Kami sampai di Bali tengah subuh, sekitaran jam 1/2 aku langsung masuk kekamar tanpa memperdulikan kak Dean dan Ely. Tapi aku sudah punya pemikiran kalau mereka satu kamar, padahal di villa ini kamar nya banyak banget.
Aku masuk ke dalam kamar dan segara tidur, perjalanan tadi melelahkan padahal aku tidak menyetir sama sekali, kak Dean menyetir nya full hari ini.
Aku membuka hp ku sebentar lalu melihat ada beberapa pesan dari papa dan mama yang menanyakan apakah sudah sampai aku membalas seadanya karena aku sudah sangat capek.
-pagi hari-
Aku adalah orang yang bangun pertama kali di villa ini, kak Dean dan Ely benar-benar satu kamar seperti dugaan ku. Aku bersiap-siap untuk pergi mencari makanan karena kunci mobil kak Dean di tinggal begitu saja di meja jadi tidak sulit bagi ku untuk menemukan nya.
Aku segera pergi meninggalkan villa, saat keluar aku melihat sebuah mobil terparkir begitu saja. Aku membiarkan nya terkadang memang begitu, orang-orang suka memarkirkan mobil nya sembarangan nya.
Didekat sini adalah restoran yang sudah buka aku parkir dan masuk ke dalam. Karena masih cukup pagi jadi belum terlalu ramai, hanya ada beberapa orang saja.
Setelah memesan aku duduk menunggu, untung saja aku membawa hp ku jadi tidak terlalu bosan. Tapi pernahkah kalian merasa, walaupun sudah ada hp atau apapun yang bisa aja kalian gunakan dalam waktu menunggu, kalian tetap bosan dan memilih untuk tidak memainkan nya? Aku sangat sering.
"Hallo" sapa seseorang.
Aku menoleh dan menemukan seorang cowok tengah melambaikan tangan nya pada ku. Aku hanya tersenyum, mau apa dia? Jujur aku cukup risih ketika di dekati seperti ini. Mata ku melirik sekilas, sepertinya habitat cowok itu adalah di kumpulan meja pojok.
"Nama nya siapa?" Tanya nya.
"Anna" bohong ku cepat. Itu nama salah satu teman ku yang ada di luar negeri.
"Oh Anna, nama ku Adit"
"Iya, mau apa ya?" Tanya ku to the point.
"Ngobrol aja gak boleh?"
"Oh"
"Sudah punya pacar?" Tanya nya lagi. Ciri-ciri kalau mau mendekati orang. Bukannya mau ke geeran tapi memang umum nya gitu kan.
"Sudah" jawab ku singkat.
"Oh gitu, mana pacar nya kok gak bareng?"
Lama-lama rasa nya ingin ku tampar orang ini, kepo banget sama urusan orang.
"Lagi di luar negeri"
"LDR dong ya"
"Iya, maaf ya saya duluan" pamit ku cepat.
Aku berjalan cepat menghampiri meja kasir dan segera membayar nya. Cowok itu kembali ke habitat nya dan mereka semua tertawa setelah aku keluar dari restoran itu. Entah apa yang mereka lakukan, mungkin karena aku abaikan atau yang lain nya.
∆∆∆
Kami semua sedang berkumpul di ruang tamu, kak Dean sibuk dengan hp nya begitu juga dengan Ely. Entah apa yang sedang mereka lakukan sampai mata mereka tidak lepas dari hp.
"Ngapain sih?" Tanya ku mencoba mengintip hp kak Dean seketika itu juga Ely menaruh hp nya.
"Kepo kamu" cibir kak Dean.
"Lagian sampe sibuk gitu"
"Jalan yuk nanti malam" ajak kak Dean melihat aku dan Ely.
"Kemana lagi sih? Capek tau" keluh ku.
"Ya masa kita kesini cuma mau datang ke villa numpang tidur abis itu pulang"
"Besok nya aja"
"Nanti malam, kalau gak mau ya tinggal lah kamu disini sendiri"
"Jahat banget sih, mau kemana emang?"
"Ikut aja, kakak tadi cari-cari tempat bagus di sini dan ketemu satu" jelas kak Dean.
"Oh dari tadi sibuk itu" aku paham kenapa dia main hp terus.
"Nanti malam ya?"
"Oke" mata ku tertuju pada leher nya Ely. Aku hanya tersenyum.
"Ely" panggil ku.
"Apa?" Jawab Ely.
"Kalau kamu terus sekamar sama kak Dean, bisa-bisa leher kamu berubah warna loh"
Aku bergegas pergi sebelum kak Dean mengamuk. Kak Dean hanya bisa malu-malu saat aku melirik nya, dia bahkan mau memeluk Ely tapi Ely memukul nya untuk tidak mendekat.
-skip malam-
Kami sudah dalam perjalanan ternyata yang dimaksud oleh kak Dean adalah pergi ke pantai, entah apa yang akan dia perbuat di pantai itu. Jangan-jangan kak Dean mau melamar Ely? Tunggu, kalau begitu seharusnya aku tau dong, kak Dean pasti memberitahu ku.
Kami sudah sampai, kak Dean menyuruh ku untuk masuk duluan saja karena ada yang ingin dia bicarakan dengan Ely empat mata. Karena aku yang tidak mau menganggu, aku secepat mungkin keluar dari mobil.
Aku sudah masuk ke area pantai dan gelap, tak ada penerangan sama sekali. Aku jadi takut sendiri, aku teringat disaat aku diculik waktu itu. Aku hendak memutar balik arah untuk kembali ke mobil tiba-tiba lampu menyala.
"Ini sepi banget" ujar ku yang melihat ke sekitar.
Pantai ini tidak ada orang sama sekali hanya ada diri ku sendiri saja. Lalu aku mulai mendengar ada suara musik, kaki ku tertarik untuk masuk lebih dalam.
Begitu banyak lampu yang di pasang, pantai ini terasa bercahaya buat ku. Tidak ada yang bernyanyi dilagu itu hanya sebuah instrumen nya saja. Aku tau lagu ini, lagu dari Dan+Shay, Justin Bieber yang berjudul 10,000 Hours. Aku berjalan hingga di tengah pantai, pantai ini benar-benar kosong setelah aku teliti lebih dalam lagi. Padahal aku berharap ada satu orang saja, ini jangan-jangan kak Dean mau meninggalkan ku disini.
"Zea" panggil seseorang dari belakang ku.
Aku menoleh dan setelah nya aku benar-benar terpaku.
"Kak Dion?" Ujar ku masih tak percaya.
Kak Dion benar-benar ada dihadapan ku sekarang, tepat didepan ku. Apakah aku sedang bermimpi? Kak Dion bahkan tersenyum pada ku.
Ini...beneran kak Dion?
"Maaf ya" ucap nya begitu tiba dihadapan ku.
BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜
LOPYOU 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I AM?[COMPLETE]
RomanceBahkan terkadang kamu tidak akan pernah tau soal diri mu sendiri, terkadang kamu sendiri binggung dan tanpa sadar melakukan hal yang menurut diri kamu sendiri juga tidak wajar dilakukan. Terkadang kamu memang tak mengenal diri mu sendiri. Oleh kare...