Ending Part

425 24 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai, Zea, My First Love."

Zea kehilangan kosa katanya, ia hanya menangis bahagia karena masih belum bisa mempercayai netranya. Sean, cowok itu berdiri di depannya sekarang.

"Apa lo ... kangen gue?" tanya Sean dengan senyum melengkungnya.

Zea mengangguk pelan sebagai jawabannya.

Sean tersenyum, ia lalu merentangkan kedua tangannya. Zea tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, ia segera menghambur ke pelukan sahabatnya. Menumpahkan air mata kerinduan dalam rengkuhan hangat penuh bahagia pada cinta pertamanya.

Semua tamu yang menyaksikannya,  tersenyum seraya bertepuk tangan. Mereka ikut larut dalam kebahagiaan yang sedang dirasakan oleh Sean dan Zea. Terlebih Alisha dan Geng Alfa, mereka sangat bahagia dengan pertemuan keduanya.

"Gue kangen lo," bisik Sean di telinga Zea.

Zea masih setia menyembunyikan tangisnya di pelukan Sean. Tidak peduli lagi dengan tatapan cemburu semua tamu yang hadir. Bagi Zea, ini adalah kesempatan untuk meluapkan rasa rindunya yang selama ini yang terpendam.

Sean mengurai pelukannya. Ia mengedarkan pandangannya pada para tamu undangan, ia lalu melambaikan tangannya sebagai sapaan. Alisha menyerahkan mic pada Sean, menyuruhnya untuk memberikan sambutan pada para tamu undangan.

"Makasih buat yang udah hadir. Ini rencana Geng Alfa dan Alisha, sih. Gue nurut aja ... walaupun, gue tahu semua rencana busuk mereka dengan detail " ucap Sean dengan menatap ke arah Geng Alfa.

"Laknat lo!" teriak Alzent disertai acungan jari tengah.

Semua tertawa melihat Sean yang hanya nyengir kuda saat mendengar sindiran Alzent.

"Maaf, sepertinya gue harus undur diri dari pesta ini. Gue mau kèncan sama si Cupu." Sean melemparkan kerlingan mata ke Zea.

"Aishhh, panggilan itu lagi," keluh Zea dengan bibir mengerucut.

"Pergi sono! Kelamaan di sini bikin tamu gue nggak nafsu makan!" titah Alisha dengan ketus.

"Makasih, Alisha."

Sean mendaratkan kecupan singkat ke pipi Alisha, sukses membuat bola mata gadis itu membulat.

"Apa itu?" tanya Zea dengan tatapan tajam yang membuat Sean hanya tersenyum geli. Ia menyadari jika Zea cemburu padanya.

Sean segera menarik tangan Zea untuk undur diri dari pesta sebelum gadis itu mengamuk karena kejahilannya barusan. Suara tepuk tangan dan teriakan penuh semangat, mengiringi keduanya menuju pintu keluar restoran.

"Lo mau culik gue?" Zea berusaha mengimbangi langkah cepat Sean.

Beruntung, Zea sudah fasih berjalan memakai high heels, hingga ia tidak perlu takut terjatuh. Tetapi, tetap saja ia kesulitan mengimbangi langkah Sean yang lebar ketika mereka sudah keluar dari restoran.

The Journey Of Zea ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang