•○°•○°•○°•○°•
Kamu terjebak karena rasa takutmu, entah ingin rasanya kamu melawan tapi terlalu takut. Mulanya kamu hanya meminta tolong untuk di ambilkan buku penyehatan tanah yang ingin kamu baca untuk referensi makalahmu dalam mata kuliah tentang penyehatan tanah, tapi malah kamu mendapat perilaku tidak senonoh dari penjaga perpustakaan di kampusmu.
"Kak Yuta permisi!" Sudah tiga kali kamu mengucapakan kata sopan itu. Namun laki-laki di depanmu malah terus tersenyum dan mengungkungmu dalam kurungan tangannya.
"Udah sini aja sama kakak, kita main tipis-tipis." Kali ini dia tidak hanya melontarkan kata-kata mesumnya namun, tangannya mulai merambat membelai lengan kananmu, membuatmu menegang dan dengan keras menepis tangannya
"Saya bilang permisi kak! Saya gak akan cerita ini ke siapapun, tapi tolong biarin saya keluar!" Kamu hampir menangis, namun kamu tahu menangis tidak akan membuat pelaku pelecehan terharu, malah makin senang.
"Kamu sering kesini sama temen kamu Jeno itu kan? Saya sering lihatin kamu, em boleh juga. Boleh lah kita seneng-seneng bentar disini." Kali ini tangannya menarik dagumu dan bibirnya hampir saja menyentuh bibirmu dan dengan cepat kamu menamparnya.
Kamu menganga, sedikit terkejut dengan gerakan spontanmu sendiri. Tamparanmu tadi cukup keras, bahkan garis tanganmu membekas di pipi sebelah kiri Yuta.
"Lo! Berani-beraninya!" Yuta mengangkat tangannya hendak memukulmu balik, tapi derap langkah seseorang membuat Yuta menghentikan kelakuan bejatnya dan meninggalkanmu yang masih shock karena kejadian tadi.
"Huh!" Tubuhmu merosot pada salah satu bilik yang menjadi saksi pelecehan Yuta terhadapmu.
"Lo ngapain?" Tanya sesorang membuatmu mendongak lalu menggeleng, kamu tahu dia. Tapi mungkin dia tak mengenalimu. Yoshinori, trainee agensi besar yang menjadi teman sekampusmu.
Kamu lebih memilih pergi daripada menceritakan kelakuan mesum Yuta tadi. Kalaupun kamu speak up tentang kejadian ini, kamu takut akan reaksi orang-orang yang malah akan menghujatmu. Kamu tidak punya bukti dan lagi Yuta adalah mahasiswa terkenal karena kecerdasannya.
•○°•○°•○°•○°•
Sudah lewat sehari setelah kejadian kemarin, kamu benar-benar bungkam. Bahkan kamu tak berani menceritakan hal ini pada Orang tuamu.
"Lo kenapa sih? Sakit?" Kamu menggeleng mendengar pertanyaan Jeno.
"Kapan kita mulai ngerjain?" Ucapmu menghentikan keheningan.
"Kita ketambahan Yoshi, maaf gue lupa bilang kemarin. Tunggu Yoshi dulu deh biasanya kapan, kalo gue sih tiap hari nganggur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 2.0 II Treasure & You
Fanfiction[ o n g o i n g ] Disini kamu bisa buat duniamu sendiri dengan Treasure🌙 Gimana kalo Treasure jadi doi kamu, jadi kakak kamu, atau bahkan jadi tukang cilok langganan kamu🌼 Baca dulu yuk, mungkin aja ketagihan ngehalu👫 Highest rank #1 in mytreasu...