangnya harus punya, ya?" tanya Yuga menopang dagu.
"Harus! Biar kita bisa cariin yang sesuai sama selera lo, Bro!" jawab Ringgo semangat.
"Hmm, yang penting nyaman aja gue, sih." Yuga berusaha berpikir keras, "tapi, mungkin gue lebih suka cewek yang nggak banyak ngatur dan bisa ngasih gue kebebasan."
"I see, biar lo bebas main game dan nonton anime sepuas lo, kan?" tebak Kei tepat sasaran.
"Oi, mending lo pacaran sama tembok aja." Aga akhirnya bersuara. "Lupain soal tipe, deh. Di sekolah ini, apa ada cewek yang narik perhatian lo?"
"Banyak."
"Hahhh?!" Ketiga temannya itu terkejut. Jawaban Yuga cukup mengejutkan, karena Yuga tidak pernah membahas tentang siapa-siapa. "Banyak?"
Yuga memandang ketiga temannya itu dengan datar. "Kenapa kalian kaget? Apa kalian kira gue jadi tertarik sama cowok?"
"Bukan gitu maksud kita, Yuga. Kita cuma kaget, karena kayaknya lo nggak pernah bahas cewek sama sekali," jelas Kei panik.
"Betul." Aga mengangguk setuju.
"Hmm, gue sebenernya mulai curiga kalau lo diam-diam naksir gue, Bro." Perkataan Ringgo, langsung mendapatkan tatapan jijik Yuga. "Bercanda. Just kidding. Haha."
"Gue selama ini nggak bahas cewek karena nggak yakin kalian bisa jaga rahasia. Apalagi Ringgo. Bisa-bisa dia langsung nembak tuh cewek, mewakili gue."
"Bener juga." Aga memegang dagu. "Jadi, lo tertarik sama siapa aja?"
"Satu dulu, deh. Kalo semua gue sebut, nanti kalian makin ember."
"Oke, siapa?" tanya Ringgo penasaran tingkat kecamatan.
"Renata. Dia terkenal pinter, kan? Gue tertarik, karena semua guru sering muji dia." Yuga menjelaskan sambil tersenyum kecil, tapi ketiga temannya itu merasa rasa tertarik Yuga tidaklah benar.
Wajar kalo orang bego kagum sama orang pintar. Batin Aga.
"Kayaknya, lo cuma kagum. Bukan tertarik buat jadi pacarnya," ujar Kei menghela napas.
"Bukannya sama aja?"
"BEDA, BAMBANG!" seru Aga dan Ringgo dengan kompak. Tumben.
[]
Sejak temenan sama mereka bertiga, gue merasa jadi lebih sering dipanggil Bambang. Why?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Pie [Short version]
Teen FictionTentang Yuga, yang nama belakangnya dirahasiakan. Yuga bosan dibilang imut, padahal sifatnya berbanding terbalik dengan wajahnya. Lalu, masalah terbesar Yuga adalah ... sudah ada tiga cowok memberikannya surat cinta sejak ia masuk SMA. Padahal, Yuga...