27

26 8 6
                                    

Ini adalah hari keempat datang bulan ku, rasa nya aku sudah tidak tahan untuk mencuci rambut ku. Bau, lepek, keringat, semua nya bercampur jadi satu tapi kak Dion sering sekali mengacak-acak rambut ku membuat ku jadi rada emosi kalau dia berada didekat ku.

Aku memandang kantin dengan lelah, rasa nya tidak mau sekolah belum lagi sakit pinggang yang luar biasa, apalagi aku duduk sepanjang hari sampai pulang sekolah nanti. Astaga, jadi cewek tuh derita banget.

Tiba-tiba seseorang masuk ke kelas ku, dan yang membuat ku terkejut itu adalah Kalla. Mau apa dia?

"Lo yang nama nya Zea kan?" Tanya nya begitu sampai di hadapan ku.

"Iya" jawab ku singkat.

"Putusin Dion" ucap nya.

Aku memandang nya penuh tanya.

Apaan datang-datang langsung menyuruh ku memutuskan kak Dion seenaknya. Aku berdiri dan mendekati nya. Dari sorot mata nya dia bukan nya tidak suka lagi dengan ku tapi benci dengan ku. Ternyata tebakan ku dari awal benar soal orang ini, dia mengharapkan hubungan lebih dari seorang teman.

Aku tersenyum tipis.

"Kak Dion yang memulai hubungan ini, kalau kakak mau kami putus itu hak kak Dion" kata ku kepada nya.

Dia mendorong ku membuat ku menabrak meja, astaga pinggang ku.

"Lo itu gak pantes buat Dion!" Ucap nya penuh tekanan.

"Lantas? Apa kakak bisa di katakan pantas?"

Dia langsung geram dan mencekik ku dengan kuat. Aku segera menendang lutut nya, membuat dia melepaskan cekikan nya karena sakit ditendang oleh ku.

"Dion itu sebenarnya suka sama gue, dia cuma jadiin lo perlarian nya doang" tegas nya.

"Terus?"

"Dasar jalang!" Ucap nya penuh emosi.

Kalla langsung menjambak rambut ku dengan kuat, tenaga nya benar-benar tak main-main sekarang. Rasa nya rambut ku mau rontok karena ditarik nya begitu kuat. Setelah puas menjambak ku dia melepaskan nya dan langsung menampar ku.

Plak!

Perih.

"Putusin Dion atau gue bakalan ngelakuin hal yang lebih buruk" ancam nya.

Kalla keluar dari kelas tapi ku lihat dia berpapasan dengan Daniel yang baru mau masuk. Melihat kondisi ku yang berantakan, Daniel langsung menghampiri ku.

"Zea lo kenapa?" Daniel mencoba melihat wajah ku yang memang sengaja aku tutupi sebisa mungkin.

"Gpp kok"

"Orang tadi yang ngelakuin?" Tanya Daniel lagi.

Aku tidak menjawab nya dan memilih untuk kembali duduk ke tempat ku. Daniel membantu ku berjalan dan tidak menanyaiku hal apapun lagi. Daniel orang nya tau kondisi, yang mana yang sepatutnya di tanya dan tidak. Melihat respon ku yang enggan menjawab pertanyaan membuat dia juga tidak mau bertanya terlalu jauh.

"Minum dulu" suruh nya.

"Iya, rahasiain ini ya" ujar ku sedikit lesu.

"Mana bisa, pipi lo sampe merah gitu"

"Kalau cuma merah gini nanti lama-lama hilang"

"Gue gak tau lo ada masalah apa sama orang tadi, tapi ini gak bener" ucap Daniel menggelengkan kepala nya.

"Udah gpp, kalau di terusin nanti dia bakalan ngerasa tertantang"

Daniel mengangguk mengerti.

"Aku ke toilet dulu ya" pamit ku.

"Gue anter" Daniel sudah berdiri dari duduk nya.

"Gak usah, bisa sendiri kok"

"Ya udah, hati-hati lo"

"Iya, makasih ya"

"Karena bantu jaga rahasia" lanjut ku.

Daniel hanya tersenyum dan mengangguk.

-toilet-

Aku menatap pantulan ku di cermin, pipi ku masih cukup merah. Kalla tadi menampar ku dengan kuat, kuat yang disertai dengan emosi. Aku mencoba mencari akal untuk menutupi bekas merah ini tapi dengan apa aku juga tidak tau. Kalau aku bawa bedak mungkin bisa tapi aku bukan tipikal yang membawa barang itu kemana pun.

"Kak Dion tau gak ya sifat asli nya?" Tanya ku menebak-nebak.

Tapi, sudah pasti kak Dion tidak tau sih. Iya kan? Kalau kak Dion tau pasti kak Dion sudah menjaga jarak dari lama.

Aku membuka hp ku sebentar, karena tadi aku mendengar ada suara pesan masuk. Dan itu adalah kak Dion. Kak Dion mengirimi ku sebuah foto, foto kak Dean yang sedang memasukan makanan di dalam mulut nya.

Aku tersenyum.

Kak Dion 🤔🐯

Send a photo📷

Ketahuan sama kak Dean bisa gawat

Gpp🤣
Kamu lagi apa? Kok gak liat kamu di kantin?

Malas jalan kak

Masih sakit?

Sakit pinggang aja

Ijin pulang aja mau?

Engga usah

Kamu mau apa? Aku beliin

Gak usah kak Dion makan aja

Jangan di tolak, kamu mau apa? Aku beliin, mumpung belum bel

Gak usah kak

Kamu suka nolak ya
Terus apa guna nya aku sebagai pacar kamu?

Mendadak aku menjadi tidak enak karena perkataan kak Dion. Aku memang tidak suka terlalu di manjakan, karena itu akan membuat ku menjadi orang yang buruk nanti nya. Tapi, kalau kak Dion ketemu dengan ku dan melihat pipi ku merah begini, kak Dion akan curiga. Harus bagaimana ini?

Maaf ya kak

Ya udah terserah kamu aja, jangan jalan-jalan kalau sakit, duduk aja, atau ke UKS

Iya kak, makasih

Buat?

Gpp, udah dulu ya kak, bye
💜😳🙈

Aku langsung keluar dari room chat dan mematikan data ku. Aku malu banget karena mengirimkan emoticon seperti itu pada kak Dion, selalu nya cuma kak Dion yang suka mengirimkan emot itu pada ku, dan ini pertama kali nya aku mengirimkan emot love pada kak Dion.

Rasa nya aku tidak sanggup nanti untuk ketemu kak Dion, soal nya malu banget. Hilangkan lah aku dari bumi!!!




BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang