Hamada Asahi - LDR pt.2

4.1K 622 81
                                    

•○°•○°•○°•○°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•○°•○°•○°•○°•

Kamu memandang malas laptopmu, sudah dua tahun kamu lulus dan di wisuda. Sekarang kamu sedang merancang desain baju untuk pernikahan artis ternama. Kamu adalah designer terkenal di negaramu. Dalam sebulan kamu bisa sepuluh kali bolak-balik dari Indonesia keluar negeri.

Matamu memejam, entah pikiranmu lelah. Beberapa menit kau memejamkan mata, kamu menoleh ke arah kertas yang kamu tempel pada kaca kamarmu. Sudut bibirmu terangkat, kamu mengingat ketika laki-laki Jepang itu membuat sketsa gaun pernikahan untukmu dan dia.

"Kamu bohong Sa." Monologmu sambil terus menatap sketsa itu.

Tring!

Satu notifikasi menghancurkan pikiranmu dan membuatmu tersadar.

Yu-tai💩

Temenin ngopi, gue butuh inspirasi

Gue sibuk

Gue mau ngasih sesuatu buat lo

Besok aja

Sekalian gue mau ngasih undangan nikahannya Asahi, tadi dia nitip buat lo.

Kamu terdiam melihat pesan yang Yuta kirim. Sedikit sakit pada hatimu, lagi dan lagi. Setelah tenggelam pada pikiranmu sendiri, kamu akhirnya menyetujui untuk menemani Yuta ngopi. Selebihnya kamu hanya ingin tahu, siapa gadis pilihan mantan kekasihmu.

Berjam-jam kamu menunggu Yuta, namun yang ditunggu malah menghilang. Bahkan kini nomor ponselnya tidak aktif.

"Awas aja kalo dia boongin gue!" Ucapmu sambil menyeruput kopi latte yang kamu pesan.

Bahkan kopimu hampir habis namun Yuta belum bisa dihubungi. Kamu hendak bangkit untuk kembali ke rumah namun kedatangan seseorang membuatmu terpaku.

"Maaf aku telat, tadi ada kendala dikit di kantor." Tak ada yang berubah dari orang di hadapanmu. Masih tampan, bahkan kini makin tampan semenjak ia diangkat menjadi CEO bir ternama.

"Aku nunggu Yuta, bukan kamu."

"Maaf, aku terpaksa nyuruh Yuta bohong. Kalo nggak gitu kamu gak akan mau ketemu aku."

"Bohong udah jadi kebiasaan kamu, aku gak kaget." Asahi mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di hadapanmu sambil tersenyum garing mendengar ucapan sarkasmu.

"Aku kangen." Ucap Asahi membuatmu memalingkan wajah. Jujur saja kamu juga rindu.

"Aku nggak."

Halu 2.0 II Treasure & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang