Ali sudah tidak bisa lagibmenahan amarahnya, dari awal pertemuan ia sudah bersiap mengepal ngepal tangannya untuk sigap menghadapi haidar, ali hendak memukul haidar, kepalan tangan itu sudah ada didepan wajah haidar, namun seseorang menghentikannya, seseorang memegang pundak ali dari belakang, haidar melihat itu yang bertatapan langsung dengan orang tersebut terkejut, ia mengalihkan bolamatanya kebawah guna menghindari wajah dan tatapan tajam orang tersebut, sedangkan fatimah! ia tak kalah terkejut dari semuanya, akhirnya semua rahasianya diketahui orang tersebut.
"sabar li" tukas seorang pemuda itu yang perlahan lahan mensejajarkan dirinya dan ali.
"salman?????" ali sangat sangat terkejut, ia hanya diam melihat salman yang tetap tenang walau mungkin sudah mengetahui rahasia fatimah.
"haidar masuk kamu!" sentak salman sambil mengacungkan telunjuknya tenang.
Haidar satu langkah dua langkah mundur masuk gerbang menatap salman tak sopan
"man?ente?" tanya ali bingung setelah haidar pergi.
"ani tdi di rumah sodara, deket ko dari sini, ane kesini mau bawa kitab aja li, ane lupa kasih tau"
"ente liat semua man?
"hah? liat apa? ane cuman liat ente mau ninju orang, yaudah ane samperin" dusta salman, nyatanya ia menyaksikan semua itu, salman tak menyangka sakit hati akan menggulungnya, apakah ini alasan fatimah belum menerima salman? fikirnya dalam hati yang rasanya sudah meletus, ingin rasanya ia mengeluarkan lahar lewat ke2 matanya.
Walaupun salman berusaha meyaqinkan, ali tetap tidak mempercayainya, karna memang tak mungkin salman hanya melihat krjadian itu saja jika ia sudah menelusuri jalan yang terlihat langsung ke tempat.
"ente mau ke kiyai li?"
Ali mengagguk tak percaya diri
"hmmmm tapi sekarang kiayinya lagi gk ada dipondok, lagi keluar, tapi nanti insyaalloh saya bilangin sama kiayi klo dia udah balik"
"y! tapi ente masih disini man?"
"oh y!" salman menepuk jidatnya "ane juga lupa kasih tau kalo ane mau disini dulu beberapa hari"
"terus ngajarnya gimana?"
"di urusin dulu sama yang lain"
"tapi apa alesan ente disini dulu?"
"jagain fatimah" bisiknyam
Ali sedikit tenang mendengarnya, mungkin memang benar salman tak melihat semuanya.
" ente buruan gih anterin dia, nanti takut keburu hujan"
Ali mengangguk faham, ia sedikit berbasa basi dengan salman dan berpamitan, kemudian mengajak fatimah untuk berangkat yang ternyata sudah memasuki mobil ketika salman datang.
Ada rasa yang begitu menyakitkan yang telah menusuk hati salman, ia harus terlihat kuat didepan fatimah, lantaran itulah yang akan menjadi kisah kedepan dalam hidupnya, walau seorang laki laki, salman mengakui bahwa seorang laki laki akan lemah jika menyangkut masalah hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH
Fiksi RemajaSebuah kisah cinta di awali dari 2 minggu lalu. Fatimah menyadari betapa gelapnya cinta tanpa ikatan, dosa, cibiran, itu ia ketahui setelah 2 minggu lalu, 2 minggu dimana ia mengaku hamil atas suaminya yang sudah jelas jelas belum sama sekali ia sen...