𝐎𝐎𝟔 . 𝐃𝐀𝐅𝐅𝐎𝐃𝐈𝐋

5.8K 860 240
                                    

˚˖𓍢ִ໋🦢˚

Pada pagi Halloween, semangat meriah menyelimuti kastil Hogwarts. Matahari pagi memancarkan cahaya keemasan lembut, memberikan kesan hangat yang menyelimuti Aula, di mana siswa-siswi berkumpul dengan kebisingan penuh antusiasme. Aroma sarapan pagi yang lezat memenuhi udara, membuat perut berkeroncong penuh harapan.

[Name] turun dari kamarnya, melangkah ringan dengan semangat yang lebih dari biasanya. Dia bergabung dengan Padma dan Lisa yang sudah menunggu di meja sarapan. Suasana di sekitar penuh dengan suara siswa-siswi yang bersemangat tentang kunjungan Hogsmeade pertama mereka.

"Kalau kalian menemukan sesuatu yang benar-benar menarik di Hogsmeade, beritahu aku," ujar [Name] sambil mencicipi potongan roti panggang yang masih hangat. Wajahnya berseri-seri penuh antusiasme, matanya berbinar-binar penuh harapan.

"Kalau aku menemui sesuatu yang sangat menarik, pasti akan kubagi denganmu," jawab Padma sambil menyantap sepotong kue lapis. "Aku berencana membeli beberapa permen yang aneh dan mungkin sedikit ajaib."

"Dan jangan lupa beritahu aku juga kalau ada sesuatu yang bisa dijadikan bahan iseng," timpal Lisa dengan nada penuh peringatan. Lisa menatap Anthony yang duduk di ujung meja, berbicara dengan semangat tak tertahan.

"Tentu saja. Aku akan pastikan kalian semua mendapat kabar yang menarik dan meledak-ledak," balas [Name] sambil terkekeh sebelum beranjak ke meja lain untuk bergabung dengan Padma dan Lisa.

"Aku tidak sabar berkunjung ke Zonko's Joke Shop," tutur Anthony. Matanya berkilat semangat menunjukkan rasa antusiasnya.

"Kau tidak benar-benar akan membeli salah satu barang dari toko itu kan?" tanya Lisa sangsi. Pasalnya toko itu menjual barang-barang jahil yang biasa dipakai si kembar Weasley untuk mengerjai murid lain atau paling sering Mr. Filch.

Lisa tak mau kalau ia yang akan menjadi sasaran jail Anthony selanjutnya. Anthony itu jahil walau tak sejahil si kembar Weasley itu, tetapi tetap saja siapapun bakalan kesal jika dijadikan sasaran.

"Tidak mungkin aku kunjungi jika aku tak membawa apapun, Lisa," balas Anthony. Lisa mendelik. "Awas saja kau mengerjaiku lagi. Kupastikan kau tidak akan melihat matahari terbit lagi," ancam Lisa galak. Mendengar ancaman Lisa, bukannya merasa takut Anthony hanya bodo amat dan berjalan menuju Aula Depan lebih dulu.

"Aku ingin beli permen yang banyak nanti," ucap [Name] di samping Padma. "Beli apa saja sepuasmu," balas Padma. [Name] tersenyum seolah baru saja mendapat izin dari Ibunya untuk membeli hal yang diinginkan.

[Name], Padma dan Lisa berjalan beriringan ke arah Aula Depan. Sampai di Aula Depan, Mr. Filch— penjaga sekolah berjaga di belakang pintu mencocokkan nama-nama pada daftar panjang, mengawasi setiap wajah dengan curiga, dan memastikan tak ada yang menyeludupkan anak yang seharusnya tak boleh pergi.

"Tinggal di rumah, Potter?" teriak Draco, yang berdiri dalam antrian bersama Crabbe, Goyle, dan Blaise. "Takut melewati Dementor?" ledeknya lagi.

[Name] mencari sumber suara itu dan mendapati Draco di barisan belakang tengah mengejek Harry. [Name] bisa lihat kalau ia tidak mengacuhkan Draco dan sendirian menaiki tangga pualam, menyusuri koridor-koridor sepi. Kemudian, mata [Name] beralih pada Draco. Dia menahan napas karena terkejut Draco sedang melihat ke arahnya, tersenyum kecil yang tampaknya tidak dapat disembunyikan dengan seringaiannya.

Perasaan terkejut melanda [Name]. "Ini pasti khayalan," pikirnya. "Terlalu banyak melamun. Pasti ada Wrackspurts di sekitar kepalaku." [Name] menggosok matanya, berharap untuk memperjelas penglihatannya. Gadis itu berkedip dan menggosok matanya supaya memperjelas penglihatan. Bisa saja ia barusan salah lihat dan yang ia lihat itu hantu yang menyerupai Draco bukan Draco asli. Draco Malfoy tersenyum ke arahnya, bukankah itu langka juga agak aneh? [Name] kembali melirik Draco mendapatinya masih melihatnya juga.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑  ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang