Part 21

170 28 44
                                    

Senja mulai beranjak pergi, malam mulai bergelayut mengganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senja mulai beranjak pergi, malam mulai bergelayut mengganti. Hawa pun mulai ikut menghembuskan angin dinginnya. Kerlap kerlip bintang yang mulai tampak menghias, tak bisa menarik netra Sean untuk meliriknya walaupun untuk sesaat. Tatapan kosongnya masih setia mengabsen deretan lampu jalan yang tampak seperti kunang-kunang.

Suara merdu Charlie Puth berjudul Cheating on You mengalun pelan dari ponselnya, membuat Sean tersenyum sendiri. Lagu itu sangat pas dengan kegundahannya saat ini.

I know I said goodbye and baby you said it too.
But when I touch her I feel like I'am cheating on you.
I thought that I'd better when I found someone new.
But when I touch her I feel like I'am cheting on you.

"Charlie, lo nyindir gue. Thanks," monolog Sean disertai senyum kecut.

Pandangan itu beralih menatap beberapa slide foto dari ponselnya. Kenangan indah bersama seseorang yang sangat ia rindukan kehadirannya. Ibu jarinya masih setia menggeser foto demi foto hingga ia menemukan foto tiga tahun lalu.

Seketika ingatannya melayang ke masa itu.

"Sean, kenapa lo gangguin gue, sih? Gue benci sama cowok yang suka langgar privasi cewek!" teriak Zea kesal.

"Euuhhh, Zea masih bau iler," ejek Sean sambil tersenyum geli.

"Keluar!"

Sean malah menjatuhkan tubuhnya ke ranjang milik Zea. Ia bahkan menepuk tanjang itu dengan senangnya.

"Wah, ranjang Zea nyaman juga. Suatu hari boleh dong gue tidur sini?"

"Otak lo rusak parah! Beneran minta dimusnahin lo?" Zea berteriak sambil memukulkan bantal ke badan Sean.

Sean mengambil ponsel di saku bajunya dan memotret Zea yang tengah kalap. Lampu flash membuat netra Zea silau, ia bahkan harus menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya. Tetapi, aksi Sean tak berhenti walaupun tangan Zea melayangkan pukulan sebagai bentuk protes.

"Ih, malah difoto!"

Sean tertawa lepas mendengar kata protes yang meluncur dari bibir Zea.

"Gue tunggu lima menit, kalo lo belum juga keluar dari kamar... gue bakal seret lo!"

Sean terkekeh pelan ketika mengingat kenangan itu. Jarinya kembali menggeser layar ponsel. Dahinya berkerut saat melihat foto Zea yang sedang memanjat tangga dan ingatan Sean mencoba kembali ke masa itu, kenangan dari tahun lalu saat ia dan Zea masih di sekolah yang lama.

"Diem, Sean! Lo udah bikin gue kesel hari ini!"

"Ayolah, Zea. Hari ini gue terakhir sekolah di SMA ini. Besok gue udah pindah ke SMA Angkasa. Kita melarikan diri, yuk," ajak Sean memprovokasi.

The Journey Of Zea ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang