˚˖𓍢ִ໋🦢˚
Selama satu jam lebih Hermione, Ginny, dan [Name] bercengkrama, tertawa, dan berbagi cerita sebelum mereka diteriaki oleh Mrs. Weasley untuk segera tidur. Langit sudah benar-benar menggelap. Di luar, hanya ada sinar sang rembulan yang meluas di seluruh perkebunan milik keluarga Weasley, menciptakan suasana yang tenang dan damai.
[Name] menggeser tubuhnya perlahan keluar dari kasur, tak ingin mengganggu tidur Hermione dan Ginny yang sudah mulai terlelap. Dengan langkah hati-hati, dia berjalan menghampiri tas biru gelap miliknya yang dibiarkan terbuka menganga di samping kursi kayu Ginny. Tangannya mengambil sebuah terompet dari cangkang kerang triton yang biasa ia sebut tahuri.
Neneknya meminta ia membawa tahuri miliknya tahun ini. Tahuri atau terompet kerang itu dimiliki setiap anggota keluarganya, masing-masing berbeda rupa sesuai tingkat kekuatan pemiliknya. Tahuri [Name] terbuat dari kerang triton dengan tiga mutiara biru dan red beryl di corak spiral kerangnya.
Dulu tahuri [Name] hanya dihiasi tiga mutiara biru, namun karena sebuah kejadian yang ia lewati, permata red beryl itu hinggap dengan sendirinya. Muncul dan bersinar gemerlap saat [Name] tidak tahu apa yang terjadi padanya. Seolah kerang itu tahu, menambah keindahan dan kekuatan sesuai kebutuhan pemiliknya.
[Name] mengusap tahuri-nya, dan lima detik kemudian, benda di tangannya mengeluarkan suara seperti dengkuran halus dengan volume rendah, sehingga hanya ia yang mendengarnya. Tahuri bisa mengeluarkan suara seruling yang sangat merdu ketika pemiliknya meniupnya. Saking merdunya, suara tahuri itu bisa membuat siapa pun yang mendengarnya tertidur dan hanya akan bangun jika peniup tahuri mengizinkannya. Namun, Eva, neneknya, pernah bilang bahwa kegunaannya jauh lebih banyak dari yang [Name] tahu.
"Semuanya tidak akan baik-baik saja, bukan?" monolog [Name] sembari melihat ke luar jendela yang hanya menampilkan gelapnya malam. Ilalang-ilalang bergerak mengikuti arah angin seolah mendukung pemikiran gadis bersurai hijau itu. Bayang-bayang bulan di atas ladang tampak misterius, menambah suasana malam yang penuh dengan ketidakpastian.
"Apa aku akan bertemu dengan Draco nanti?" [Name] memasukkan tahuri-nya ke dalam tas yang telah ia sihir untuk muat banyak. Sedetik jantungnya seperti berdentum lebih keras. Jari-jemarinya bergerak menimang-nimang jepitan rambut pemberian Draco yang lama ia simpan. Jepitan itu masih berkilau, memantulkan cahaya bulan dengan lembut.
"Draco masih ingat namaku tidak ya? Kalau lupa kan aku bisa lebih mudah menghindarinya," pikirnya, meski hatinya tidak sejalan dengan pikirannya.
Rencananya, [Name] memang ingin menghindari Draco tahun ini sampai seterusnya. Ia tidak ingin Draco menjauhinya kala mengenalnya lebih dalam. Tapi jauh di dalam dirinya, ada perasaan yang menentang rencana itu. Perasaan yang membuatnya ragu apakah benar keputusan untuk menghindari Draco adalah yang terbaik. Namun, untuk rencana itu kedepannya, hanya gadis itu yang dapat menentukannya.
Dengan tarikan napas panjang, [Name] menyimpan jepitan rambut itu kembali ke dalam tasnya. Ia berdiri sejenak, menatap langit malam yang tenang, sebelum kembali ke kasurnya. Pikiran tentang masa depan yang tak pasti dan perasaan yang bergejolak memenuhi benaknya. Ia berbaring di kasur, menarik selimut hingga menutupi tubuhnya, berharap esok hari akan memberinya jawaban atas semua pertanyaan yang mengganggu tidurnya.
ʚଓ
[Name] ingat ia baru saja membaringkan diri untuk tidur di samping Ginny selama beberapa menit, tapi kini ia sudah dibangunkan Hermione.
"Bangunlah [Name] ini sudah waktunya untuk bersiap," tutur Hermione.
Dilihatnya Ginny masih mengucak matanya yang setengah tertutup. [Name] berputar di kasur Ginny dan menjatuhkan dirinya lemas dari kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑 ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐞𝐧, 𝐃𝐫𝐚𝐜𝐨 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲, ㅤㅤㅤ𝘪𝘧 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘺𝘰𝘶 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘪𝘵'𝘴 𝘺𝘰𝘶 𝘐 𝘤𝘢𝘯'𝘵 𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘭𝘰𝘷𝘪𝘯𝘨 ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 𝘞𝘪𝘵𝘩 𝘭𝘰𝘷𝘦...