Pagi itu selepas kepergian ali dari kamarnya, fatimah tengah adyik berbincang dalam telponnya, siapa lagi kalo bukan haidar.
"tapi malik aku-"
"kamu cuman harus bilang hamil kesemua orang termasuk suami kamu" potong haidar
"gimana kalo semua orang percaya?"
kita gk ada urusan sama keluarga kamu, tujuan kita suami kamu, aku yakin dia gk bakalan percaya kamu hamil anak dia, karna setaunya dia gk pernah sentuh kamu, dia nanti nuduh itu anak aku, dari situ dia kasih talak sama kamu"
"tapi kalo dia talak aku, gimana semua keluargaku?"
"pokoknya itu caranya ima, kamu harus melakukannya, kita harus nikah"
Fatimah tersenyum mendengarnya walaupun ia sangat ragu melakukannya.
"kamu sekarang temuin aku di tempat biasa"
"izinnya?"
"bilang aja mau ke dokter, lagi gk enak badan"
"oke, kamu emang terbaik"
Fatimah segera bersiap-siap seelah mematikan telponnya untuk bertemu haidar.
Ia terus menyusuri setiap langkah, fatimah sedang mencari ummahnya, karna biasanya abah sedang mengajar di pesantren kalau masih pagi.
"ummah.."sahutnya ketika mendapatkan ummahnya yang sedang sibuk di dapur.
Fatimah sudah memulai actingnya selayaknya seorang yang sedang tidak sehat.
"neng? kamu sakit?"
ummah nurul menghentikan pekerjaannya yang sedang mengelap meja.
"ummah, fatimah boleh izin pergi ke dokter?"
" ya ya ya, boleh! nanti ya nunggu ali pulang dulu"
"eh mah, gk usah, fatimah bisa sendiri kok"
"masa sakit gini kesana sendiri?"
"mmm fatimah cuman pusing kadang-kadang aja, gk pp mah fatimah sendiri aja"
"nanti yaa tungguin-"
" fatimah gk pp mah, lagian fatimah udah pesen grab"potongnya
"yaudah, tapi kamu hati-hati ya"
"iya ummah pasti" sambil mengecup tangan ummah nurul lalu berpamitan dan pergi.
☆~☆
Fatimah menghembuskan nafas lega ketika melihat seorang laki-laki yang tengah duduk di kursi sebuah taman.
"malik?" sapanya
"ima? sini...duduk"ajak haidar
Fatimah duduk di sampingnya.
"kamu siapkan?" tanyanya spontan
"aku masih ragu malik"
"ck! abis dari sini kamu kabarin semua orang kalo kamu hamil yaa"
"secepat itukah?"
"kamu mau lama-lama sama dia hah?"
"bukan itu, tapi aku belum siap"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH
Teen FictionSebuah kisah cinta di awali dari 2 minggu lalu. Fatimah menyadari betapa gelapnya cinta tanpa ikatan, dosa, cibiran, itu ia ketahui setelah 2 minggu lalu, 2 minggu dimana ia mengaku hamil atas suaminya yang sudah jelas jelas belum sama sekali ia sen...