~SHEYRA~

798 70 3
                                    

«««Selamat membaca, semoga suka. Budayakan meninggalkan jejak sebelum beralih ke yang lainnya^o^»»»

-Seandainya ada typo mohon ditandai, author mengucapkan banyak-banyak terima kasih<3


Seperti biasa hari ini Sheyra sekolah, keadaannya sudah membaik. Kini dia berada di dalam mobil bersama Rizky tentunya. Dia tak diperbolehkan membawa motor oleh ayahnya, dan tadi pagi dua orang itu terkena omelan bundanya. Terlebih Sheyra yang kemarin tidak sarapan dan pingsan.

Bundanya sudah mengetahui jika dia kemarin drop dan kali ini membawakan bekal untuknya.

"Lo gak boleh ke kantin. Makan apa yang bunda bawain," Rizky berbicara tanpa menatapnya.

"Iya-iya."

"Iya-iya tapi diam-diam nyolong dih apaan tuh."

"Aish iya deh janji. Tipi gii hiris ke riing isis nimiin Wildin." Kebiasaan,gadis itu menggigit sedotan susu kotak yang dibawanya dari rumah tadi.

"Hmm,gak boleh lama-lama." Tolong siapapun itu, kenapa kakaknya menjadi super protektif?

"Ya."

Sheyra keluar dari mobil Rizky setelah sampai. Dia melihat semua pasang mata menatapnya.

"Gak jelas,"gadis itu bergumam.

Dia melangkahkan kakinya menuju kelas. Tapi di koridor dia di hadang dengan kehadiran seseorang.

"Cih,murahan banget. Kemarin aja sama Wildan sekarang sama Rizky, serendah itu harga diri lo? Atau emang udah gak punya harga diri?" Orang itu berbicara.

Sheyra tersenyum miring. Ini bukan saatnya Sheytahan,ia membatin.

"Hahahaha gak bisa jawab kan lo?"

"Murid baru udah bikin ulah aja, ngerusak nama baik EHS."

"Gak ngaca lo?" Sheyra berdecih.

"Setahu gue EHS gak melihara anak bullying kayak lo."

"Jaga omongan lo ya!"

"Aurel Aurel, bisa-bisanya lo keterima di EHS. Lo masih mau buli gue? Bokap lo noh perusahaannya bangkrut." Sheyra menatap remeh Aurel,dia tau orang itu. Anak dari keluarga Deratdra yang mengalami kebangkrutan di perusahaannya karena terlibat korupsi.

Aurel menatap Sheyra terkejut,siapa gadis ini?

"Siapa lo sebenarnya?"

"Hahahaha, makanya jadi orang itu cari tau yang sebenarnya dulu. Jangan asal buli. Emm gimana kalo kita bermain-main?" Sheyra mengitari tubuh Aurel yang menegang.

"Bokap lo tuh licik banget ya, katanya sih lulusan perguruan tinggi. Tapi ah mungkin karena kebetulan," Sheyra menatap Aurel dengan senyuman evil nya.

"M-mau apa lo?"

"Santai-santai jangan panik." Sheyra menggeleng.

"Ah gue lagi gak mood buat bales kata-kata lo tadi. Besok aja, siapin diri lo." Sheyra berlalu meninggalkan Aurel yang masih di tempat.

SHEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang