SHEYRA [END]

SHEYRA - 33

Di dalam pelukan itu, entah kenapa tiba-tiba aku merasakan telah pulang dari perjalanan panjang yang sangat melelahkan.
@ahma_1008
ahmaPut

•••HAPPY READING•••

Alur maju 3 bulan ya! Makasih:)

Seorang gadis terbaring di atas brankar tak lupa dengan selang infus yang selalu menempel di tangan kirinya. Besok adalah genap tiga bulan gadis itu berada di sini.

Dingin, lagi-lagi tubuh Sheyra dingin. Rizky bahkan sampai mengusap tangan adik kecilnya itu beberapa kali untuk menyalurkan rasa hangat dari tubuhnya kepada Sheyra, namun sama saja.

Waktu dua setengah bulan Sheyra habiskan untuk kemoterapi, begitupun Rizky yang sudah memasuki masa kuliahnya. Cowok jangkung itu selalu menyempatkan diri untuk menjenguk adiknya. Dia akui jika separuh fokusnya tertuju pada Sheyra bukan mata kuliahnya.

"Bangun ya Shey? Gak capek apa tidur terus?" Ya, lagi dan lagi Sheyra mengalami koma. Sudah dua minggu ini Sheyra memejamkan matanya. Rizky yang tadinya berada di apartemen sehabis pulang kuliah langsung melenggang pergi menuju rumah sakit yang disinggahi Sheyra. Khawatir terlihat jelas di raut wajahnya.

"Dia kuat Rizky, buktinya bisa bertahan sampai sekarang kan?" Itu suara dokter Laras dari belakang tubuhnya. Membuat Rizky membalikan badannya.

"Kenapa dokter gak bilang sama kita kalau Shey sakit?"

"Dokter udah janji sama Shey, dia gak mau bikin kalian khawatir. Dia gak mau kegiatan kalian terganggu karena malah fokus sama Shey. Dia benar-benar gadis baik hati yang dokter kenal."

"Dia pernah ngalamin kasus bullying di sekolah lamanya dulu sebelum pindah ke Indonesia, itu yang bikin Shey selalu bilang kalo dia penyakitan."

"Kamu beberapa bulan terakhir denger kan kalo dia bilang dia penyakitan?" Dokter Laras bertanya membuat Rizky mengangguk.

Memang akhir-akhir ini saat Sheyra kembali dari kegiatan kemoterapinya selalu merenung tak lupa juga mencaci maki dirinya sendiri membuat Rizky selalu menyenangkannya.

"Teman-temannya dulu caci maki dia, dia trauma dekat sama orang baru. Berteman saja hanya sama Alvan dan Alka kan?"

"Kata-kata yang selalu dokter ingat dari Shey itu banyak banget Rizky, dia pengen punya temen seperti kalian, dia pengen sehat dan beraktivitas seperti orang-orang. Tapi Shey membatasi semua itu karena kondisinya, dia trauma saat terkena bullying beberapa bulan yang lalu."

Hati Rizky seolah tertinju saat mendengarnya, apa nasib adiknya sangat malang? Kenapa Shey bisa memendam semua rasa sakitnya sendiri? Hati anak itu terbuat dari apa?!

"Sheyra pernah bilang sama dokter, dia pengen liat kalian bahagia walaupun gak ada dia."

"Orang yang selama ini dia cari sudah ketemu kan?" Rizky mengangguk membenarkan.

"Dia yang buat Sheyra bertahan, hanya ingin bertemu dengan orang itu."

"Sheyra dengan tulus menerima semua kejadian yang dia alami di masa lalu, mengatakan jika dia baik-baik saja tapi nyatanya dia sudah rapuh dari lama."

"Dokter kenal Sheyra dari kecil, dari setelah kecelakaan yang Shey alami dulu. Dari sana dokter tau Sheyra, dia gadis yang gak mau merepotkan orang lain untuk minum obat pun dulu gak mau di bantu sama dokter. Padahal kondisinya masih drop."

"Dia gak mau orang lain tau kondisinya dan bikin mereka khawatir, dia gak suka lihat orang lain sedih. Rasa sugestinya tinggi."

"Bahkan jika kalian gak mengetahui penyakitnya dulu, dia mau menunggu orang itu kembali sebelum berobat."