Part 32

169 20 7
                                    

Kafe Zodiac

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kafe Zodiac.

Darren mengetukkan ujung jemarinya ke permukaan meja. Rasa gugup sedari tadi melandanya. Karena ini adalah pertemuan terakhir yang tidak mudah untuk dihadapi.

Walaupun dalam hati, Darren harus mengakui bahwa cintanya pada Zea masih ada, tapi, ia ragu untuk melanjutkan hubungan mereka. Mungkin, ia akan kehilangan cinta pertamanya setelah membuat pengakuan tentang rahasianya.

Denting bel kecil berbunyi, penanda seseorang telah membuka pintu kaca kafe. Darren segera melarikan pandangannya ke arah pintu, ia lalu tersenyum saat melihat
Zea datang.

Darren bangkit, ia melambaikan tangannya sebagai sambutan, yang dibalas Zea dengan senyum lengkung.

"Hai, Zea."

"Hai, Ren," balas Zea.

Keduanya saling melempar senyum, disusul
Darren yang memberikan pelukan singkat pada Zea. Pelukan yang sukses membuat gadis itu tersipu.

"Lo udah dari tadi di sini?"

"Baru saja," dusta Darren seraya tangannya menarik sandaran kursi.

Darren mempersilahkan Zea untuk duduk di kursi. Ia lalu duduk di kursi sebelahnya.

Zea memutar badannya ke arah Darren. "Darren, gue minta maaf kalo kata-kata gue selama ini ada yang salah dan buat lo cemburu."

Darren hanya tersenyum tipis disertai gelengan pelan. Meraih tangan Zea dan mengusap punggung telapak tangan itu dengan lembut.

"No. Lo nggak salah. Gue yang salah. Dari awal ... gue yang salah."

"Kenapa lo harus pergi ke Amerika? Kenapa nggak tinggal aja di sini. Kembali awal dan perbaiki hubungan kita."

Darren menggeleng pelan.

"Gue minta maaf. Gue nggak bisa."

Darren memindahkan tangannya ke bahu Zea.

"Zea. Dengerin gue sebentar saja. Gue .... " Darren mengunci tatapannya ke wajah Zea. "Gue baru sadar, jika lo bukan buat gue. Cinta lo untuk seseorang. Rasa itu masih ada di hati lo untuk Sean."

"Sok tau," sahut Zea tanpa suara.

"Zea, membohongi diri sendiri, tuh, nggak enak. Coba raba lagi perasaan lo. Siapa yang bisa buat senyum lo balik? Siapa yang selalu buat lo tertawa?"

Ucapan Darren membuat Zea merasa tertampar. Gadis itu hanya bisa terdiam dan mencoba menelusuri relung hatinya. Mencari jawaban untuk cintanya, tapi, kali ini ia tidak bisa menemukan jawabannya.

"Gue akan jelasin tentang sesuatu."

"Apa itu?" Dahi Zea berkerut. Ia mencoba menerka ucapan Darren selanjutnya.

"Sean suka dan sayang sama lo. Dia bela-belain minta gue buat awasi dan jagain lo. Awalnya, gue kira itu permintaan biasa sebagai seorang sahabat yang ingin melindungi teman sekelasnya. Gue baru tahu, jika Sean lindungi lo karena rasa cintanya yang luar biasa sama lo."

The Journey Of Zea ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang