balik lagi

11 6 0
                                    

"assalamualaikuuum...."ujar pemuda itu mengulangi ucapan salman yang mengingatkan.

"waalaikumslam, naon ki?"

Muhammad rizky adalah sesosok orang yang setia menjadi teman salman, mereka saling mengenali ketika mereka menjadi santri baru di sana, karna memang keberadaan mereka satu kamar yang tak mungkin ketidak tahuan antara ke2nya.

"kalem bos!"

"heueuh atuh da ngarewaskeun, kumaha lamun jantungna copot?"

"ehh....kalo ngomong suka bikin orang takut entemah,,, ya kalo copot jantungnya y copot aja, ribet banget sih ente"

Salman menggelengkan kepalanya dengan sikap rizky yang mulai setengah.

"ki...ki...sakola teu sih maneh teh?"

"sakola ath man"

"ya atuh masa gak tau gituan?"

"nih y man, ane sebenernya tau, tapi kalo gk mau ribet yaudah copot mah copot, mati gitu maksudnya"

Salman menggekengkan kepalanya dengan memegang kepalanya yang terasa pusing untuk terus berbicara dengan rizky .

"ente sebenernya mau apa kesini?"

"cuman mau kasih tau man...kalo ente apet telpon dari abi tuh...."

"hah? abi?" kejut salman mendirikan dirinya.

"abi ki?"

"iy buruan, katanya telpon balik aj"

"oh y sip...sip...syukron ki"ujar salman menepuk pundak rizky dan berlalu pergi meninggalkannya.

"huh! kitumah poho ka urang" gerutu rizky setelah salman yang tak diketahui keberadaannya.

☆~☆

"labeik bi..."jawab salman sopan ketika ia berhasil menghubungi kembali orang tuanya.

"............"

" iy bi lagi di kobong"

"........"

"sama santri, nanti aa pulang"

"..........."

"paling lambat lusa"

".........."

"tafaddol bi, iy insyaalloh besok pulang"

"........."

"na'am, kemarin sama santri dulu ngajarnya"

"........"

"na'am bi"

"........"

"abi afwan, kapan abi sama ummi pulang?"

"....."

"oh iy"

"......"

"ada yang harus aa bicarain sama abi"

"......."

"afwan bi, untuk sekarang aa gk bisa kasih tau, mungkin saja disana abi gk banyak waktu, afwan jiddan"

"......."

"ya"

"........"

"waalaikum salam"

Lega rasanya salman telah berbicara kepada abinya walau hanya sebatas basa basi saja, namun iti yang menjadi ketenangan bagi salman dengan hanya mendengar suaranya saja.

Salman kembali dibuat bingung atas ucapan abinya yang memerintah untuk segera kembali kerumahnya untuk mengajar.

Itu memang amanat abinya sebelum orang tuanya itu berangkat umroh.

Salman fikir tidak akan mengugurkan kepercayaan dengan menggantikan terkebih dahulu posisinya oleh salah satu santri senior disana.

Salman juga mempunyai tanggung jawab yang besar di pesantren untuk segala urusan terumumnya, juga setitik alasan setelahnya sebuah nama yang sedang ia khawatirkan keberadaannya jika dirinya tidak memantau langsung ditempat.

FATIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang