pertemuan ke sekian kali

8 7 0
                                    

Muhammad salman alfarizi yang ramai ketampanan dan kecerdasannya di kaum hawa, ia juga sangat di hormati oleh santri santri sehinggalah ia di juluki dengan nama panggilan rois, salman memang orang berwibawa dan bertanggung jawab, tapi satu diantara banyak julukan baginya yang membuat sebagian orang enggan atan takut atau tidak menyukainya yaitu sifat permanen yang selalu membeku, salman adalah orang beku se almamater, namun karna itu juga salman banyak di sukai kaum hawa, terkhususnya ponpes riadul mutaalimin yang sekarang ini ia sedang bertholabul ilmi disana.
  Riadul mutaalimin sebuah nama almamater pesantren yang terdiri dari 2 bagian pesantern yang terpisah, yaitu pesantren putra dan putri, disana juga peraturan di berlakukan untuk masyarakat dalam maupun luar demi kemaslahatan umum juga membuat suasana aman dan damai.
"hallo li"awal percakapan setelah salam yang di buat salman sang rois dalam sebuah telepon genggam milik umun karna salah satu peraturan untuk tidak membawa alat komunikasi ke tempat.
"ane lagi otw"
Ali adalah teman karib salman sejak kecil, mereka masih menjalin serta mempererat hubungannya hingga kini, jadi wajar jika ke-2nya telah mengetahui seluk beluk satu sama lainnya yang mungkin tidak harus selamanya bertemu.
"jadi sekarang li?"
"y!pokoknya ente harus standby di depan gerbang soalnya buat sekarang ane lagi males nunggu  haha....."
"iya..tapi dia duduk pinggir ente li?"
"y!dia mungkin denger kali"
"udah ah, nanti dianambah ilfil sama ane"
"masa sih?.."
"udah li, assalamualaikum"salman mematikan telponnya dan kembali bertugas seperti biasanya.

tok..tok..tok.."assalamualaikum" Ditengah salman sedang di sibukkan dengan tugasnya, seseorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam pelan nan lembut, salman tau itu pasti santri ajnabi bukan kawannya yang selalu mengganggunya.
"waalaikum salam" Ucap salman tegas ketika membuka pintu, terlihat jelas olehnya orang tersebut entah takut ataupun hormat kepadanya dari tingkah dirinya seketika salman menampakan diri.

"afwan rois! ada tamu yang ingin bertemu dengan anda"
"siapa? "
"saya tidak tahu, tapi dia menyrbut nama anda "
"ali?baru aja dia nelpon, udah nyampe lagi?"gumam salman
"alhamdulillah syukron, kamu boleh pergi" jawab salman kpd santri ajnabi itu.

  Salman sedikit bersiap merapihkan pakaiannya, ia segera bergegas pergi menuju gerbang utama, ia merasa bersalah karna ia tidak menunggu ali dari tadi, hanya saja ia beranggapan bahwa ali akan lama tiba ditempat.

"li" panggil salman ketika ia membuka sedikit gerbang unutuk luang ia keluar.
  Terlihat seorang prmuda yang bersandar di depan mobilnya yang tengah melihat sekejep sekejap arloji yang melingkar di pergrlangan tangannya, salman melihatnya, ia terlihat sedikit kesal ketika salman sudah berada didepannya.

"afwan, tadi kirain ente gk bentaran dijalannya"
"nunggu lama nih lumayan"
"iya li.. afwam"
"maksudnya ane kebelet pipis, pngen ikutan dong, boleh gk?"
"haha...itu doang?, boleh! buruan ane anterin"
" eh ente disini aja, tungguin si fatimah"
"idih gk mau banget nungguin dia"
"gpp man, dia lagi tidur"
"gk mau li, gmn sih ente!"
"udah cepetan ente suruh santri disini anterin ane, kebelet nih..."
"yaudah biar ane aja yang anter, bentar doang kan?"
" gk gk! cepetan man...siapa aja asal jangan ente"

  Salman menghembuskan nafasnya kasar, ia sebenarnya tidak bisa ber dua dengan perempuan itu, apalagi ia perempuan yang ia khitbah kemarin, entah dengan jawabannya, tapi yang pasti salman tidak ingin berkholwat .

  Salman agak sedikit memasuki gerbang guna untuk mencari seseorang yang akan mengantak Ali, dengan tetap memajang wajah datarnya, itu akan membuat yang melihatnya merasa takut.

"tuh li, buruan balik lagi y"tukas salman ketika berhasil membawa seseorang untuk membawa ali.
"iy tenang aja"jawab ali meninggalkan salman sendiri, ehemmm...maksudnya ber-2 dengan fatimah walau di jalanan, namum sepi.
salman bingung harus berbuat apa, ini adalah perintah terkonyol ali yang membuatnya untuk beristigfar. Dasar calon ipar..ups..maksudnya teman karib.

5menit memudian salman menunggu ali, ia heran sudah beberapa menit berlalu ali tak kunjung datang, padahal toilet tamu tak jauh dari gerbang, salman terkekeh ingin menghampirinya, namun amanat ali untuk menjaga fatimah telah mengikatnya, setelah beberapa menit ia menunggu, rasanya ian terlalu lama berdiri, ia memutuskan untuk bersandar disamping mobil dibelakang fatimah sedang tidur, memang tak terlihat, namun ia tau itu dari ali ketika mereka berkomunikasi di telpon. Dengan gayanya yang calm menambah ketampanan dengan gaya bersandar melipat ke2 tangannya tang sesekali ia lihat pergelangan tangannya untuk memastika waktu, serta kaki kanan yang ditumpangkan di atas kaki kiri.
-
-
-
-
-
-
semangat terus y bacanya!!!
jangan bosen, ikuti terus kisahnya

FATIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang