19: Sunday with Yuga(2)

184 59 46
                                    

Yuga akhirnya memutuskan untuk mandi, karena tidak tahan mendengar omelan Aga yang berisik.

Jadi, selama Yuga sedang mandi, ketiga sahabatnya itu duduk-duduk di karpet berbulu sambil memakan keripik kentang yang mereka beli di minimarket. Ya, sebagai tamu, mereka sangat mandiri.

"Aga, kenapa lo ngotot banget bilang Yuga bau? Menurut gue nggak bau, ah. Cuma penampilannya aja yang  kayak gembel," gumam Ringgo sambil mengunyah keripik.

"Iya, gue malah mencium bau bedak bayi pas di deket Yuga tadi." Kei seperti biasa, berbicara dengan sangat santai.

"Kalo gue nggak bilang dia bau, dia nggak akan mau mandi," jawab Aga, dan alasannya memang masuk akal.

"Iya, kenapa lo pengen Yuga mandi walau dia nggak bau?" tanya Kei bingung.

Aga mengernyit tidak percaya. "Hei, mandi itu udah kayak kewajiban manusia setiap hari. Jangan mentang-mentang nggak bau, jadi nggak wajib mandi. PAHAM?!"

Ringgo dan Kei mengangguk paham. Mereka pun akhirnya menemukan fakta baru tentang Aga. Ternyata walau Aga pemarah, dia adalah manusia yang mencintai kebersihan.

"Tapi, ternyata Yuga lama juga ya kalo mandi. Kayak anak gadis," gumam Kei heran. Ia pun melirik kasur Yuga yang kosong. "Hmm, perasaan tadi ada PSP di kasur. Kalian ambil?"

Ringgo dan Aga menggeleng. Lalu sedetik kemudian, mereka baru sadar pelaku yang membawa PSP.

Ringgo tiba-tiba emosi dan menggedor pintu kamar mandi. "HEH, YUGA! Ngapain lo bawa PSP sambil mandi?!"

Kei terkekeh pelan. "Mungkin, dia berendam sambil main game. Kita lengah, guys."

"Pantes aja dia nggak keluar-keluar sejak setengah jam yang lalu, sampai gue kira dia menyukai air...." Aga pun berbaring di kasur Yuga dengan lemas. "Tuh bocah ... tiap hari ada aja kelakuannya yang bikin gue naik darah! Argh!"

Cklek.

Pintu kamar mandi akhirnya terbuka. Yuga keluar sambil memakai handuk di kepalanya, dan sudah lengkap memakai celana pendek juga hoodie abu-abu polos favoritnya. Ia sudah tidak terlihat seperti gembel.

"Eh? Kalian masih di sini?"

Pertanyaan Yuga otomatis membuat ketiga sahabatnya itu tambah emosi.

"Apa maksud lo, hah?" tanya Ringgo sambil merangkul Yuga. "Lo berharap, kita bosen nunggu lo mandi dan pulang dengan sendirinya? Makanya lo sengaja mandi sambil main game?"

"Yep." Yuga malah mengangguk.

"Ayolah, Yuga. Ini kan hari libur, sekali-kali main sama kita apa salahnya, sih?" bujuk Kei dengan senyum ramahnya. Menahan kesal.

"Bukannya dari Senin sampai Sabtu, kita berempat selalu ketemu?" balas Yuga sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Kalian nggak bosen?"

Ringgo pun tersenyum jail. "Mana mungkin kita bosen? Kita nggak akan bosen ketemu cowok seimut lo, Cutie Pie."

"Betul!" tambah Kei, bingung berkata-kata.

Yuga menghela napas, lalu mengambil sebungkus keripik yang ada di karpet. "Oke, untung aja kalian bawa makanan. Gue belum makan sejak kemarin siang."

"Hah? Kok bisa? Kenapa?" tanya Kei terkejut.

"Terlalu seru nonton anime kemarin," jawab Yuga cepat. "Pas gue liat jam, eh udah tengah malem. Gue jadi nggak bisa makan deh, karena takut gendut kalo makan jam segitu."

Aga mengepalkan tangannya. "Lo ... takut gendut? Badan lo tuh terlalu kurus, Kampret!"

Yuga menghela napas. "Lo nggak ngerti, Aga. Kalo berat gue naik, pasti pipi gue jadi chubby dan itu akan bikin gue tambah imut. Gue nggak suka."

"Yuga, lo nggak kapok dipukulin sama kita, ya?" tanya Kei lembut.

"Yuga, kenapa kata-kata yang keluar dari mulut lo hari ini selalu bikin gue emosi, ya? Kenapa, hah?!" tanya Aga cukup kencang, hingga membuat telinga Yuga berdenging.

Ringgo pun tiba-tiba mengguncang badan Yuga cukup kencang, hingga Yuga merasa pusing. "Yuga, lo udah bosen hidup? Cepet makan! Kalo lo mati, kita yang sedih!"

"Oke, gue akan makan. Kalian mau sekalian pesen apa?" tanya Yuga, akhirnya menyerah.

Ketiga sahabatnya itu tersenyum lebar dan berseru, "Pizzaaaaa!"

"Fine, pizza." Yuga mengambil ponselnya yang ia sembunyikan di bawah bantal, lalu memesan pizza secara online. "Gue beliin kalian pizza, tapi tolong, berhenti nyiksa gue selama satu minggu ke depan. Deal?"

Aga, Kei, dan Ringgo pun mengangguk sambil tertawa puas. Yah, Yuga walau menyebalkan, ternyata lucu juga.

[]
Hal yang paling gue benci selain timun adalah jika hari Minggu gue yang tentram diganggu.

Cutie Pie [Short version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang