Dari sejak tadi, fatimah yengah khawatir , khawatir katena haidar tak mengangkat telponnya sama sekali, atau chatnya tak di balas.
Ia sudah lelah, tak bisakah haidar mengabari fatimah sekali saja? fikiran fatimah sudah berjalan jalan kemana mana, ia takut haidar akan jauh darinya.
TING....
Notifikasi chat whatsApp, fatimah segera meraih ponselnya berharap haidar yanh akam mengirimnya, Dan.....
Ternya bukan, kecewa! fatimah menunggu haidar begitu lama, ia rela menunggunya sampai ia ketiduran, hanya untuk satu pesan saja.
Fatimah membuka malas pesan itu, sebuah nomor yang saat itu menerornya yang entah siapa pemiliknya.
Sebuah pesan gambar yang lagi-lagi membuat fatimah sangat terkejut, namun yang membuat kali ini adalah...
"sania?" lirih fatimah marah menatap layar ponselnya.
"sania? dia menyakitiku?"
Fatimah menggenggam kuat handphonenya menahan amarah, untung saja ia tak membanting handphonenya karna ada notifikadi masuk.
+6257
Segera datang ke hokuci sekarang, jangan nanti , harus sekarang!
kenapa?
jangan banyak tanya
tapi kenapa?
saya bilang cepetan, atau semua akan sia sia
Sudahlah, fatimah tak memperdulikan pertanyaannya, mungkin ia akan dapatkan disana.
Ia bergegas ke sebuah tempat yang orang tadi sebutkan dengan alasan ada perlu, itu izinnya.
Fatimah berangkat sendiri, ia hanya diantar grab, ali memang saat itu ada dirumah, namun tak ingin jugakan ali tau? akan menambah masalah.
Sepanjang jalan, fatimah terus saja bertanya dalam pertanyaan yang sama, kenapa, kenapa dan kenapa, tak sabar rasanya ia sampai di tempat tujuan.
Fatimah melihat-lihat sekitar taman hokuci itu ketika sampai, dusana memang sedang ramai, lalu bagaiman fatimah mengetahui keberdaan orang itu?
Fatimah memutuskan untuk menanyakan keberadaannya, namun sebelum itu......
Fatimah menyipitkan matanya, takut jika dia akan salah lihat.
Ketika sudah benar-benar jelas, ia segera menghampiri kearah sana, ke arah dimana seseorang yang membuatnya akan menumpahkan amarahnya.
PLAKKK.....
Waktu seakan berhenti membiarkan seorang gadis yang sudah fatimah tampar untuk merasakan sakit.
"tega kamu hah? tega kamu bohongin aku SANIAAAA" teriak fatimah geram
Sania hanya diam, lebih tepatnya terkejut bukan main, tiba-tiba saja fatimah datang dan menemparnya.
"apa maksud semua ini hah?"
Air matanya sudah tak tahan lagi ia bendung, tak apalah pandangan orang-orang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH
Teen FictionSebuah kisah cinta di awali dari 2 minggu lalu. Fatimah menyadari betapa gelapnya cinta tanpa ikatan, dosa, cibiran, itu ia ketahui setelah 2 minggu lalu, 2 minggu dimana ia mengaku hamil atas suaminya yang sudah jelas jelas belum sama sekali ia sen...