«««Selamat membaca, semoga suka. Budayakan meninggalkan jejak sebelum beralih ke yang lainnya^o^»»»
—Part sedikit mengandung kata-kata kasar!
Hari libur begitu cepat rasanya, sekarang adalah hari Senin menjadikan Sheyra bangun lebih pagi.
"Topi udah, kaos kaki putih udah. Apa ya?" Sheyra mondar-mandir di depan almari pakaiannya, meneliti atribut apa yang kurang.
"Udah kali ya?" Sheyra bergumam, menatap jam dinding yang menunjukan pukul enam pagi. Dia memutuskan untuk turun,hari ini dia akan membawa motor seperti biasanya.
"Selamat pagiyeahh!"
"Dih gak waras ni bocah."
Sheyra menatap sinis Rizky yang berjalan mengambil gelas. Menginjak kaki cowok itu yang sudah dibaluti oleh sepatu.
"Ahnjing!"
"Mampus!"
"Masih pagi jangan berantem," suara ayahnya menginstruksi membuat Sheyra mengalihkan kakinya dari sepatu Rizky.
"Ayah, Shey boleh ya pakai motor?"
"Gak."
"Sekali ini aja? Shey janji kok gak ngebut," Sheyra menatap Adiputra dengan puppy eyes-nya membuat laki-laki berumur empat puluh tahun itu menghela nafas.
"Nurut sama ayah Shey."
"Alahh hari ini aja,janji."
"Ya." Sheyra berbinar saat ayahnya memberi izin,gadis itu langsung memeluk erat ayahnya membuat laki-laki itu terhuyung ke belakang karena belum siap.
"Uuu sayang ayah banyak-banyak," Adiputra mengelus rambut Sheyra yang masih memeluknya.
"Ayah bakal bantu kamu cari orang itu,tapi kalo kamu nurut di bilangin." Adiputra berbisik.
"Ayah jahat, seharusnya dari dulu ayah cari tau orang itu."
"Ayah udah cari tau Shey,tapi sulit buat cari buktinya." Adiputra membatin.
"Aduh ini udah jam enam seperempat,kenapa kalian gak sarapan?!" Bundanya memekik dari dapur,wanita itu membawa mangkuk sop yang ia buat bersama Bu Tutik.
"Ini juga, kenapa jadi Teletubbies?" Ellya menggeleng heran dengan anaknya dan suaminya yang sedang berangkulan.
"Sheyra udah gede ya bun, padahal baru kemarin rasanya ayah gendong dia."
"Namanya juga kehidupan," Rizky yang tadi terkacangi menyahut. Cowok itu sedang mengambil nasi untuk sarapan.
"Ih bilang aja lu iri."
"Gue gak iri,waktu lo di Amerika gue yang di manja sama ayah bunda." Pernyataan itu membuat Sheyra melepaskan pelukan dari ayahnya.
"Oh,bagus dong." Balasan Sheyra membuat Ellya menghela napas, bundanya itu menariknya ke tempat makan.
"Udah jangan berantem,kalian sarapan terus berangkat ke sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEYRA [END]
Teen Fiction𝐀𝐒#𝟏 ⚠️[BUDAYAKAN VOTE SETELAH BACA]⚠️ Ini tentang Sheyra, gadis pemilik darah blasteran Amerika-Jawa. Si gadis tomboy yang kehilangan ingatannya karena menolong seseorang tapi berakibat pada dirinya. Bertahun-tahun mencari informasi tentang kebe...