°•○°•○°•○°•
Kamu berjalan turun tangga kamarmu dengan langkah gontai, terlalu banyak menangis dan kurang tidur membuatmu menjadi lemas. Bahkan sekarang kakakmu mulai mencercamu dengan berbagai pertanyaan
"Berantem sama Jihoon?" Entah punya bakat menjadi dukun atau anak bibit Roy Cimori, kakakmu, Jung Jaehyun berhasil membuat perasaanmu kembali campur aduk kembali.
"Tanyanya bisa nanti aja gak sih kak! Pantatku baru aja mau seneng bisa duduk, kakak malah ngehalangin jalan." Ucapmu memrotes kakakmu yang menghalangi jalanmu.
"Atau Jihoon masukin mainan cicak lagi kayak waktu SMP dulu? Masak udah SMA masih takut sama mainan cicak sih?" Kali ini pertanyaannya membuat otakmu memutar kenanganmu bak CD otomatis yang takkan pernah hilang.
"Jae, jangan gangguin adek kamu dong. Biarin makan dulu, nanti telat lagi sekolahnya. Kamu kenapa sih dek? Sakit?" Tanya Ibumu membuat kepalamu naik-turun mengangguk, memang sakit. Bukan ragamu, tapi hatimu.
"Izin aja kalo gitu, udah kamu balik ke atas sana, biar Ayah nanti telepon wali kelas kamu." Kak Jaehyun mulai bersuara lagi. Biasanya kamu akan senang bila diperbolehkan tidak masuk sekolah, tapi kali ini rasanya berbeda.
"Aaa!" Kamu berteriak kaget saat kakakmu dengan tiba-tiba mengangkat tubuhmu seperti karung beras dan membawamu kembali ke kamar.
"Kak Jae turunin! Aku bisa sendiri!"
"Kamu lemah, baru ditinggal Jihoon sama cewek lain aja kamu kayak mayat hidup!" Entah darimana kakakmu bisa tahu, tapi kali ini kamu terpancing dengan ucapannya.
"Ck! Aku bukan kakak ya yang doyan ngebug, ditinggalnya sekarang ya nangisnya sekarang! Kalo kakak ditinggalnya sekarang nangisnya tahun depan!"
"Oh, jadi beneran Jihoon."
"Kak Jae!" Bahkan orang tuamu saling pandang dan menggeleng melihat kelakuan kalian. Satu hal yang menarik perhatian orang tuamu, bahwa kamu sudah mulai mengenal cinta.
Setelah kejadian kakakmu dengan mulut embernya tadi pagi, kini kamu hanya berdiam diri di kamar. Skate board di pojok kamarmu kembali membuatmu ingin menangis.
Entah kamu seperti wanita hamil saja yang dikit-dikit ingin menangis. Kamu mendecak, memikirkan apakah semua wanita akan seperti ini kalau sakit hati?
"Ash! Mending sakit gigi gue dari pada sakit hati gini!" Kamu memeluk gulingmu dan memilih memejamkan mata guna mencegah air matamu keluar. Namun, di menit ke 3 kamu malah menemui alam bawah sadarmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 2.0 II Treasure & You
Fanfiction[ o n g o i n g ] Disini kamu bisa buat duniamu sendiri dengan Treasure🌙 Gimana kalo Treasure jadi doi kamu, jadi kakak kamu, atau bahkan jadi tukang cilok langganan kamu🌼 Baca dulu yuk, mungkin aja ketagihan ngehalu👫 Highest rank #1 in mytreasu...