˚˖𓍢ִ໋🦢˚
Kemarin malam hujan deras, tapi hari ini langit cerah dengan warna abu-abu pucat. Rumput di sekitar Hogwarts tampak segar namun masih basah saat anak-anak Gryffindor dan Slytherin berjalan bersama menuju pelajaran pertama mereka dalam Pemeliharaan Satwa Gaib.
Mereka bergerombol, tetapi akhirnya bergabung ketika melintasi padang rumput yang menurun menuju pondok Hagrid di tepi Hutan Terlarang.
Di bagian depan, Draco berbicara dengan antusias kepada Crabbe dan Goyle, yang tertawa terbahak-bahak. Tentu saja, topik pembicaraan mereka tidak jauh dari mengejek orang lain. Draco tampak senang dengan ide untuk mempermalukan "si tolol" Hagrid.
Hagrid sudah menunggu di depan pintu pondoknya, mengenakan mantel tebal dari bulu tikus mondok. Anjing besar pemburu babi hutan, Fang, berdiri di dekatnya. Hagrid tampak tak sabar untuk memulai.
"Semua sudah kumpul? Baik, ayo ikut aku!" serunya dengan semangat.
Draco berjalan dengan angkuhnya, membenahi tas dan buku Monster di bahunya dengan sikap sombong.
Semua orang mengira Hagrid akan membawa mereka masuk ke Hutan Terlarang, tapi ternyata Hagrid justru mengarahkan mereka menjauh dari pepohonan. Setelah lima menit berjalan, mereka tiba di sebuah lapangan rumput terbuka. Draco melihat sekeliling dengan wajah bosan; tidak ada yang menarik di sana.
"Semua berkumpul dekat pagar di sini!" panggil Hagrid dengan suara keras.
"Bagus, pastikan kalian semua bisa melihat. Sekarang, hal pertama yang harus kalian lakukan adalah membuka buku kalian..."
"Bagaimana caranya?" Draco bertanya dengan nada dingin, bibirnya meringis seperti siap mengejek.
"Eh?" kata Hagrid, bingung.
"Bagaimana caranya kami membuka buku ini?" Draco mengulangi dengan nada kesal. Ia mengeluarkan buku Monster miliknya, yang diikat rapat dengan ikat pinggang berwarna merah gelap.
"Belai saja punggung bukunya," kata Hagrid.
Draco membelai punggung buku Monster dengan jari-jarinya yang panjang, wajahnya menunjukkan ekspresi tidak senang. Ia merasa lebih baik membaca seratus surat aneh dari pengagum rahasianya daripada harus mengikuti pelajaran Hagrid.
"Oh, bodoh sekali kita semua!" ejek Draco. "Kita harusnya tahu kalau caranya adalah dengan membelainya! Kenapa tak terpikirkan, ya!"
"Aku... aku pikir itu lucu," kata Hagrid dengan sedikit keraguan pada Hermione. Hermione mengangguk, berusaha menyemangati Hagrid yang tampak sedikit kecewa.
"Oh, sangat lucu!" kata Draco dengan nada sinis. "Sungguh jenaka, memberi kami buku yang berusaha menggigit tangan kami hingga putus!" serunya dengan lantang.
"Diam, Malfoy," seru Harry dengan tegas dan penuh penekanan.
Hagrid kemudian meninggalkan mereka, menghilang ke dalam hutan untuk mengambil makhluk gaib yang akan ia tunjukkan.
"Buset, tempat ini benar-benar parah," kata Draco dengan keras.
"Si tolol itu mengajar di sini. Ayahku pasti akan pingsan kalau aku ceritakan..." Crabbe dan Goyle mengangguk setuju.
"Diam, Malfoy," ulang Harry, dengan nada yang semakin kesal dan marah. Harry melangkah mendekati Draco yang tersenyum senang. Draco menyerahkan buku Monsternya pada Crabbe yang berdiri di sebelahnya, tetap memamerkan senyum puas.
Draco dan Harry saling berhadapan, suasana tegang terasa di antara mereka. Tiba-tiba, ekspresi Draco berubah menjadi panik dan ketakutan. Dia mundur beberapa langkah sambil menunjuk ke langit di belakang Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑 ; 𝘋. 𝘔𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐞𝐧, 𝐃𝐫𝐚𝐜𝐨 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲, ㅤㅤㅤ𝘪𝘧 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘺𝘰𝘶 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘪𝘵'𝘴 𝘺𝘰𝘶 𝘐 𝘤𝘢𝘯'𝘵 𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘭𝘰𝘷𝘪𝘯𝘨 ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 𝘞𝘪𝘵𝘩 𝘭𝘰𝘷𝘦...