"Eh, gak ada papanya Lomeo ya?"
Ara dan Arkan menatap bocah laki-laki yang menatap mereka polos.
"Romeo nyari papa?"
Bocah kecil bernama Romeo itu pun mengangguk. "Om Alkan tau papanya Lomeo? Lomeo kila papa di dalem sini."
"Sini," pinta Arkan pada Romeo, untuk mendekatinya.
Romeo pun berjalan menuju Arkan dengan kedua pipi gembulnya yang naik turun. Arkan mengangkat Romeo ke pangkuannya, dan mencium pipinya singkat.
"Kenalin dulu, ini Tante Ara, istrinya Om Arkan."
Romeo menatap Ara yang sedari tadi diam, dengan tatapan berbinarnya. "Juliet!"
Kening Arkan mengerut samar, begitu juga dengan Ara yang menatapnya tak mengerti.
"Siapa Juliet?" Tanya Ara sambil menggenggam tangan mungil bocah cilik itu.
"Tante," jawabnya dengan tersenyum lebar.
"Nama Tante, Ara. Bukan Juliet," kata Ara seraya tersenyum gemas kepada Romeo.
"Kata papa, pasangannya Lomeo namanya Juliet. Lomeo mau Tante jadi pasangannya Lomeo. Jadinya nama Tante Juliet aja," jelas Lomeo sambil mengusap pipi Ara, membuat wanita itu terkikik geli.
Arkan mendengus. "Nama Tantenya, Ara. Jadi pasangannya sama Om Arkan. Romeo cari cewek lain aja yang namanya Juliet."
Romeo menggelengkan kepalanya. "Lomeo maunya sama Tante Juliet."
"Kenapa begitu? Terus Om Arkan sendirian, dong?" Tanya Ara.
"Tante, cantik. Lomeo jadi telpesona," katanya dengan menundukkan kepala, menyembunyikan rona merah yang mewarnai pipi gembulnya.
Ara tertawa melihat wajah Romeo yang memerah. Sangat menggemaskan.
"Om Arkan gimana?" Tanya Arkan dengan wajah pura-pura sedih.
"Om Alkan sama papa aja."
"Enak aja! Kamu yang untung, saya yang buntung!"
"Iya, Om Alkan kayak buaya buntung," kata Romeo diiringi kekehan kecil.
Ara yang mendengar itu pun sontak saja tertawa terbahak-bahak, membuat Arkan menatapnya tajam.
"Harusnya kamu jadi anaknya Om aja, jangan papa kamu! Ajaran papa kamu itu sesat!" Hardik Arkan.
Romeo menatap Arkan tak terima, seolah berkata 'Tidak boleh ada yang menghina papanya, kecuali dirinya!'
"Kenapa kamu natap Om kayak gitu?"
"Ya kenapa?! Mata-mata Lomeo, kok Om yang sewot."
Arkan menatap tak percaya pada bocah yang duduk di pangkuannya itu. Arkan jadi curiga, kalau Romeo adalah jelmaan iblis. Mulutnya sungguh penuh dengan dosa!
"Romeo ke sini sama siapa?" Tanya Ara, membuat kedua lelaki beda generasi itu berhenti saling menatap tajam.
"Lomeo sama Mbak Ipeh. Tapi Mbak Ipehnya lagi godain satpam, makanya Lomeo tinggalin."
"Nanti kalau mbaknya nyariin Romeo gimana?"
"Kan Mbak Ipeh udah tau, kalau Lomeo mau ketemu papa. Eh, malah papanya gak ketemu Lomeo."
Ara menatap Arkan bertanya.
"Romeo anaknya Viko."
Ara menganggukkan kepalanya mengerti. Ya, dia mengenal Viko. Viko itu sekretaris pribadinya Arkan. Dia juga partnernya Margareth, karna mereka sama-sama sekretaris Arkan. Ara tau kalau Viko adalah seorang duda anak satu. Istrinya meninggal setelah melahirkan buah hati mereka. Namun, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Romeo.
![](https://img.wattpad.com/cover/217258270-288-k257007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE HUSBAND [END]
General Fiction[PART MASIH LENGKAP] [BELUM DI REVISI] Ara tidak memiliki pilihan lain selain menerima perjodohan ini. Ia juga membutuhkan uang untuk menghidupi bunda dan adiknya. Ara ikhlas mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang berumur...