DI TUNGGU

11 8 0
                                    

"ummah abah..."panggil fatimah menjatuhkan tubuhnya di bawah kaki orangtuanya ketika ia menemui ke-2nya yang sedang asyik berbincang di ruang tamu
"neng?...kunaon bageur?.."tukas abahnya heran, bingung atas tingkahnya.
"ummah...abah...hapunteun fatimah.., fatimah gk pernah hiat nyakitin hati ummah abah.."
"apa neng?..nyakitin siapa?"
"fatimah takut fatimah tadii..."
"ummah sama abah memaklumi, itu biasa dalam perjodohan neng, ummah sama abah gk marah dan..gk pernah marah sama kamu" potong ummahnya"dan juga semua keputusan ada sama kamu, terima atau enggak itu keputusan kamu neng, ummah gk maksa, hanya saja dia pemuda ummah pilihkan buat kamu, dia segalanya menurut ummah"sambungnya.
Fatimah diam sejenak bingung berkata kata untuk menjawab karna memang situasi ini bukan tempatnya untuk menjawab.
"neng...?"jelas abah menyadarkan putri tunggalnya, Fatimah terperangah  mendengar namanya di kumandangkan.
"labeik..labeik bah"
"gk perlu jawab sekarang, abah kasih waktu seberaaapapun lamanya sampai kamu jawab y/tdk"
Fatimah mengangguk mengerti dan menyetujui tawaran abahnya, ia fikir akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjawabnya.
Fatimah kembali ke kamarnya di ikuti ali yang sejak tadi mengantar samar fatimah menuju orangtuanya.
"nunggu apa lagi sih neng?..keputusan dan keyakinan abah udah bulat, apa lagi ummah"
"apa sih a, fatimah masih kecil"
"yaudah ngomong aja sama abah klo gitu, jangan buat orang tunggu, gk baik neng.."
"jadi a ali gk ngedukung neng?.."tanyanya suara merendah
"bukan gtu neng, tapi menurut aa kamu jawab langsung aja enggak klo emang alesan kamu masih kecil"
"tapi fatimah belum siap bikin abah sedih"
"aduh...neng, aa yaqun klo kamu enggaknya nanti nanti itu lebih sedih di abahnya, udah tunggu lama eh...pas di jawab enggak"
" fatimah harus gmn?klo fatimah terima, fatimah gk mau sama dia"
"knp gk mau?"
"karna dia rois fatimah di sana a, fatimah udah tau wateknya, semuaaanya tentang dia, dia juga nyebelin, cuek orangnya a,g mau"
"cuek?.. kadang laki laki itu akan nampak cuek jika dia sedang menjaga hati seseorang"
"aa gk tau dia"
"aa tau dia, dia itu...."
"apa yg aa tau dari dia?.."potong fatimah
"denger dlu, aa gk suka yh kamu emosian! kamu perempuan neng...g boleh htu"
" na'am a afwan" seraya menundukan kepalanya
"dengerin aa ya neng.. "ali memegang ke2 lengan fatimah erat "aa tau segalanya tentang dia, aa tau dia cuek, dingin, mungkin bisa disimpulkan dengan kata nyebelin, tapi di balik semua sifat itu, banyak sifat yang tidak kamu tau, mungkin dia kayak gtu memang dia punya ilmunya, itu pasti, ataupun di sedang menjaga hati seseorang, tentukan pilihan kamu neng, jangan lupa istikhoroh, dan... sekarag kamu siap siap gih besok harus berangkat lagi ke pondok" jelas ali panjang di akhiri menepuk nepuk lengan fatimah yang semula ia pegang. Fatimah hanya mengangguk faham penjelasan ali walaupun meragukan.
  03.30 AM waktu dini hari dimana otak masih fresh, sangat cocok digunakan untuk menghafal, memuthola'ah kitab, maupun memuroja'ah qur'an.
Begitupula dengan seorang pemuda berwibawa yang selalu menggunakna waktunya sebaik  mungkin di eaktu sepertiga malamnya setelah dholat sunnah tahajjud untuk memutoja'ah qur'annya yang sudah lama ia khotamkan, tidak ada kendala baginya kecuali udzur untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh serta qobliyahnya, orang orang disana tidak berani mengganggu keisytigolannya terhadap kenikmata al- qu'an yang pemuda itu terus lahap, selain itu juga pemuda itu tidak pernah menghiraukan panggilan atau ucapan orang yang berucap kepadanya, ia beranggapan semua panggilan dan ucapan mereka hanyalah angin yang berlalu yang tidak akan merubak kenikmatan memurijaan qurannya, terkecuali suara adzan yang ia dengar yang menjadi alasan baginya untuk menyelesaikan murojaahnya.

FATIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang