𝐎𝟐𝟗 . 𝐅𝐔𝐂𝐇𝐒𝐈𝐀

738 85 29
                                    

˚˖𓍢ִ໋🦢˚

Jey Note :

Chapter ini akan berbeda dengan chapter sebelumnya. Mungkin aku akan beberapa kali pakai gaya penulisan yang seperti chapter ini di chapter selanjutnya, walau ga semua. Ini aku lakukan agar readers bisa lebih mengerti apa yang dipikirkan [Name] dan Draco.

Simbol yang tertera hanya ada di ujung paragraf. Kesalahan penulisan kata mungkin akan tersebar dimana-mana, so please let me know.

🗨 : batin Draco

❞ : batin [Name]


ʚଓ

Hogwarts bersinar dengan keindahan musim dingin, diselimuti salju yang putih dan bersih. Kastil kuno itu berdiri megah, dihiasi dengan dekorasi Yule Ball yang mempesona. Pepohonan cemara yang tinggi dihiasi dengan lampu-lampu berwarna-warni dan ornamen perak, menciptakan suasana yang magis dan penuh kehangatan.

Di aula besar, para peri terbang sibuk menghiasi langit-langit dengan salju buatan dan kristal-kristal es yang berkilauan. Udara dipenuhi dengan aroma rempah-rempah dan cokelat panas, membuat siapa pun yang menghirupnya merasakan kehangatan di tengah dinginnya musim dingin.

Di luar, danau hitam membeku, menjadi cermin alami yang memantulkan keindahan kastil dan langit malam yang dipenuhi bintang. Beberapa siswa, yang tak sabar menunggu malam tiba, bermain-main dengan bola salju atau berceloteh sepanjang koridor. Tawa riang dan suara pembicaraan terdengar di seluruh penjuru kastil, menambah suasana ceria yang melingkupi Hogwarts pada malam Natal ini.

Di tengah keramaian dan kegembiraan itu, [Name] berjalan perlahan di sekitar koridor. Dia mengenakan mantel tebal untuk melindungi dirinya dari udara musim dingin. Gadis itu baru saja pulih dari sakit yang membuatnya absen selama beberapa hari. Meski tubuhnya masih terasa lemah, gadis bersurai hijau itu merasa harus keluar dan ikut menikmati suasana yang indah dan jarang terjadi ini, setidaknya untuk beberapa saat sebelum Yule Ball dimulai.

[Name] menyusuri jalan setapak yang tertutup salju, merasakan kepingan salju lembut jatuh ke wajahnya. Dia melihat ke arah koridor yang lain, di mana Padma dan Parvati sedang bersiap-siap untuk malam pesta dansa. Kegembiraan jelas terlihat di wajah keduanya, mungkin itu dikarenakan pasangan Yule Ball mereka – Harry dan Ron. Dua orang yang cukup terkenal di Hogwarts sebab menyelesaikan masalah aneh yang kerap kali muncul.

Kembali memasuki kastil, merasakan kehangatan yang menyambutnya. Gadis itu berjalan menuju aula besar, tempat di mana ia akan menari nanti malam. Gaun biru muda yang dihiasi dengan aksen kupu-kupu menambah keanggunan dan keindahannya, mencerminkan patronus yang penuh makna. Sambil menunggu giliran untuk tampil, [Name] mencoba fokus pada tarian dan patronus kupu-kupu yang menempel pada rok gaunnya.

Ketika waktu semakin mendekati, saat para juara dan yang lain telah menyelesaikan dansa bersama, [Name] mengumpulkan keberanian dan melangkah ke tengah aula. Musik mulai mengalun, lembut dan memikat, serta bunyi gelang kaki yang dipakainya mengisi seluruh aula dengan nada yang menenangkan. Gadis itu memejamkan mata sejenak, merasakan ritme musik yang meresap ke dalam jiwanya. Deheman halus keluar dari dirinya. Mulai bergerak, tubuhnya mengikuti alunan musik, seolah-olah dia adalah bagian dari melodi itu sendiri.

Patronus kupu-kupu yang muncul dari telapak tangannya mengikuti setiap gerakannya, menambah aura magis yang memantrai semua pasang mata. Kupu-kupu itu berputar-putar di sekelilingnya, menciptakan cahaya yang berkilauan di sekitar sang gadis. Tariannya membuat semua orang di aula terdiam dan terpesona. Ini adalah momen di mana [Name] merasa bebas, bebas dari segala kekhawatiran dan ketakutan. Bebas dari segala pandangan penghuni Hogwarts yang kerap memandangnya aneh dan bingung. Kini semuanya memandang kagum pada gadis itu.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑  ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang