•○°•○°•○°•○°•
"Gimana sih lo Kyu, nada lo flat terus dari tadi. Bagian ujungnya juga banyak yang false."
Kamu memandang Junkyu yang masih menunduk. Entah kenapa, bang Taeil sedari tadi marah sejak masuk ruang latihan.
"(y/n), lo yakin masih mau Junkyu di acara Dies Natalis kampus kita?"
"Latihan lagi aja dulu bang, gue yakin Junkyu bisa kok." Ucapmu membuat Taeil menyunggingkan senyum.
"Gue Koor UKM Band, Junkyu gak bakal bisa berkembang, ya kayak gini-gini aja."
"Sikap lo yang mamandang dia sebelah mata kayak gini, apa masih pantes lo disebut Koor UKM bang?" Kamu ketua HIMA, jelas kamu tidak bisa memandang semua dari satu sisi.
Kamu melihat Junkyu yang masih menunduk sambil meremat ujung bajunya. Entah kenapa dia enggan untuk melawan.
"Kalo abang gak mau ngelatih dia, biar gue yang temenin dia. Gue bisa minta tolong sama bang Baekhyun lulusan tahun lalu." Setelahnya kamu hendak keluar ruang latihan, tanganmu ikut menyeret Junkyu keluar. Bukan menyeret, hanya saja dia kaget karena kamu tiba-tiba menariknya membuatnya sedikit limbung.
Kamu berhenti berjalan saat Junkyu menarik tangamu untuk berhenti. Ketika kamu berbalik, kamu melihat Junkyu yang masih diam sambil terus melihat tanganmu dan tangannya yang saling menggenggam.
"Gue percaya lo bisa. Dies Natalis masih satu bulan lagi, lo bi--"
"Gue gak bisa." Ucapnya sambil melepaskan genggaman tangamu.
Kamu dan Junkyu baru mengenal satu minggu lalu, saat kamu dengan serius meminta tolong agar Junkyu mau mengisi acara Dies Natalis ke 60 Jurusanmu.
"Kenapa nggak? Lo kan dulu pernah jadi trainee, suara lo bagus kok, lo ju--"
"Dulu, gue aja gagal debut dan malah keluar trainee gimana bisa gue acara besar lo." Kamu melihat air matanya mulai turun diiringi suara isak tangisnya.
"Gue gagal! Gue gak bisa!" Junkyu terduduk sambil terus menarik keras rambutnya.
"Junkyu!" Kamu ikut terduduk sambil menarik tangannya yang terus menjambak rambutnya sendiri.
Dua menit dia tetap menangis dan kamu menggenggam tangannya, seolah memberi kekuatan. Untung saja area kampusmu sudah sepi, sehingga tak ada yang melihat kejadian ini.
"Gue percaya lo Junkyu, kalo gue pilih lo, artinya apapun yang terjadi lo yang harus tampil. Bang Taeil gak punya kuasa apapun buat nentuin siapa yang tampil. Gue bakal bantu lo, hm?"
Junkyu menatapmu dengan mata sendunya. Jelas kamu melihat kesedihan di kedua matanya.
"Gue mohon, gue mohon berjuang dikit lagi. Bukan buat gue, bukan buat kampus. Tapi buat diri lo sendiri, percaya sama diri lo, kalo lo mampu buktiin ke orang-orang yang underestimate sama lo. Gue mohon Jun." Ucapmu sambil menatap kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 2.0 II Treasure & You
Fanfiction[ o n g o i n g ] Disini kamu bisa buat duniamu sendiri dengan Treasure🌙 Gimana kalo Treasure jadi doi kamu, jadi kakak kamu, atau bahkan jadi tukang cilok langganan kamu🌼 Baca dulu yuk, mungkin aja ketagihan ngehalu👫 Highest rank #1 in mytreasu...