13: How?

205 71 19
                                    


Yuga terlihat melamun saat jam pelajaran Kimia. Ringgo melirik curiga sekaligus penasaran, apa yang melanda Yuga hingga melamun seperti itu?

Ketika bel istirahat berbunyi, Ringgo pun menepuk punggung Yuga dengan keras. "Woy, what's wrong?"

"Lo kalo nanya nggak usah pakai mukul, bisa?" Yuga menghela napas. "Gue lagi bingung."

"Bingung kenapa?"

"Renata ... kayaknya beneran suka sama gue."

"Bagus, dong?"

"Tapi, gue nggak yakin kalau rasa suka gue sama kayak dia."

Ringgo mencibir dalam hati, karena dari awal ia juga tahu kalau rasa suka Yuga hanya sebatas kagum. Tidak lebih. Tidak kurang.

"Kenapa lo mikir gitu?" sahut Kei yang diam-diam menguping, di depan mereka.

"Kemarin, Renata ngasih gue jaket mahal banget tanpa pikir panjang. Sedangkan gue, kayaknya gue nggak bisa beliin dia barang apa pun yang semahal itu."

"Itu bukan karena lo nggak suka sama dia, Bro. Lo nya aja yang emang bokek." Ringgo terkekeh. "Renata itu dari keluarga tajir, wajar aja dia mau beliin lo jaket mahal. Itu hal kecil buat dia."

"Tapi, gue jadi nggak nyaman." Yuga menempelkan dahinya di meja. "Kita baru jadian tiga hari, dan dia udah ngasih gue jaket semahal itu. Gimana kalau kita pacaran sampai setahun?"

"Mungkin, lo bakal dibeliin mobil." Ringgo malah tertawa. "Gue malah iri sama lo, Bro."

"Gue nggak mau pacaran kayak gitu. Dia cewek, nggak seharusnya dia ngeluarin duit sebanyak itu untuk cowok."

"Ya udah, tinggal lo omongin aja berdua secara baik-baik." Aga akhirnya bersuara, menoleh ke Yuga yang tampak murung. Sekadar informasi, Aga pindah tempat duduk menjadi di sebelah Kei. Teman sebangku Kei sebelumnya sudah dia usir secara paksa.

"Iya, Renata pasti ngerti dan jadi berhenti beliin lo barang mahal," sahut Kei tenang.

"Gitu, ya?" Yuga tetap menghela napas. "Tapi, gue tetep nggak yakin. Apa ... lebih baik gue putus aja, ya?"

Ketiga temannya itu sempat terdiam sejenak. Lalu, mereka pun memberikan respon yang beragam.

"Terserah, Kampret. Gue udah berusaha ngasih saran, tapi lo tetep mau putus. FINE!"

"Bego banget lo, anjir. Sini dah Renata buat gue aja."

"Ikutin kata hati lo aja, Yuga. Semoga lo menemukan jalan keluar yang terbaik."

[]

Tentu aja respon terakhir itu dari Kei, ya.

Cutie Pie [Short version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang