54

18 6 0
                                    

AUTHOR POV

Dean mencoba mendekati Kalla selangkah demi selangkah tapi dengan cepat Kalla menodongkan pisau pada Dean membuat Dean berhenti mendekati nya. Kalla tersenyum bak seorang psikopat, benar-benar tidak menyangka kalau seorang Kalla yang terlihat lemah lembut bisa menjadi seperti ini.

"Gue sakit hati" ucap Kalla.

"Kalau lo lepasin kita sekarang, gue bakalan kasih toleransi" Dean memberi tawaran.

"Gue muak ngeliat kebahagiaan Dion dan Zea!"

Tatapan Kalla tajam kearah Zea, Dion langsung berdiri didepan Zea untuk memutuskan kontak mata mereka.

"Gue yang selama ini ada di samping Dion, suka duka gue sama dia, gue terus nunggu buat dia ungkapin perasaan nya tapi..." Lanjut nya.

"Sejak cewek sialan itu muncul! Dion berubah, gue terlupakan! Ini semua gara-gara lo"

Kalla mulai berjalan cepat kearah Zea dengan membawa pisau nya hendak melukai Zea. Dengan cepat Dean menahan nya dan tak segan-segan sama sekali Kalla mengoreskan pisau nya pada lengan Dean.

Zea panik melihat Dean terluka karena biasa nya Dean yang melukai orang tapi melihat Dean yang begitu kesakitan membuat nya tak tahan. Sekarang mereka sedang hadap-hadapan, Kalla memandang tajam ke Zea tak ada henti nya. Aura kebencian nya pada Zea benar-benar bukan main-main.

"Minggir Dion! Gue tinggal bunuh cewek ini dan kita bisa bahagia" Kalla tersenyum bagai psikopat.

"Bahagia? Gue gak akan bahagia sama lo" tegas Dion.

"Gue cinta sama lo" ungkap Kalla.

"Semua itu gak bisa dipaksa Kalla, kenapa lo jadi begini?"

"Ini semua karna lo!" Ucap Kalla yang ditujukan pada Zea

Tiba-tiba suara gaduh mulai terdengar di luar sana, mereka sama-sama menoleh kearah pintu. Ternyata itu adalah orang suruhan Dean yang sudah tiba. Kalla langsung berlari keluar dan keadaan sudah kacau.

Zea dan Dion menghampiri Dean yang terluka dan membawa Dean keluar. Ternyata orang suruhan Dean juga masih kurang untuk mematikan kekuatan dari orang-orang suruhan Kalla, entah kemana Kalla saat ini. Dia tidak terlihat sama sekali.

"Seperti nya Kalla kabur" ujar Dion melihat sekitar untuk mencari keberadaan Kalla.

"Biarin aja, kita harus bantu" ucap Dean yang sudah mau maju tapi di tahan oleh Zea.

Zea menggeleng "Tapi kak Dean lagi terluka"

"Kakak gpp, kamu tunggu disini"

Dean dan Dion ikut menyelesaikan semua nya bahkan Daniel juga ikut bertarung bersama dengan mereka. Zea hanya bisa diam melihat mereka pukul-pukulan, belum lagi keadaan Dean yang sepertinya tambah parah karena mendapatkan beberapa pukulan.

"Zea awas!" Aku menoleh kearah Daniel yang berlari kearah ku.

"Matilah cewek sialan!" Disisi lain Kalla menuju kearah ku dengan pisau.

Daniel memeluk Zea dan membalik posisi mereka. Zea hanya membulatkan mata nya menatap Daniel yang tersenyum pada nya. Tak lama mulut Daniel mengeluarkan darah yang begitu banyak. Zea dan Daniel jatuh bersamaan, Kalla terkejut dan ikut gemetaran setelah apa yang dia lakukan.

Kalla salah menusuk orang, Daniel terkena tusukan untuk melindungi Zea. Zea membaringkan Daniel di pangkuan nya, Dean dan Dion menghampiri nya.

Tangisan Zea mulai terdengar sementara Daniel tersenyum tapi dibalik itu dia merasakan kesakitan yang luar biasa, darah dari mulut nya terus keluar.

"Zea--" panggil Daniel sudah tidak mampu.

"Diam, kamu lagi terluka, kak Dean cepat bawa Daniel!"

"Zea--"

Zea hanya melihat Daniel yang berusaha meraih wajah Zea dengan cepat Zea membantu tangan Daniel untuk memegang wajah nya. Tangisan Zea semakin menjadi karena Daniel terus tersenyum pada nya.

Tiba-tiba tangan Daniel merosot kebawah, tergeletak dilantai. Zea panik bukan main, dia coba mengguncang-guncang badan Daniel tapi tak ada hasil.

"Daniel! Daniel sadar!" Panggil Zea frustasi.

"Kita harus bawa dia kerumah sakit" ujar Dean yang sudah mau mengambil ahli tubuh Daniel.

"Berhenti! Ini polisi!"

Polisi menyerbu masuk dan menangkap orang-orang suruhan Kalla yang tersisa dan Dion mengarahkan polisi ke arah Kalla yang hanya terdiam mematung ditempat. Polisi segera menangkap Kalla.

Zea sudah tidak kuat lagi, Zea ikut pingsan ditempat.

AUTHOR POV END

-dirumah sakit-

ZEA POV

Aku terbangun dan mencoba membuka mata ku pelan-pelan. Orang pertama yang aku lihat adalah kak Dion yang tengah memegang tangan ku dengan rasa khawatirnya.

"Kak Dion" panggil ku lemah.

"Zea, Zea kamu gpp? Ada yang sakit gak? Aku panggilin dokter" kak Dion hendak mau keluar mencari dokter.

Aku menahan nya "Daniel, Daniel gimana?"

Kak Dion kembali duduk dan memegang tangan ku erat.

"Kamu harus kuat ya" ujar kak Dion seperti tak tega.

"Kak Dion jangan main-main, Daniel, dimana Daniel?" Tanya ku lagi.

Aku takut sekarang, aku sangat takut kalau Daniel kenapa-napa.

"Daniel gak bisa di selamatkan Zea"

Tubuh ku lemah seketika, rasa nya tenaga ku menghilang dalam sekejap.

Daniel? Tidak mungkin!

"Dokter bilang tusukkan yang di terima Daniel terlalu dalam juga fatal dan karena begitu banyak darah yang keluar" lanjut kak Dion.

"Gak mungkin... Ini semua gak mungkin, aku harus ketemu Daniel" aku memberontak.

"Zea, kamu baru sadar, kamu harus istirahat"

"Aku mau ketemu Daniel! Kak Dion bohong!"

Aku terus memberontak untuk turun dari ranjang tapi kak Dion dengan kuat memeluk ku untuk membuat ku berhenti. Aku mulai berhenti melawan, tangisan ku mulai menjadi-jadi.

Karena menyelamatkan ku Daniel kehilangan nyawa nya, aku penyebab nya. Daniel... Kenapa kamu harus melakukan hal itu?



BINTANG, KOMEN DAN SHARE WAHAI MANUSIA YANG MEMILIKI JARI 💜

LOPYOU 💜

WHO I AM?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang