13

38 11 0
                                    

Hari ini adalah ulang tahun sekolah, seperti yang sudah dikatakan di bab sebelumnya, para anggota OSIS akan mengadakan sedikit permainan. Permainan pertama yang sangat menghibur, yaitu lomba joget tapi ada balon di kepala mereka.

Aku menata setiap makanan dengan rapi, aku sedang bersama dengan Ely yang juga sibuk melihat daftar murid dan menghitung makanan nya sesuai dengan jumlah kelas nya. Sebenarnya makanan nya belum sampai semua, sisa nya sedang dalam perjalanan.

Seseorang mengacak rambut ku pelan, aku menoleh dan itu adalah kak Dion. Aku kembali fokus menghitung kotak nasi lagi, mengabaikan kak Dion yang masih berdiri dibelakang ku.

"Capek gak?" Tanya nya sambil mengelus rambut ku.

"Engga"

"Mau minum? Aku ambilin" tawar nya.

"Bisa sendiri kok" jawab ku cepat sebelum dia pergi.

"Oke, Ely mau minum?"

"Diem kak nanti salah itung" jawab Ely tidak mau diganggu.

Kak Dion tertawa mendengar balasan Ely. Ely memang sangat fokus ketika sedang di tugaskan sesuatu, ciri-ciri orang yang memegang kuat prinsip nya. Apapun yang dia lakukan harus sempurna sebisa mungkin yang dia bisa.

"Nanti kalau udah semua di taruh di meja itu ya, jangan lupa nama kelas" suruh kak Dion.

"Iya kak" jawab aku dan Ely kompak.

"Khusus kamu gak usah panggil kak"

Aku hanya diam saja tidak membalas nya. Lalu kak Dion pergi setelah dipanggil oleh teman nya. Tak lama dari itu kami selesai, kami juga sudah mengecek ulang semua nya.

Aku membawa kotak makanan itu ke meja yang di beritahu oleh kak Dion tadi. Kak Dean berjalan kearah kami, tapi Ely pamit pada ku mau ke kelas sebentar. Tinggal aku dan kak Dean.

Tiba-tiba kak Dean memeluk ku dengan erat, untung saja tidak ada siapa-siapa disini. Aku membalas nya lalu melepaskan nya.

"Capek ya?" Tanya kak Dean tersenyum manis.

Seandainya bukan kakak ku mungkin aku akan suka dengan kak Dean.

"Engga terlalu sih" jujur ku.

"Tadi tiba-tiba mama kasih tau kakak, kata nya mau makan malam lagi sama teman papa yang waktu itu" ucap kak Dean.

"Lagi?" Tanya ku tak percaya. Ini pasti karena waktu itu.

"Iya, kenapa? Malas ya?"

"Nanti aku cerita deh kenapa aku gak mau pergi, jangan disini nanti ketahuan"

"Ini area nya OSIS gak sembarangan orang bisa masuk"

"Tetap aja kak bahaya"

"Iya iya, bawel banget" kak Dean mencubit kedua pipi ku dengan kuat.

Sakit banget, kak Dean kalau cubit orang engga tau tenaga. Aku yakin ini akan memerah dan dikit-dikit membengkak sendiri.

"Kakak mau cari pacar kamu, liat gak?" Tanya kak Dean melihat sekitar.

"Tadi kesini tapi di panggil sama teman nya" jawab ku.

"Oh gitu"

"Cari ke kelas nya coba"

"Oke, kamu hati-hati, mau dibantu dulu gak?"

"Gak usah, sana sana" usir ku mendorong nya pergi.

Kak Dean mencubit ku lagi lalu pergi sebelum aku berhasil memukul nya. Kenapa dia selalu bisa menghindari.

-setelah acara usai-

DEAN POV

Gue dan semua orang panik mencari Zea kemana, benar, sejak acara berlangsung aku baru menyadari kalau Zea sama sekali tidak terlihat. Terakhir melihat adalah saat gue papasan sama dia yang lagi mindahin makanan.

Dion sudah kacau, pikiran nya bahkan sudah kalang kalut, Ely dan 2 orang dekat nya juga ikut mencari Zea. Hp nya Zea di matikan, karena seperti yang dia bilang kalau dia jarang mau bermain hp.

Gue mencari sekitar kantin, lalu menelusuri lantai dua. Kami baru mencari selama 1 jam. Tidak ada yang sadar akan ini, karena kami telat pulang untuk menyelesaikan yang tersisa.

Dion berteriak dengan keras memanggil nama Zea tapi tetap tak ada sahutan. Terlihat kalau Dion yang paling sekarat karena hal ini, gue pastikan akan membuat perhitungan kepada siapa pun yang melakukan hal ini kepada Zea.

Sampai sedikit saja gue temui ada luka di tubuh nya, siap-siap saja. Mungkin Farah akan menyambut nya saat diatas sana.

Pernyataan langsung dari gue soal kematian Farah, gue yang bunuh. Anggap gue ini memang psikopat, karena asli nya gue itu ya begini. Farah memulai sesuatu yang bisa mengakhiri hidup nya, dia menggali kuburan nya sendiri.

ZEA POV

Aku mengosok-gosokkan tangan ku yang terikat oleh tali dengan cepat, berharap bisa putus. Tapi, sepertinya ini bukan sesuatu yang mudah, karena tali yang di gunakan cukup tebal.

Aku lelah, aku mencoba memikirkan cara lain agar aku bisa keluar dari tempat ini. Aku masih di sekolah seperti nya tapi aku tidak tau tempat apa ini. Sebuah ruangan yang cukup besar tapi bukan gudang, banyak kardus-kardus dan beberapa karya yang dibuat oleh siswa disini mungkin.

Tau yang melakukan ini siapa? Cewek itu, cewek yang selalu salah paham dengan ku tentang kak Dean. Kenapa dia begitu benci pada ku?

"Ahh sial!" Umpat ku kasar.

Maaf, tapi ini lah aku.

Aku menemukan sebuah pisau lipat yang sudah usang, bahkan pisau nya sudah berkarat. Apa berfungsi? Coba saja. Puluhan menit aku mencoba dan tali itu terlepas dari tangan ku. Aku bahkan terkena goresan dari pisau yang sudah berkarat itu, walaupun sudah berkarat tapi masih tajam.

Aku melangkah ke arah pintu, mencoba membuka nya tapi tentu saja itu terkunci. Aku daritadi tidak mendengar suara orang berteriak mencari ku, berarti ini tempat yang sepi. Seperti nya cewek itu menemukan lokasi yang tepat.

Aku mencoba mencari sesuatu agar bisa membuka pintu itu, tapi semua yang disini hanya barang-barang lunak. Tidak ada pilihan lain selain teriak sekuat tenaga dan mencoba mendobrak nya.

"Zea!" Teriak seseorang samar-samar.

Aku melihat kearah pintu, itu ada suara orang. Tapi, itu siapa? Terserah lah, aku mencoba menendang-nendang pintu tersebut dengan kuat.

"Siapapun!!! Ini aku Zea!!!" Teriak ku kuat.

"Zea? Zea kamu didalam?" Itu suara kak Dion.

"Iya aku didalam"

"Kamu mundur, akan ku dobrak" suruh nya.

"Oke"

Pintu di dobrak berkali-kali oleh kak Dion dan akhirnya terbuka. Pertama yang ku lihat adalah air mata kak Dion yang meninggalkan jejak dipipi nya. Kak Dion menghampiri ku dan langsung memeluk ku dengan erat.

Kenapa dia sampai kacau begini?

"Kamu gpp?" Tanya nya yang masih terdengar suara isakan.

"Gpp, makasih" ucap ku lesu.

"Siapa yang melakukan ini?"

Aku terdiam.

"Siapa Zea?! Akan aku bunuh siapapun itu!" Kak Dion mengamuk tiba-tiba.

Sisi lain kak Dion lagi.


BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang