˚˖𓍢ִ໋🦢˚
Satu tahun yang lalu, Hogwarts digemparkan oleh kabar terbukanya Chamber of Secrets. [Name], yang biasanya senang berkeliling kastil sendirian, terpaksa mengurangi kebiasaannya itu karena Padma selalu khawatir tentang keselamatannya.
Pada malam Natal, ketika sebagian besar murid pulang untuk merayakan bersama keluarga, [Name] memilih untuk tetap di Hogwarts. Dia duduk sendirian di perpustakaan, membaca buku sejarah Hogwarts, ditemani oleh angin malam yang masuk melalui celah-celah jendela. Misteri tentang membekunya Mrs. Norris, kucing kesayangan Mr. Filch si penjaga sekolah, dan dua murid berdarah Muggle membuatnya penasaran dengan keberadaan kamar rahasia tersebut.
[Name] merasa nyaman membaca di tempat favoritnya di perpustakaan yang luas itu, karena Padma dan Terry sudah pulang ke rumah masing-masing. [Name] sendiri memilih tetap di Hogwarts karena keluarganya tidak pernah berada di rumah kecuali ketika ia naik kelas atau pergantian tahun.
Banyak yang mengira Harry Potter adalah keturunan Slytherin. Bagi [Name], itu tidak masuk akal. Jika Harry benar keturunan Slytherin, mengapa dia ditempatkan di Gryffindor? Pikirannya melayang pada percakapan Ernie dan Hannah di perpustakaan. Ernie bersikeras bahwa Harry adalah pelakunya karena dia bisa berbicara dalam bahasa ular, Parseltongue.
Mata [Name] mencari buku lain yang berkaitan dengan kamar rahasia. Di rak berdebu yang jarang dijamah orang, [Name] menemukan buku tua yang isinya tulisan tangan seseorang. Rasa penasaran menjalari dirinya, segera saja ia mengambil buku itu dan membawanya ke tempat ia membaca buku sebelumnya.
[Name] mencoba mencermati tulisan sambung yang tertulis. Terdapat banyak coretan di setiap halamannya. Banyak bahasa-bahasa aneh yang tidak dimengerti [Name].
"Salazar Slytherin tidak setuju dengan pendiri Hogwarts lainnya tentang pentingnya kemurnian darah dan penerimaan kelahiran Muggle di Sekolah Sihir dan Sihir Hogwarts. Karena Pendiri lain menentangnya dalam masalah ini, dia meninggalkan sekolah. Menurut legenda, sebelum dia pergi, dia menciptakan ruang rahasia jauh di bawah tanah di Kastil Hogwarts— yang dikenal sebagai Kamar Rahasia." [Name] membaca dengan suara pelan, tidak ingin membuat banyak suara. Bisa-bisa Madam Pince mengusirnya nanti.
Karena suara sekecil apapun jika hanya seorang diri di Perpustakaan maka tidak heran kalau Madam Pince mendengarnya.
"Muggleborn?"
"Benar, kudengar Creevey dan Justin Muggleborn." [Name] berbicara sendiri. Ia selalu melakukannya di banyak waktu. Bukan berarti ia tidak waras, hanya saja itu caranya untuk mengeluarkan pikiran-pikiran yang ada di kepalanya.
"Membersihkan kelahiran Muggle? Yang benar saja?" protesnya entah pada siapa. Ia tidak setuju dengan dekrit yang bilang bahwa penyihir keturunan Muggle lebih rendah dibanding penyihir keturunan darah murni atau darah campuran.
Tangan [Name] terus membolak-balikan halaman buku sampai ia tiba di salah satu halaman yang sudah terbakar setengah. Halaman buku itu dibakar dengan sengaja oleh seseorang. Mungkin saja ia berniat menutupi sebuah fakta yang tertera dalam buku itu.
"Kamar Rahasia bawah tanah dibuat oleh Salazar Slytherin tanpa sepengetahuan tiga rekan pendiri Hogwarts. Kamar yang dia bangun akan menjadi sarang monster yang dia sendiri– atau keturunannya yang bisa mengendalikan. Monster itu, Basilisk. Selain itu, hanya Parselmouth yang bisa memasuki Kamar."
"Pintu masuk ke Kamar terletak pada– ... " Terbakar. Setengah kertas itu terbakar menyebabkannya tidak bisa dibaca.
[Name] berdecak sebal. Padahal ia bisa saja memberitahukan hal ini untuk membantu Harry, Hermione, dan Ron. Tapi ia harus mengurungkan niatnya itu akibat dirinya saja tidak tahu persis dimana letak kamar rahasia itu. Informasi yang ia dapat sangat kurang untuk membantu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑 ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐞𝐧, 𝐃𝐫𝐚𝐜𝐨 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲, ㅤㅤㅤ𝘪𝘧 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘺𝘰𝘶 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘪𝘵'𝘴 𝘺𝘰𝘶 𝘐 𝘤𝘢𝘯'𝘵 𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘭𝘰𝘷𝘪𝘯𝘨 ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 𝘞𝘪𝘵𝘩 𝘭𝘰𝘷𝘦...