○ 53

203K 20K 967
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Dika yang ke 19 tahun. Lelaki itu mengundang semua teman sekelasnya beserta pasangan masing-masing untuk datang ke rumahnya. Tema acara ulang tahun Dika adalah hero atau pahlawan. Jadi, semua para tamu diwajibkan untuk memakai kostum pahlawan.

Lala datang bersama Evan dengan kostum wonder woman dan captain Amerika. Farhan datang bersama Agista dan Fifi, dengan kostum batman, R.A. Kartini, dan Dewi Sartika.

Ara dan Arkan datang dengan percaya dirinya berjalan di atas red carpet layaknya model yang berjalan di catwalk. Apalagi pakaian mereka mengundang perhatian banyak orang, diiringi tawa yang begitu keras.

"Hahaha, Ara! Anjir, demi apa pake kayak beginian?" Tawa renyah Lala membuat Ara semakin mengembangkan senyumnya.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Ara santai.

Evan yang masih tertawa terpingkal-pingkal pun menghentikan tawanya, dan menatap sahabatnya dengan mata berair. "Aduh, gue gak kuat!"

"Lambaikan tangan ke kamera," sahut Farhan dengan sisa tawanya.

Sedangkan Agista dan Fifi masih sibuk saling menampol karna geli sendiri.

Dika menghampiri teman-temannya dengan wajah cemberut. Mereka semakin mengeraskan tawanya melihat wajah Raja yang berulang tahun hari ini.

"Ra, tema ulang tahun gue itu pahlawan. Kenapa lo sama Pak Arkan malah pake kostum daster sama baju batik?"

Tawa orang-orang yang menghadiri pesta ulang tahun Dika pun saling bersahutan semakin keras.

"Kalian jadi kayak Bapak-Bapak yang mau ambil rapot anaknya, sama Ibu-Ibu yang mau beli sayur di depan komplek," protes Dika.

"Heh, gue sama Mas Arkan juga pake kostum pahlawan kok. Gue sebagai seorang Ibu, dan Mas Arkan sebagai Ayah. Tanpa figur Ayah sama Ibu, gak ada tuh manusia-manusia kayak kalian ini," jelas Ara seraya menunjuk kostum yang dikenakan teman-temannya.

Lala mengangguk setuju. "Iya juga, sih. Tapi, Ra, gue berasa lagi ikut jalan sehat di kampung, yang orang-orangnya suka pake kostum unggulan mereka."

"Fix. Pemenang kostum di pestanya Dika itu Ara sama Pak Arkan," putus Evan.

"Terserah, gue gak sabar mau tiup lilin," ujar Dika yang kini memakai kostum superman berserta topengnya.

Acara tiup lilin, dan pemotongan kue pun berjalan dengan lancar. Kini, mikrofon yang dipegang MC pun dibawa oleh Farhan.

"Selamat sore semuanya, gue Farhan. Di sini, gue mau numpang di pestanya Dika buat menyatakan perasaan gue sama seseorang. Pikir gue mau di sekolahan aja gitu, tapi kelamaan, harus nunggu besok pagi soalnya." Farhan berkata dengan santai.

"Omar, tolong lemparin bunga yang ada di samping lo. Gue lupa beli," pinta Farhan pada lelaki yang mengenakan kostum Jenderal Soedirman.

Omar pun melemparkan setangkai bunga matahari palsu ke arah Farhan, yang ditangkap lelaki itu dengan tepat.

Farhan berjalan melewati Lala dan Evan yang sedang menatapnya dengan penasaran, lalu dia berhenti tepat di depan Agista.

"Agista, aku gak tau kapan rasa ini hadir. Mungkin sejak camping kita beberapa bulan lalu. Semua berawal dari candaan receh kita. Tapi, perasaan aku gak bercanda. Aku selalu nyaman dan tenang setiap di dekat kamu. Aku merasa pulang ke rumah, saat kamu selalu dengerin dan kasih aku masukan tentang sesuatu yang aku curhatkan. Aku serius menyatakan perasaan tulus aku buat kamu." Farhan menatap kedua iris mata cokelat muda milik Agista dengan lembut.

Agista menggigit bibir bawahnya, dan meremas tangannya.

"Agista, kamu mau jadi pacar aku? Aku gak bisa janji untuk selalu buat kamu bahagia. Tapi, aku akan selalu berusaha gak buat kamu sedih apalagi nangis. Hanya ada air mata haru yang akan kamu keluarin nantinya," ucap Farhan dengan penuh ketulusan.

Ara menggigit tangannya gemas sekaligus baper dengan keberanian Farhan dalam menyatakan perasaannya kepada Agista.

"Kalau kamu terima cinta aku, ambil bunga ini. Kalau kamu tolak cinta aku, kamu bisa bilang."

Agista menatap Farhan ragu. Sebenarnya, dia juga merasakan apa yang Farhan rasakan. Dia merasa nyaman dan aman ada di dekat Farhan. Dengan kemantapan hati yang benar-benar sudah ia pertimbangkan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, Agista mengambil bunga palsu yang Farhan berikan.

"Aku mau jadi pacar kamu, Farhan," cicit Agista, membuat helaan nafas lega dan ucapan selamat terdengar begitu riuh.

Senyum Farhan merekah, dan menarik Agista dalam pelukan hangatnya. Dalam hatinya, ia tidak berhenti mengucap syukur setulus-tulusnya.

"Aaaaaa! Mau pacaran juga!" Pekik Ara kegirangan.

Arkan melirik istrinya yang sedari tadi menatap Farhan Dan Agista dengan mata berbinar. "Kamu mau pacaran?"

Ara mengangguk dengan semangat. "Mau, Mas!"

"Mulai hari ini kita pacaran," tukas Arkan seraya menyatukan tangan kirinya dengan tangan kanan sang istri.

Ara mencebikkan bibirnya. Bukan hanya ini yang ia inginkan. Ara juga ingin adegan menyatakan perasaan, terus dikasih bunga kayak Agista tadi. Dasar, suaminya ini memang pantas disebut tua. Tidak tau keinginan anak muda seperti Ara.

Di saat orang-orang sedang memuji keberanian Farhan, dan kecocokan pasangan kekasih baru itu, Evan diam-diam menyematkan jemari tangannya disela-sela jemari Lala. Membuat gadis itu mematung.

Lala melirik Evan yang tengah menatap Farhan dan Agista dengan senyum lebarnya. Ia berusaha mati-matian untuk mengamankan suara detak jantungnya agar tidak terdengar seorangpun termasuk Evan.

Ah, rasanya Lala mau pingsan.

Sementara di sisi lain, jauh dari suasana hangat dan penuh kebahagiaan, ada seorang spiderman yang sedang menopang dagunya menyaksikan keromantisan teman-temannya yang sedang asik bersama pasangan mereka masing-masing.

"Farhan yang nembak anak orang gak modal aja diterima. Lah gue, udah booking restoran bintang 5 ujung-ujungnya juga ditolak," gumam Dika dengan pelan.

Baiklah, sore ini, Raja kita yang sedang berulang tahun rela mengalah untuk menyatukan manusia-manusia yang sedang mabuk asmara itu.

***

Tbc.

Lagi males banyak omong, soalnya lagi diare. Lagi males ngapa-ngapain juga.

Mau nafas males, gak nafas takut. Serba salah.

Bye fren!

Jangan lupa vote dan komen!

Mon maap kalo ada typo.

See you kapan-kapan ❤




Semarang, 4 Juni 2021
Salam Indah ♡


MY FUTURE HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang