•○°•○°•○°•○°•○°•
Kamu berjalan gontai di pinggiran jalanan ibu kota yang mulai ramai. Pagi ini seharusnya kamu sedang duduk manis di meja kuliahmu untuk mendapat mata kuliah namun, kakimu malah melangkah ke sembarang arah sampai akhirnya kamu terduduk di pinggiran taman sambil melihat kemacetan jalan.
Pikiranmu mulai berkecamuk, kamu ingin kuliah sama seperti teman-temanmu yang lain. Tapi kamu mengingat teriakan dan luapan marah Ayahmu yang terus mengiang di telingamu kalau ia tak sanggup membayar uang semesteranmu.
Tak disangka, matamu kembali menangkap sosok laki-laki yang hampir setiap malam menemanimu saat kedua orangtuamu saling melempar kata kasar tanpa memikirkan perasaanmu.
"Mashiho?" Ucapmu lirih sambil terus mengucek kedua matamu. Saat kamu kembali melihat dengan jelas, laki-laki itu hilang.
"Gak mungkin Mashiho lari-larian, dia cuma halusinasiku aja." Sambil mengehela napas kasar, kamu kembali berdiri dan berjalan tak tentu arah.
Bukan maksud kamu ingin membolos, namun tiap kamu datang ketua jurusan akan selalu memanggilmu dan menanyakan kapan kamu akan membayar uang semesteran. Bukan malu, kamu hanya merasa tak enak terus mengikuti mata kuliah tanpa membayar sepeserpun.
•○°•○°•○°•○°•○°•
Pukul 12.00 malam, hawa dingin mulai mengganti panasnya sang surya di pucuk kepala. Namun, kakimu masih setia berjalan di jalanan yang tak tentu arah.
"Aku harus kemana lagi? Kalo kabur gak mungkin banget." Ucapmu sambil menolehkan kepalamu di salah satu rumah mewah yang kamu lewati.
Kamu mulai memicing karena matamu menangkap sosok aneh yang sedang melompat kesana kemari dengan pakaian serba hitam. Salah satu dari mereka sudah turun dan berlari melewatimu, namun salah satunya masih di atas balkon dan memantau situasi.
"Maling?" Bodohnya kamu malah berteriak sambil bertanya, membuatnya melompat pada pohon dan membekap mulutmu.
"Emh-- khwamuw mwhaling!" Ucapmu tak benar sambil terus melepaskan bekapan orang itu.
Tak sampai disana, dia bahkan menggendongmu bak karung beras di pasar senin sambil tetap menggunakan tudungnya.
"Lepas! Tolong!" Kamu terus berteriak sambil memukul punggung orang itu, namun dia dengan cepat memasukkanmu kedalam mobil.
"Lo pulang sendiri aja hari ini Yosh!" Mendengar suara itu, kamu seketika berhenti memberontak.
"Ck, anjing lo! Besok target kita rumah yang lo datengin tiap malem ya?" Kepalamu seakan menangkap percakapan kedua orang ini.
"Gue gak mau disana, cari target lain aja. Cepet turun, gue mau anter dia balik." Belum sempat kamu mencekal tangannya, laki-laki itu sudah menutup pintu penumpang dan mulai naik di pintu kemudi. Sedangkan temannya sudah turun sejak laki-laki yang menggendongmu ini mengatakan tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 2.0 II Treasure & You
Fanfiction[ o n g o i n g ] Disini kamu bisa buat duniamu sendiri dengan Treasure🌙 Gimana kalo Treasure jadi doi kamu, jadi kakak kamu, atau bahkan jadi tukang cilok langganan kamu🌼 Baca dulu yuk, mungkin aja ketagihan ngehalu👫 Highest rank #1 in mytreasu...