1

320 22 6
                                    

Nama ku adalah Zea Ananda Lee. Aku sering dipanggil Zea atau Nanda. Hari ini aku berstatus sebagai siswa pindahan disekolah yang elit, jangan pernah tanya biaya nya dari mana, sejujurnya aku juga tidak mau disini.

Seperti yang kalian tau, sebagai siswa pindahan kini aku berada di ruang kepala sekolah. Kenapa aku disini?

"Nona muda, ini adalah kelas anda, jika tidak suka dengan suasana nya silakan beritahu saya, saya akan mengurus nya" ucap si kepala sekolah berkacamata bulat.

"Terima kasih pak, hanya dengan bapak tidak memberitahu identitas saya yang asli, saya tidak masalah dengan hal lain" Zea mengambil berkas-berkas yang tersuguh didepannya.

"Hanya saya yang tau nona muda"

"Kalau begitu terima kasih pak, saya permisi"

"Semoga hari mu menyenangkan nona" pak kepala sekolah berdiri dan membungkuk.

Aku hanya tersenyum lalu pergi dari ruangan itu. Aku melihat lorong-lorong yang sudah mulai marak dengan siswa-siswa. Ada yang berteriak, nongkrong di lapangan, ada yang bermain basket, ada yang sedang makan, dan banyak hal lain nya lagi.

Pagi yang sewajarnya.

Aku mulai memasuki kelas yang dimaksud, seketika banyak yang menatap kearah diri ku, mungkin heran dengan kehadiran ku. Cepat-cepat aku membungkuk untuk memberi salam.

"Pagi, aku murid baru disini" salam ku.

"Masuk aja masuk, semoga betah" ucap seorang siswi yang tengah menghapus papan tulis.

Mungkin dia piket.

"Terima kasih" ucap ku dengan senyum.

Aku selalu tersenyum tapi entah kenapa banyak yang membenci senyum ini.

"Pindahan dari mana?" Tanya siswi tadi.

"Ohh masih sekitaran sini" jawab ku seadanya, tak mungkin kan aku bilang pindahan dari Amerika?

"Kenapa pindah?"

"Suasana baru?"

"Gitu, oh iya nama gue Ely, Ely Djeandra" ohh nama nya Ely.

"Nama ku Zea Ananda Lee"

"Gue ketua kelas disini, kalau ada apa-apa ke gue aja" aku kagum dengan sosok Ely entah kenapa.

"Oke, terima kasih"

"Lo tuh selalu senyum gini ya sama orang?"

"Iya, ada yang salah?"

"Engga kok, cuma sekolah ini berbeda, senyum aja dikira centil"

"Oh gitu" aku sangat tau persis orang-orang yang dibicarakan oleh Ely. Orang yang selalu iri dengan apa yang orang lain punya.

"Lo duduk disebelah gue aja ya, barisan ketiga meja nomor 3"

"Oke, terima kasih"

Ely tidak membalas lagi lalu berjalan keluar dan terus mengobrol dengan siswa lain. Entah dari kelas yang sama atau beda. Aku mendapatkan tempat yang strategis, tidak terlalu maju tidak terlalu mundur juga. Aku melihat kearah jendela yang terbuka, ternyata dari sini dekat dengan kantin.

Anak-anak kelas ini pasti sering diam-diam memesan dari sini.

-Istirahat-

Aku berjalan bersama Ely dan dua orang lain nya, kali ini dua orang itu dari kelas yang berbeda. Eva dan Sasha. Kedua nya tampak sangat akrab. Kami menuju kantin.

Keadaan kantin cukup penuh tapi syukurlah kami mendapatkan meja. Sasha mengeluarkan hp nya dan memainkan nya, begitu juga dengan Eva. Seperti nya yang memesan makanan adalah Ely.

"Lo ikut gue ya, gue gak tau lo mau makan apa" kata Ely.

"Oke" aku memgangguk saja.

Saat sudah mengantri, Ely disapa oleh banyak orang. Seperti nya Ely adalah orang yang terkenal akan keramahan nya. Ely juga sangat nyambung ketika diajak bicara oleh banyak orang dengan topik yang berbeda-beda.

"Siapa nih ly?" Tanya cowok yang baru saja datang.

"Anak baru di kelas gue" ucap Ely santai.

"Oh gitu, kenalin Bagas, siapa tau kan jodoh"

"Halo, Zea" balas ku tersenyum.

"Aduh nama nya cantik orang nya juga"

"Bajingan lu, kemarin gue jelas-jelas denger lu bilang gitu ke Eva" Bagas mendapat pukulan dari Ely.

"Jangan percaya ya Zea, dia tukang fitnah"

"Anying, sana lu"

"Bye bye Zea"

Yang bernama Bagas itu pergi meninggalkan kami berdua, Ely bilang Bagas itu adalah kakak kelas.

Aku dan Ely selesai memesan, lalu kembali dengan tangan penuh, membawa 4 porsi makanan. Tanpa basa basi kami memakan nya dengan lahap, hingga tiba-tiba kantin menjadi ricuh. Aku mulai mencari dimana letak nya dan mata ku menemukan nya.

"Itu Dean, Abang kelas kita" ucap Ely yang seperti nya memperhatikan ku melihat kearah cowok yang tengah dikerumunin oleh banyak siswi.

"Oh, kenapa ribut gitu?" Tanya ku penasaran.

"Asal lo tau, dia itu kata nya dari keluarga bangsawan, rumor-rumor dia adalah anak dari mafia terkenal, most wanted sekolah" Eva mengambil ahli menerangkan.

"Oh serem ya, itu yang disamping nya pacar ya?"

"Itu mah obsesi sama Dean, udah ditolak berkali-kali tapi gak ada malu nya tuh anak, hati-hati deh lu"

"Kenapa?"

"Mak lampir, biasalah" ucap nya.

Dean lewat dibelakang ku tapi berhenti sebentar, lalu mampir ke meja kami. Aku terus makan tanpa menghiraukan. Sedangkan Ely, Eva dan Sasha sudah kaget dengan apa yang mereka saksikan.

Semua orang kantin terdiam.

"Anak baru?" Tanya Dean tiba-tiba.

"Iya kak" jawab ku seadanya.

"Ohh nama nya siapa?"

"Zea kak"

"Oh oke, lanjutkan" ucap nya lalu pergi.

Aku kaget tiba-tiba ditanya seperti itu oleh nya, aku melihat ke sekitar, sudah banyak yang berbisik-bisik tidak jelas. Tapi, cewek yang sedari tadi menempel di Dean melayangkan mata tajam nya. Aku pura-pura tidak tau dan tak perduli. Aku juga binggung.

 Aku juga binggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zea Ananda Lee

BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI💜

LOPYOU💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang