"yaudah kamu muthola'ah yang bener aja, itu apa? masalah khitbahan kamu gimana?"
DEG! akhirnyapun sang abi menanyakan hal yang menurutnya konyol.
Haruskah dia mrnjawab jujur? ataukah berbohong?
Namun ke2nya sangatlah bersangkutan antara ke2 jawabannya, jika ia berbohong, itu akan menguntungkan jawaban salman tidak dengan fatimah yang akan membencinya lantaran keputusan orangtuanya yang menddak mengambil keputusan untuk segera menikahinya, dan jika salman jujur, entah apa yang orangtuanya fikirkan atas ketetapan tanggal pernikahannya.
"he....anu bi...."
"anu apa? neng fatimah gk terima kamu?"
"eumm bukan bi...tapi aa khawatir jikalau aa bakalan bicara baanyak sama abi"
"loh? banyak apanya? kamu tinggal jawab y/ nggknya, kok harus panjang lebar"
"anu bi...gak kan nyambung ceritanya"
"kamu ini, ada masalah bukan?"
"eh...enggk bi enggk"
"kalo ada masalah, ceritain y sama abi, biar abi tenang disini"
"afwan bi...., aa gk maksud bikin abi risau, tapi memang aa bakalan ceritain semuanya sama abi kalo udah pulang hee...."
"yaudah, jagain de salma, tong di heureuyan waenya! ngajinya kamu pantau, hafalannya juga kamu simak tiap hari, jangan dulu kasih hp kalo belum setor hafalannya"
"muhun mangga"
"yaudah y! kamu juga jaga diri sendiri, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Telpon ditutup, salman bergegas menuju kaamar orangtuanya bertujuan memuthola'ah kitab yang abinya maksud.
"gk di kunci?..."gumam salman ketika sampai di depan pintu yang ia maksud.
Salman membukanya, ia sedikit melihat keadaan dan suasana kamaryang tak pernah 1×pun ia masuki.
"astagfirulloooooh.....de?" kejut salman ketika matanya mendapat sesosok yang sedang memojok didalam kamar orangtuanya, salman bergegas menghampirinya.
"de....." sambil menjawil telinganya.
Seorang pemudi sar'iah yang menjadi salah satu anggota keluarganya, ia meringis kesakitan karna mungkin salman sedikit keras menjawilnya.
"gk sopan kamu de...udah masuk kamar abi, terus kamu maen hp disini? ngapain kamu main hp?"
Salma rahma fauziah sosok seorang wanita yang selama ini dalman jaga, seorang jiwa anak muda yang tak melupakan zaman maupun pakaian.
Salma adalah adik tersayang salman karna memang ia hanya memiliki saudara tunggal saja.
Salma kini sudah menginjak usia 17 thn yang mana salman harus suler duper menjaga salma sebagai perantara orang ruanya, karna salma adalah seorang yang haus akan zaman, walaupun begitu, salma juga tak melupakan kewajibannya sebagai muslimah yang ta'at akan agama.
Salma hanya tetsenyum getir menghadapi komentar salman, ia tau salman akan memarahinya, maksudnya menasehatinya, karna salma merasa jika salman seakan sudah menjadi ibu ibu rempong yang banyak sekali bicaranya ketika salman menikahinya.
"aaaaaw..."salman melebih kuatkan jawilan di telinga salma hingga dirinya berdiri.
"a...sakit a!"
"gk sopan kamu, ngapain kamu masuk kamar abi?"
"ampun a...!iya iya dde jelasin"
"apa? buruan?"
"iyaaaa ini tangannya lepasin dulu"
"gk nanti kamu coba kabur"
"enggak a.... asleee"
Salman melepas perlahan jawilannya untuk mendengar kejelasan salma yang menurutnya penting.
Salma menghela nafas dalam dalam seakan ia akan berbicara mendalam dari hati.
"eeeeeh......."
Salman kembali menjawil salma ketika saudara tersayangnya itu melarikan diri.
"boong? mau kemana kamu?
"mau kesana a...duh sakit" rengeknya
"kemana?keluar? mau kabur? udah berani boong ya kamu, dasar anak kecil, aa gk pernah ajarin kamu boong"
"enggk a gk boong, dede cuman mau tutup pintuuu"
"alesan! jelasin sekarang....buruan aa gk banyak wktu"
"iy, tapi ininya sakit a....." sambil memegang telinganya yang masih dengan tangan salman.
Salman melapas tangannya merasa ia sudah kasar terhadap salma, walaupun ia laki laki tapi ia juga mempunyai batin yang lembut.
"dari tadi ke..."
"sik atuh! enggalan bageur"
"tadi tuh ceritanya dede pengen main hp a.... gimana caranya gk ketauan sama aa, kan kemarin mah serasa bebas gitu gk ada aa jadi deh masuk kamar abi...."
"astagfirulloh" salman menggelengkan kepalanya.
"kan peraturannya juga boleh maen hp kalo udah setor hafalan, aa ambil hpnya" sambil merebut handphone yang sedang salma pegan erat erat.
" kamu sekarang ngafalin dulu, lagi ngafal apa kamu sekarang?"
"hadist a..." jawabnya memalas
"yaufah sana, ngafalin yang tenang, dimana aja yang penting kamu punya buat setoran hari ini, tapi.....omat, jangan dikawasan santriyin, percuma ngafal"
"siapa yang mau ngafalin disana..." gumam salma
" udah sana...."
"iya a..." melad salma sambil melangkahkan kakinya keluar kamar.-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
FATIMAH
Teen FictionSebuah kisah cinta di awali dari 2 minggu lalu. Fatimah menyadari betapa gelapnya cinta tanpa ikatan, dosa, cibiran, itu ia ketahui setelah 2 minggu lalu, 2 minggu dimana ia mengaku hamil atas suaminya yang sudah jelas jelas belum sama sekali ia sen...