SHEYRA - 14

506 50 1
                                    

«««Selamat membaca, semoga suka. Budayakan meninggalkan jejak sebelum beralih ke yang lainnya^o^»»»

Waktu istirahat telah tiba murid-murid berbondong-bondong ke kantin sekolah. Wildan,cowok itu entah mengapa merasa ada yang sedikit mengganjal di hatinya. Dia berjalan kearah kantin bersama kedua temannya, siapa lagi jika bukan Aditya dan Keano. Mereka melewati koridor yang dipenuhi siswa-siswi.

"Eh kamar mandi deket ruang musik ada tangan plis gue takut,gak jadi ke kamar mandi."

"Yang bener aja lo,gue gak percaya."

"Beneran,cek a kalo gak percaya."

Tiga orang tadi mendadak berhenti.

"Kita coba kesana gak?" Aditya mengusulkan pendapatnya dan dibalas anggukan kepala oleh Wildan.

Mereka sampai di depan kamar mandi, ketiganya terkejut saat disana terdapat kerumunan. Satu guru mengetuk pintu kamar mandi itu.

"Ada apa?" Aditya bertanya pada salah satu orang disana.

"Itu kak,ada orang kekunci."

Keano yang tadi diam segera menggambil kursi, cowok itu memanjat tembok kamar mandi untuk memastikan siapa yang didalamnya. Dia benar-benar terkejut menatap seorang gadis terkapar lemas dengan baju basah dan bersimbah darah.

"CEPETAN AMBIL KUNCI!"

"Siapa Ke?"

"Sheyra!"

Semua orang disana menatap satu sama lain,syok dengan apa yang dikatakan oleh Keano.

"Cepetan anjing dia pingsan! Kepalanya berdarah!"

Wildan yang tadi sudah berlari mencari kunci di ruang tata usaha kembali di TKP. Cowok itu kembali membawa kunci kamar mandi dan diikuti petugas TU disana.

"Jangan di dobrak,dia di belakang pintu."

"Semoga lo baik-baik aja," salah seorang membatin.

Wildan membuka pintu kamar mandi itu dengan gemetar. Disana Sheyra terbaring lemas dengan darah dan baju basah. Cowok itu segera membopong Sheyra, tersirat rasa khawatir di dalam hatinya.

"Dit siapin mobil. Gak mungkin kita bawa ke UKS,ini udah parah." Wildan merogoh kantong almamaternya, menyerahkan kunci mobilnya pada Aditya.

"Lo buka cctv," bisik cowok itu pada Keano.

"Bu, tolong ikut saya."

Wildan membawa Sheyra sedikit berlari, disusul dengan Aditya dan satu guru tadi. Orang-orang yang berada disana merasa kasian dan juga takut Sheyra kenapa-napa. Ini pasti sudah direncanakan dan siapa yang berani mengusik ketenangan EHS? Apa lagi ini menyangkut Sheyra,yang jelas-jelas adalah anak dari pemilik sekolah ini.

"Sheyra," Wildan sedikit menepuk wajah gadis di pangkuannya saat ini. Dia benar-benar khawatir entah kenapa, seharusnya dia tak meninggalkan Sheyra tadi saat gadis itu mengerjakan hukuman darinya.

"Dia pucat sekali, sepertinya darah yang tadi keluar terlalu banyak." Bu Lidia,guru yang tadi Wildan ajak itu berkata sambil mengelap darah yang keluar dari kepala Sheyra dengan tissu.

SHEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang