siapa dia?

9 8 0
                                    

Ditengah salman bosan menunggu, tiba-tiba pintu mobil yang diketahui fatimah didalamnya akan siap dibuka, namun dengan singkatnya salman ketika mendengan dan melihat itu, ia menahan pintu mobil itu terbuka dengan hanya tangan kirinya saja, ia merasakan beberapa kali dorongan dari dalam berusaha untuk membukanya.

"kok sosah si di bukanya..."ujar fatimah ketika ia terbangun dari tidurnya dan berusaha membuka pintu.
"ihhh..kok susah, perasaan gak dikunci, a ali kemanaaa lagi"sambungnya, ketika fatimah tengah berusaha membuka pintu itu, ia terkejut saat melihat kaca spion yang terlihat jelas menunjukan seseorang menahannya dengan gayanya yang selama ini fatimah benci.
"kok dia disini? terus kemana a ali?" fatimah mulai cemas "ih gk suka! mana ada si beruang kutub lagi, apes banget sih bangun tidur"
Fatimah terus berusaha membuka pintu itu hingga ia lupa ada pintu lain yang masih mudah untuk dibuka.

Salman sudah tak bisa menahannya, dorongan fatimah semakin kuat, salman melepaskan tahanannya dan segera membuka pintu itu.
"silahkan ukhty"sindir salman ketika membukakan pintu tetap dalam expresinya, terlihat sangat terkejut ketika salman melihat fatimah sekejap, salman segera menyingkir ari tempat semula guna memberi luang untuk fatimah.
"lupa apa, ada pintu lain buat dibuka?" sindik kembali salman ketika  ia  bersandar disamping belakang mobil yang ketika itu juga fatimah keluar.
"dasar beruang kutub"gerutu fatimah pelan namun terdengar salman
"anti kalo suka beruang kutub, jangan samain sama saya, nanti dikira anti suka saya"
" ihh...kesel banget sih dia, gk sudi banget dia jadi suami fatimah" batin fatimah...
"pd banget jadi orang, urusin dulu tuh mukanya yang jadi alesan orang takut"secara tidak langsung fatimah mengucapkan kritikan yang masuk hati salman yang membuatnya semakin berharap kepada fatimah.

"neng!bangun, udah mau subuh"
huh...ternyata hanya mimpi, bersyukur dirinya tidak sedang didunia nyata yang akan selalu enggan menemui sang rois, fatimah berharap ia tidak bertemu salman disana.
"a ali kok baru banguninn...."
"aa kan gk tau neng...udah cepetan mau subuh, lumayan 2 rokaat tahajjud"
Fatimah mengangguk faham dan segera membersihkan diri pergi ke kamar mandi.

08.00AM mobil siap dilajukan, tapi sebelum itu fatimah berpamitan terlebih dahulu kepada abahnya serta meminta doa, sebelum itu juga fatimah sempat berpamitan kepada ummahnya dikala ummanhnya sedang mengajar.

"sinh bager neng...sing getol! tong mikiran nanaon, tong mikiran jang salman, ntong ige ari hente mikirkeun teing mah, da jang salman ge peryogi jawaban, y neng!!"amanat abah kepada fatimah yang bertekuk lutut dihadapan sang abah, rasa hormat fatimah terhadap orang tuanya yang besar akan selalu ia abadikan selamanya, fatimah mengaku bulat takkan pernah bisa membalas jasa mulya orang tuanya, ia hanya bisa menghormati dan menuruti orangtuanya saja dengan selalu yunduk dan sopan hadapan mereka,

"muhun abah, fatimah nyuhunkeun pidu'ana ka abah sareng ummah"
"kantenan gelis! teu kedah di suhun ge insyaalloh ummah sareng abah sok ngadu'akn kanggo neng"
"haturnuhun abah, hapunteun fatimah seer kalepatan"
"mhun neng gelis..di hapunteun, omat neng tong lami teing masihan jawaban ka jang salman, kasian neng!"

Fatimah hanya terdiam kaku, abahnya kini mulai memperanak salman, sedangka fatimah tidak suka dengannya. Entah yang ia fikirkan saat ini, yang pasti dalam hatinya ia memendam setitik kebencian kepada salman, entah alasan dan dosa salman kepadanya.

"dangu neng! jarang pisan ayeunamah pemuda sigah jang salman, pokokna abahmah mang nyaahkeun neng lamun heunteu jadi sareng jang salman, tapi eta sadayana keputusan neng nya! mung abahmah tos ka jang salman"
 
Fatimah mulai tidak enak berlama lama bicara dengan abahnya, rasanya ia ingin sekali berlari jauh menutup telinga tentang salman.

"sok ayeunamah sing hasil elmunanya! jug gera mangkat"

Fatimah mengagguk ta'dzim dan meraih tangan kanan abahnya untuk ia cium berpamitan serta do'ayang akan selalu mengikutinya.

"neng tong manyu atuh! semangat dong, kan mau ngaji lagi, kemarin cuman 3 hari diang dirumah, jadi gk berat kamu nyusulin ngajinya"ujar ali ketika ditengah kesunyian dalam perjalanan menuju pesantren, Fatimah madih terdiam tak menghiraukan, ali bingung menanggapinya, apakah ini pengaruh seseorang yang harus menahan rindunya kembali ataukah hal lain dalam fikiran fatimah.

"neng"Ali menepuk pundak fatimah ditengah fokusnya ia mengemudi.
"labeik a! rewas ih"jawab fatimah tetsadar
"bengong sihhhh...kunaon"
"gpp! tapi rasanya fatimah pengen pulang lagi a"
" gk biasanya kamu gini, knp??"
"bayangin aja sama aa, disana fatimah harus ketemu terus sama rois itu walaupun gk setiap hari"
"gk pp itung itung pengenalan"
"tapi fatimah udak kenal dia, pokoknya fatimah gak suka sama beruang kutub itu..."
" hus....jaga bicara kamu neng! dia gk kaya yg kamu kenal, kamu mending lupain dia yang gk pasti, terima salmna apa adanya yang jelas jelas serius dan tulus mengkhitbah kamu"

Fatimah menatap tajam ali walau ali sesekali menatap histeris kepadanya, ali terlanjur salah bicara kepadanya, dan ali yakin fatimah akan marah juga kesal kepadanya.
-
-
-
-
-
terus ikuti kisahnya kawan!!!
buang rasa jenuh...

FATIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang