bersama rois

10 8 0
                                    

"adda'wah liukhtyna fatimah khoirunnisa min cianjur litahduro ila gurfatil ula doef alan marrotan tsaniyah ilaa akhirihi."

Panggilan nama atas kepemilikan fatimah dengan panggilan sebab tamu yang menunggu, fatimah mendengar itu terheran, baru saja dirinya tadi memasuki tempat suci ini, tapi tiba tiba seseorang ingin menemuinya.

"fatimah gk mau ketemu dia san, gk tau dia siapa"

Sania putri azzahra adalah seorang teman yang bisa dikatakan sahabat, ia adalah teman sekamar fatimah, ia menjadi sandaran fatimah ketika fatimah mempunyai masalah, serta menjadi dorongan ketika fatimah bahagia.

" temuin aja dulu, siapa tau penting, ataaaau ada yang ketinggalan ....."awal percakapan mereka ketka berjalan hendak menghampiri seseorang yang menunggu fatimah.

"gk ada yang ketinggalan"

"kalo  gk ada ber......" sania terkejut saat mendongkakkan kepalanya kedepan melihat sosok idaman kaum hawa yang sedang berdiri didepan gerbang.

"hah?"

fatimah juga mendongkakkan kepalanya yang semula menunnduk.

"astagfirullah..."

fatimah terkejut kedatangan salman untuk menemuinya, ia rasa dirinya tidak ada urusa dengan rois itu,

Dengan sigap fatimah menarik tangan sania ke balim gerbang yang tidak akan terlihat dari arah salman, begitupun dengan salman yang beberapa langkah mundur dari tempat asal yang berarti sedikit mensejajarkan dirinya dengan 2 perempuan itu.

"afwan ukhty mengganggu" ujar salman mengawali.

Tidak ada jawaban yang salman dengar, mungkin ia fikir tidak ada jawaban atas ucapan seperti itu.

"anti belum menemui kiyai"

Kalimat itu menghubungkan respon di diri fatimah, ia lupa dirinya belum menemui kiyai dari semenjak fatimah kembali, karna alasan memang kiayi sedang keluar.

"cepat anti bersiap jika perlu, saya menunggu disini"

"untuk apa menunggu saya tidak perlu itu" ketus fatimah yang ternyanya membuat gerang sania

" anti saya antar kerumah kiyai, dan saya minta anti untuk secepatnya bersiap"

"itu tidak perlu saya bisa sendiri" tukas fatimah menambah kegeraman sania yang berkali kali menepuk pundak fatimah

"anti tau pastinya, bahwa rumah kiayi harus melewati kawasan santriyin terlebih dahulu."

" itu mungkin tidak masalah bagi saya, kenapa anda yang risau?"

"karna saya tidak ingin anti di pandang semua santriyyin disana"

FATIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang