"Kamu sudah gila! Apa yang kamu lakukan, Sean?"Sean hanya menanggapi bentakan sang ayah dengan senyum tipis. Tangannya meraih ponsel yang tergeletak di ranjang.
"Sean hanya melakukan sedikit trik. Rupanya Pak Amir lapor pada Ayah."
Menggeser layar ponsel dan memutar rekaman audio antara dirinya dan Pak Kepala Sekolah.
Pak Suryo menajamkan telinga. Sesekali alisnya hampir bertaut dan menatap Sean dengan wajah penasaran. Raut wajah Pak Suryo berubah menjadi cemas saat rekaman di ponsel Sean telah berakhir."Jadi, selama ini beberapa pengajar di sekolah SMA Angkasa main uang? Mereka meminta uang kepada beberapa Wali Murid yang lumayan berduit dengan alasan sebagai jaminan keamanan anak mereka."
Sean mengangguk tegas. Disusul Pak Suryo yang manggut-manggut, paham akan situasi yang digambarkan oleh rekaman Sean.
"Itu hak mereka, selama mereka tidak korupsi di sekolah SMA Angkasa."
Sean menjentikkan jarinya.
"Justru masalah dimulai dari situ, Ayah. Beberapa murid, merasa aksi mereka aman-aman saja saat mereka melakukan pembullyan. Seperti, tak akan tersentuh hukuman karena mereka merasa kebal hukum dengan uang pungutan oknum itu."
Pak Suryo terdiam, mencoba mencerna semua ucapan putranya.
"Jangan sampai Zea mengadu pada papanya tentang kejadian di toilet sekolah. Ayah tahu 'kan, jika Pak Panji dan Bu Nadia adalah orang berpengaruh. Seorang Pengacara dan Pemilik Rumah sakit terkenal."
Pak Suryo menatap Sean dengan dahi berkerut. "Zea? Kenapa dengan gadis itu? Jangan bilang, kalau kamu masih mencintainya?"
"Ah, Ayah masih tidak percaya, jika aku ini tolol? Dari dulu sampai sekarang masih belum berani menyatakan cinta padanya."
"Apa semua ini kamu lakukan karena Zea?"
Sean mengangguk. Raut wajah Sean mendadak berubah menjadi masam. "Sean geram, saat tahu bahwa seseorang mengunci Zea dan Alisha di dalam toilet yang pengap dan gelap."
Sean menunjukkan chat Geng Alfa pada ayahnya. Pak Suryo hanya menggeleng pelan. Tak menyangka jika selama ini sekolah yang ada di bawah kendalinya itu bermasalah.
"Baiklah. Dua hari lagi, kan?"
"Ayah tak perlu memecat mereka, hanya beri peringatan tentang pungutan liar saja. Satu lagi, suruh mereka usut tuntas masalah siswi yang terkunci di dalam toilet sekolah. Itu sebuah bentuk bullyan dan harus dihentikan sebelum semuanya bertambah rumit."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Zea ( COMPLETED)
Teen Fiction"Zea yang cupu udah siap, petualangan Zea dimulai." - Zea- Zea, gadis cantik yang pemberontak dan pemarah, berpura-pura menjadi cupu. Ingin mencari teman sejati adalah alasan Zea pindah ke sekolah barunya, SMA Angkasa. Teman baru dan musuh baru, mal...