•○°•○°•○°•○°•○°•
Kamu sedang bergulat malas di kasur empukmu. Sudah sejak malam kamu merasakan sakit teramat di bagian perutmu karena sedang datang bulan. Kamu bahkan belum makan apapun dari pagi, kamu merasa perutmu seperti penuh. Kamu sudah ingin menangis tapi handphonemu terlebih dahulu berdering, akhirnya kamu memutuskan untuk menunda tangismu.
"Halo? masih sakit?" Suara seseorang membuatmu bangkit dari tidurmu.
"Iya--aw." Jawabmu sambil mendesis karena memang rasanya sakit. Kamu tak tahu kenapa beberapa wanita tak merasakan sakit pada saat datang bulan. Kamu merasa iri pada mereka yang tak mengalami sakit saat datang bulan.
"Huh, masih sakit kah? Ada bang Jihoon atau Ayah Ibu nggak di rumah?" So Junghwan, tetangga sebelah rumah yang sudah dekat sejak kecil denganmu. Kalian tumbuh bersama, sejak TK-SMA inipun kalian tetap satu sekolah. Entah, Junghwan selalu memaksa kedua orang tuanya agar bisa satu sekolah denganmu.
"Iya, sakit. Bnag Jihoon ke kampus, Ayah Ibu kan kerja." Ucapmu sambil memandang langit-langit kamarmu.
"Yaudah kalo ada apa-apa telfon gue. Stok pembalut masih ada nggak?" Kamu terkekeh mendengar pertanyaan Junghwan. Dia selalu seperti ini padamu. Perhatiannya tak pernah berubah.
"Ada kok, gausah beli."
"Oke, gue tutup dulu telfonnya. Ini masih jam istirahat, gue mau ke kantin dulu."
"Iya." Setelah mendengar jawabanmu, Junghwan benar-benar menutup telfonnya.
Kamu kembali melamun, namun pandanganmu jatuh pada boneka donat yang Junghwan berikan 3 hari lalu.
Flasback on
Kamu sedang berdua bersama Junghwan di ruang makanmu, seperti biasa kedua orang tuamu belum pulang bekerja, jadilah Junghwan selalu menemanimu.
"Sera nembak gue." Kamu berhenti mengunyah mendengar pernyataan Junghwan.
"Haa-oh bagus dong, lo jadi gak jomlo lagi." Ucapmu sambil mengacak rambut Junghwan.
"Lo gak papa? Apa perasaan lo biasa aja?" Kamu mengerjap berkali-kali. Pecel lele yang kamu makan tak lagi menggugah selera makanmu. Kamu yang terus terdiam membuat Junghwan kembali berbicara.
"Kalo lo nahan gue, gue bakal tetep stay buat lo. Tapi kalo lo gak nahan gue, gue bakal pergi. Kita udah gede, lo pasti paham maksud ucapan gue." Setelah mengucapkan itu Junghwan memberikan gantungan kunci donat dari sakunya. Bisa kamu lihat disana masih tertera tulisan 'SeraForJunghwan'.
Junghwan mulai melangkah pergi, namun kamu belum mencegahnya. Sampai saat Junghwan membuka pintu rumahmu dia berbalik dan kamu tetap diam di tempat. Setelahnya dia pergi dan kamu merasa kamu telah kehilangan Junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 2.0 II Treasure & You
Fanfiction[ o n g o i n g ] Disini kamu bisa buat duniamu sendiri dengan Treasure🌙 Gimana kalo Treasure jadi doi kamu, jadi kakak kamu, atau bahkan jadi tukang cilok langganan kamu🌼 Baca dulu yuk, mungkin aja ketagihan ngehalu👫 Highest rank #1 in mytreasu...