Kim Doyoung - Harapan

1.9K 219 15
                                    


•○°•○°•○°•○°•○°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•○°•○°•○°•○°•○°•

Kamu memandang objek di depanmu dengan seulas senyum, entah kenapa kamu merasa sudah bodoh namun, belom terpikir untuk berhenti dari kebodohanmu.

"Lo tau kan dia kayak gitu (y/n)?"

Pertanyaan Yeji membuatmu tersenyum simpul dan mengangguk. Kamu jelas tahu, Doyoung hanya terus bermain-main dengan perasaanmu. Entah, kamu nyaman. Nyaman dengan segala rasa sakit yang juga dia berikan.

"Ayo masuk kelas, mata kuliah jam pertama udah mau masuk. Gak mungkin kan mata lo sampe copot ngelitain Doyoung sama Somi doang."

Kamu terbahak, memang benar, tidak mungkin kamu terus melihat Doyoung dengan Somi. Lagi, kamu bukan salah satunya. Hanya sebagian kecil dalam ingatan Doyoung.

Kamu berjalan sambil sesekali mengenang perkenalanmu dengan Doyoung. Sangat lucu, kamu meminta nomor ponselnya karena dare dari Daehwi. Peri laknat itu memberi dare yang membawamu pada titik ini.

Flashback on

"Ih, (y/n) lo gak boleh curang ya anjir!" Mulut peri laknat itu terus saja berteriak meminta keadilanmu.

"Apa sih Hwi, berisik tau ngga, liat noh  se-caffe ngeliatin kita!" Alibimu.

"Bodoamat ya, lo kena dare. Pergi lo sekarang, tuh orangnya tuh!" Yeji dan Lucas hanya memandangmu senang. Kamu tidak kaget, mereka memang teman laknat untukmu.

"Lagian minta nomor ponsel dia gak ada yang salah kali (y/n)." Ucap Lucas yang membuatmu mendelik marah.

"Cepet gih!" Yeji juga ikut-ikut menyuruhmu, memang benar-benar laknat sekali.

Kamu hanya menghembuskan napas kecil dan sesekali melirik ke arah mereka untuk memastikan, namun mereka tetap diam dan malah balik menatapmu dengan tatapan bodo amat. Entah, keberanian dari mana, kamu mendatangi Doyoung yang sedang duduk bersama teman fakultasnya.

"Hai, Doyoung kan?" Kamu menyapa sambil tersenyum.

"Iya gue Doyoung kenapa?" Atensinya beralih padamu, jujur ini kali pertamamu. Kamu belum pernah merasakan hal seperti ini dalam ragamu. Jantungmu terus meloncat tak karuan, bahkan telingamu menyukai ritme alunannya.

"Eh gue (y/n) dari fakultas kesehatan masyarakat yang kemaren nyari lo buat ngebahas project angkatan kampus kita. Kebetulan gue ditunjuk jadi panitia pelaksananya." Kamu meremat sisi bajumu, jujur saja laki-laki di depanmu ini terus menyunggingkan bibirnya sambil memperhatikanmu berbicara.

"Okey, (y/n) cantik, kemaren gue gaada kelas jadi lo salah hari kalo mau ketemu gue. Boleh gue minta nomor lo?" Kamu mengangguk, kamu berpikir dare yang Daehwi berikan akan berakhir pada saat itu juga,

Halu 2.0 II Treasure & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang