𝐎𝟏𝟔 . 𝐁𝐋𝐔𝐄𝐁𝐄𝐋𝐋

3.9K 509 135
                                    

˚˖𓍢ִ໋🦢˚

Langit masih mengenakan jubah kelamnya, hanya sedikit tersibak di ufuk timur oleh semburat cahaya kemerahan yang merangkak perlahan seperti jemari cahaya yang malu-malu menyapa pagi. Awan-awan gelap bergelayut di cakrawala, seolah enggan melepaskan malam sepenuhnya. Warna kemerahan itu bagai bisikan lembut fajar yang berusaha mengusir sisa-sisa kegelapan dengan harapan baru yang terpantul di permukaan dunia.

[Name] mengemasi barang-barangnya dengan cepat, tangan bergerak gesit memasukkan barang-barang ke dalam tas, berusaha tidak terjebak dalam kekacauan yang melanda mereka. Seluruh kelompok tampak dalam kondisi serupa: bangun dengan hanya tiga jam tidur yang terpotong dan terburu-buru menyelesaikan kekacauan yang tersisa. Mr. Weasley, dengan telaten, mengepak tenda menggunakan sihir, sementara sisa-sisa asap bekas keributan semalam masih menyelimuti udara.

Dalam perjalanan pulang menuju The Burrow, suasana di antara mereka tampak suram. Hanya sedikit percakapan yang terjalin—keduanya terlalu lelah untuk memulai percakapan kecil. Fred dan George, yang biasanya selalu ceria dan penuh energi, kini hanya diam, menyusuri jalan dengan langkah pelan dan membiarkan [Name] tetap berada di tengah-tengah mereka untuk jaga-jaga.

Ketika mereka akhirnya tiba di kebun The Burrow, teriakan gembira menyambut mereka dari jalan setapak. Mrs. Weasley, dengan wajah penuh cemas, sudah menunggu mereka. Dengan gerakan cepat, ia memeluk setiap anggota keluarganya satu per satu, air mata meleleh di pipinya. Di tangannya tergenggam Daily Prophet terbaru—yang [Name] belum sempat lihat atau baca.

Tanpa banyak bicara, [Name] memisahkan diri dari pelukan Mrs. Weasley yang penuh emosi dan melangkah ke samping Hermione, yang juga memperhatikan interaksi keluarga Weasley dengan penuh perhatian dan empati.

Kehangatan emosional itu tidak berlangsung lama. Mr. Weasley, dengan sikap praktisnya, segera mengarahkan mereka masuk ke dalam rumah. Dapur kecil The Burrow, yang selalu terasa seperti tempat perlindungan hangat, kini penuh dengan kekacauan dan kehadiran.

Hermione, dengan penuh perhatian, menyajikan secangkir teh yang tampaknya lebih mirip bubur kelebihan air daripada minuman. [Name] tidak bisa menahan senyum ketika melihat teh yang lebih mirip sup pendamping roti itu. Sementara itu, Mr. Weasley, tidak tergoyahkan, menuangkan Wiski-Api dengan semangatnya sendiri. Bill, yang tampak agak lelah, menyerahkan koran yang baru dibaca kepada Mr. Weasley. Percy, di sudut meja, tenggelam dalam membaca korannya, tampaknya berusaha menemukan kabar terbaru di tengah kekacauan yang terjadi.

[Name] menguap lebar, tangannya meremas-remas pelipis yang berdenyut, berusaha mengurangi rasa sakit kepala yang terus-menerus mengganggunya. Sejak perjalanan pulang, kepalanya terasa seperti dihantam bertubi-tubi, membuatnya merasa pusing dan tidak nyaman. Ia tidak mengerti apa penyebabnya—mungkin kelelahan, banyak pikiran, atau mungkin saja sesuatu yang lebih buruk. Namun, ia berusaha menepis pikiran negatif dan bergegas menuju kamar Ginny.

"Aku izin ke kamar Ginny," ucap [Name] dengan suara lelah, sebelum menaiki tangga kayu yang berderit di bawahnya. "Mengantuk sekali sampai kepalaku pening."

Suara riuh dari ruang keluarga yang didominasi oleh para lelaki Weasley yang merencanakan permainan Quidditch masih terdengar samar-samar. [Name] memilih untuk tidak ikut campur dalam perdebatan teror dan kerusuhan di Piala Dunia Quidditch. Sebenarnya, ia tidak merasa terdorong untuk mendengarkan, karena hal itu tidak akan menyembuhkan rasa sakitnya atau mengusir Wrackspurts yang membebani pikirannya.

Sesampainya di kamar Ginny, [Name] membaringkan tubuhnya di ranjang dengan cepat. Dalam keheningan kamar yang terasa damai, ia dapat mendengar suara riuh dari luar yang menggema ke dalam. Para lelaki sepertinya masih bersemangat untuk bermain Quidditch, merencanakan strategi dan bertukar lelucon, namun suara mereka sudah mulai meredup setelah [Name] menutup pintu kamar.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑  ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang