37: Finally!!!

155 44 28
                                    

(Play video on mulmed)

Band The Healing yang beranggotakan Yuga, Ringgo, Aga, dan Kei naik akhirnya dipanggil untuk naik ke atas panggung. Suara teriakkan para penonton perempuan langsung terdengar dengan heboh.

Yuga masih saja tidak menyangka dengan jumlah penonton yang datang. Lapangan sekolah Yuga terkenal sangat luas, tapi hari ini bisa terlihat begitu penuh dengan manusia. Bukan hanya murid sekolahnya saja yang datang, melainkan banyak dari sekolah lain juga untuk mengikuti berbagai lomba.

Namun, siang ini, saat menunggu hasil pengumuman lomba ... semuanya berkumpul di lapangan. Padahal cuaca hari ini sangat panas, tapi semuanya terlihat bersemangat melihat band Yuga. Rasa gugup Yuga tiba-tiba berubah menjadi semangat.

"Gila, ganteng banget mereka! Serius mereka murid sekolah sini?"

"Whoaa, drummer-nya hot! Lengannya aduhh! "

"Gitarisnya juga cool banget! Kayak bukan orang Indonesia, waahh."

"Itu yang di tengah vokalisnya? Cute banget gilaaa! Rasanya mau manggil Oppa!"

"Yang pakai kacamata juga manis, woy! Astaga, untung aja kita dateng!"

Suara teriakkan penonton membuat Yuga dan yang lain malu, tapi mereka mencoba untuk tetap cool. Jaga imej. Jangan mengecewakan ekspektasi penonton.

"Selamat siang, Semuanya! Perkenalkan, kami band yang baru terbentuk satu bulan yang lalu. Nama band kami The Healing, dengan harapan penampilan kami bisa menyembuhkan rasa lelah kalian." Kei bicara dengan begitu tenang dan ramah, karena ia tahu Yuga tidak akan mau disuruh bicara duluan.

"Nama kalian siapa? Kenalin satu-satu, dong!" seru penonton yang ada di barisan paling depan. Yuga mengernyit, karena kenal betul dengan orang itu. Ya, yang bertanya adalah Riska. Si Ratu gosip.

Yuga menarik napas, lalu mengambil mic yang ada di standing mic. "Halo, perkenalkan nama gue Yuga, sebagai vokalis. Yang tadi nyapa pertama namanya Kei, dia bule campuran, loh. Lalu yang lagi berusaha sok keren itu namanya Ringgo, keyboardis. Dan terakhir, drummer kita yang paling jago namanya Aga. Sekian, terima kasih."

Penonton tiba-tiba tertawa, karena merasa gemas dengan cara bicara Yuga yang terdengar ramah tapi terburu-buru. Mereka sepertinya tahu bahwa Yuga gugup.

"Yuga, are you okay? Lo masih bisa nyanyi, kan?" tanya Kei terkekeh, meledek Yuga.

"I'm okay." Yuga mendengus geli, lalu berusaha mengatur napasnya. "Gue gugup karena bersemangat, Kei."

"Bersemangat, ya? Nggak jadi mau pingsan?" Ringgo tambah mengejek, mentang-mentang punya mic juga.

Yuga terkekeh hambar. "Shut up, Bro! Ha-ha."

"Kayak kata gue tadi. Kalo lo sampai pingsan, lo bakal langsung gue lempar ke penonton," ujar Aga, mengingatkan ancamannya. Oh, ternyata drummer juga diberi mic ya. Yuga baru tahu.

Akibat ucapan Aga, penonton jadi berteriak histeris. Bahkan ada yang teriak akan menangkap Yuga jika benar-benar dilempar dari panggung. Wow.

"Aga, bercanda lo semakin lama, semakin lucu deh." Yuga menahan diri untuk tidak melempar sesuatu ke Aga. Ia harus sabar. "Ssstt, gimana kalau kita mulai sekarang? ARE YOU READY?" tanya Yuga bersemangat ke penonton.

"YEESSSS!"

Yuga melirik ketiga temannya, sebagai tanda untuk memulai penampilan mereka.

"YEAH, YOU!" seru Yuga dan yang lain, lalu suara drum pun memulai lagu mereka yang berjudul Somebody to You, by The Vamps.

"Yeah, you!"

I used to wanna be
Living like there's only me
But now I spend my time
Thinking 'bout a way to get you off my mind (Yeah, you!)

Penonton terlihat terkejut mendengar suara Yuga yang unik, serak tapi merdu.

Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering
This ground I'm on, it keeps shaking
Oh, oh, oh, now!

All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
Everybody's tryna be a billionaire
But every time I look at you, I just don't care

'Cause all I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you (Yeah, you!)

Yuga bernyanyi dengan sangat percaya diri, bahkan ekspresinya sangat bagus seolah ia sudah terbiasa tampil depan banyak orang. Kei, Ringgo, dan Aga juga memainkan alat musik mereka dengan keren, hingga Yuga semakin percaya diri tampil bersama mereka.

Yuga merasa beruntung, memiliki sahabat sekeren mereka bertiga.

Ringgo padahal sering bicara hal-hal yang tidak berguna, tapi hari ini Yuga akui dia cukup keren. Tidak seperti biasanya.

Aga ... dia bermain drum sehebat saat dia marah-marah. Yuga sungguh kagum dengan bakat Aga yang luar biasa.

Kei, ah Yuga bahkan bosan menyebut Kei keren. Yuga tidak terkejut sama sekali melihat penampilan Kei, karena memang dia setiap hari selalu keren. Paling waras di antara yang lain. Respect!

"Yugaaa, marry me!" seru seorang penonton setelah penampilan band The Healing selesai.

Napas Yuga terengah-engah, ia merasa lelah dan haus, tapi jantungnya ... berdetak begitu cepat. Ia sangat suka dengan perasaannya saat ini. Ia merasa sangat hidup.

Yuga tidak tahu siapa yang berteriak, tapi ia tersenyum dan membalas, "Sorry, I'm not ready yet. But, how about to be your boyfriend first?"

Kemudian, semua orang pun berteriak. Tentu saja kecuali ketiga sahabatnya yang sedang menahan tawa. Baru kali ini mereka mendengar Yuga bicara semanis dan segombal itu.

[]





Cutie Pie [Short version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang