57

18 6 0
                                    

Beberapa bulan kemudian

Sudah lewat beberapa bulan, kami semua sudah libur panjang. Kak Dean dan Ely semakin lengket bahkan Ely sudah di perkenalkan ke papa dan mama, kedua orang tua ku sangat-sangat menerima kehadiran Ely. Orang tua ku masih tidak tau apa yang sempat terjadi dengan ku dibeberapa waktu lalu. Aku tidak berniat cerita, selagi aku juga tidak apa-apa ya sudah. Hampir ke bongkar karena kak Dean yang mendapatkan luka tapi untung saja kak Dean pintar bohong nya.

Aku bersama dengan Ely dikamar, perihal aku dan kak Dion sampai sekarang tidak ada sama sekali pencerahan dan cahaya. Kak Dion juga tidak menghubungi ku sama sekali, bahkan saat kami berpapasan disekolah kak Dion enggan untuk melihat ku. Papa dan mama juga sempat menanyakan hubungan kami dan aku hanya bisa berbohong.

Seperti nya benar-benar tak ada harapan lagi. Sejujurnya aku masih berharap kalau kak Dion akan balikan lagi dengan ku tapi melihat sikap dingin nya kak Dion aku jadi menyerah sendiri.

Kak Dean dan kak Dion masih berteman seperti biasa nya karena permintaan ku.

"Mikirin kak Dion ya?" Tanya Ely yang paham.

Aku menggangguk jujur saja, aku membuang nafas ku kasar. Ely mengelus punggung ku tabah. Tiba-tiba kak Dean masuk dengan senyum manis nya, entah mau apa lagi dia kali ini.

"Liburan yuk" ajak kak Dean antusias.

Aku diam saja, aku menundukkan kepala ku dan menutup nya dengan guling. Bahkan untuk makan makanan enak pun aku sedang tidak punya mood yang cukup.

"Boleh tuh, sekalian segerin kepala" ucap Ely menyetujuinya.

"Nah bener, kamu juga ikut" suruh kak Dion mengambil guling yang aku gunakan.

"Gak mau, aku jadi obat nyamuk nanti"

"Kalau kamu gini terus kapan move on nya?"

"Apaan sih" sewot ku.

"Kamu harus ikut"

"Kemana emang?" Tanya ku.

"Ke Bali, kan papa punya villa disana, udah lama gak mampir" ujar kak Dean makin semangat.

Tampak nya kak Dean sengaja melakukan ini, hanya semata-mata untuk menghibur ku.

"Villa yang mana? Villa papa di Bali ada banyak"

"Itu loh, villa yang kita kunjungi pas libur panjang SMP"

"Ohh"

"Ikut ya? Refreshing sekalian, gak baik tau terpuruk dalam kondisi gini" Ely juga mencoba terus membujuk ku.

"Kapan?" Tanya ku.

"Lusa"

"Oke" jawab ku menyetujui nya.

Sepertinya aku memang butuh liburan.

"Nah gitu dong, kalau gitu kakak pinjam Ely ya" cengir kak Dean.

"Kan pasti mau diambil lagi, padahal Ely kesini buat ketemu aku" cibir ku.

Ini bukan pertama kali nya terjadi, setelah dipinjam gak di balikin lagi.

"Pacar kakak loh dia"

"Ya udah sana"

"Gue duluan ya" ujar Ely mengambil tas nya.

"Hati-hati Ly, kalau lagi berduaan doang mending kabur"

"Gak usah di dengerin, abis putus cinta otak nya gak karuan" ujar kak Dean dan mereka keluar dari ruangan ku.

Aku tidak menggubris nya lagi dan memilih untuk menarik selimut dan mencoba untuk tidur saja. Sejenak aku ingin melupakan semua nya.

Kak Dion apa kabar ya?

Aku menyibak selimutku frustasi, mau tidur gak bisa bahkan menutup mata saja aku sulit. Aku segera meraih jaket, topi dan masker ku. Karena kejadian lalu aku lupa membawa hp dan nyaris membuat ku terbunuh, kali ini aku membawa nya. Aku masih ingat betul marah nya kak Dion karena aku ceroboh tidak membawa hp, mendadak aku rindu dengan momen itu.

Aku keluar dari kamar dan tidak ada siapapun diruang tamu, papa dan mama sudah pulang beberapa hari lalu dari kota dan sekarang seperti biasa berada di kantor. Kak Dean seperti nya sedang dikamar, aku menghampiri kamar nya dan mencoba membuka nya tapi di kunci.

Wah... Bahaya ini.

"Apa?" Tanya kak Dean dari dalam kamar nya.

"Ijin ya mau pergi jalan bentar" ucap ku.

"Ya udah, hp jangan lupa bawa, jangan di mode pesawat" kak Dean memperingati.

"Kak Dean jangan bablas ya, anak orang di nikahin dulu"

"Berisik!" Nada kesal kak Dean membuat ku tersenyum puas.

Sudah berapa lama aku tidak tersenyum puas?

Aku berlari kecil keluar rumah tak lupa mengambil kunci mobil ku. Astaga, kak Dean sudah sangat berani. Aku keluar dari rumah dan sekarang menuju keluar kompleks.

Aku tidak tau mau kemana jadi aku hanya menyetir asal saja, pikiran ku saja terus melayang. Mobil ku berhenti di sebuah taman, taman ini adalah dimana kak Dion memberikan ku bunga. Aku ingat betul momen itu, aku memarahi nya karena boros dan meninggalkan kunci mobil sembarangan.

Kenapa aku kesini?

Aku memilih turun karena juga sudah sampai, kalau kembali dan mencari tempat lain aku malas lagipula aku juga tidak tau mau kemana.

Aku duduk di kursi yang sama pada saat aku duduk dengan kak Dion. Saat-saat yang bahagia itu rasa nya kini sia-sia setelah hubungan kami berakhir.

"Zea" panggil seseorang dari arah belakang ku.

Aku menoleh dan bangun dari duduk ku.

"Lo...apa kabar?" Tanya orang itu tampak canggung.



BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU 💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang