Choi Hyunsuk - Pilihan

10.5K 742 161
                                    

•○°•○°•○°•○°•○°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•○°•○°•○°•○°•○°•


Hari ini kamu begitu sebal. Bagaimana tidak, lapangan yang seharusnya dipakai untuk ekstrakulikuler yang kamu pimpin, paskibra. Malah digunakan oleh ekstrakulikuler lain.

Berkali-kali, kamu sudah mengalah lapangan dipakai oleh ekstrakulikuler lainnya. Namun, kali ini rasanya kamu sudah di ambang batas kesabaran.

Sebenarnya kamu tak pernah mempermasalahkannya. Hanya saja biasanya lapangan dibagi dua secara adil. Namun, sudah tiga kali ini ekstrakulikuler basket selalu menguasai lapangan dan tidak mau bergantian.

"Choi Hyunsuk!" Panggilmu membuat beberapa orang yang sedang mendrible bola ikut menoleh ke arahmu.

"Do you miss me babe?" Entah sejak kapan perang dingin antara ekstrakulikuler basket dan paskibra jadi sengit seperti ini.

"Hari ini jadwal gue, lo bisa pindah ke lapangan depan." Ucapmu dengan nada santai berusaha menahan emosimu.

"Gak bisa, basket mau ada tanding minggu depan." Lelaki itu malah tersenyum meremehkan ke arahmu.

"Gue udah ngalah tiga hari ini, kalian mau gue laporin komite sekolah. Ini bukan lapangan buyut lo, kalo emang lo gak mau pindah seenggaknya lo bisa bagi dua!"

"Eits, calm down babe!" Ucapnya sambil membelai suraimu namun dengan cepat kamu menepisnya.

"Mau lo apasih?"

"(y/n), gak papa deh kita ngalah aja. Kita masih waras." Panggil Renjun sambil berusaha menarik pergelangan tanganmu.

"Mau kemana? Katanya lo mau lapangan ini." Hyunsuk ikut mencekal pergelangan tanganmu satunya membuatmu berada ditengah dua laki-laki yang sedang tersulut emosi.

"Lepasin dia!" Renjun berusaha menepis tangan Hyunsuk yang mencekalmu. Namun Hyunsuk dengan kuat malah menarikmu ke belakang tubuhnya.

"Belum puas lo ambil Papa gue?" Kamu sedikit membelalak, melupakan fakta bahwa Renjun dan Hyunsuk adalah saudara tiri.

"Jangan kayak anak kecil, lo abang gue. Harusnya lo bisa lebih dewasa menyikapi ini!" Setelahnya kamu tak mendengar percakapan apapun diantara mereka. Hanya punggung Hyunsuk yang naik-turun menahan emosi menjadi poin utama dalam pandanganmu.

"Ck, gue kesini buat lapangan yang lo korupsi, bukan buat dengerin kalian berantem. Lepasin!" Kamu menghentak cekalan Hyunsuk dan Renjun pada tanganmu dan berjalan tegas menemui anggotamu, meninggalkan Hyunsuk dan Renjun yang masih terbawa emosi.

Halu 2.0 II Treasure & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang