SHEYRA - 10

584 62 0
                                    

«««Selamat membaca, semoga suka. Budayakan meninggalkan jejak sebelum beralih ke yang lainnya^o^»»»

Setelah hari itu, Sheyra mendadak menjadi pendiam tak seperti biasanya. Kemarin dia sudah menemui dokter Laras dan mengecek kondisinya, sedikit ada perkembangan walaupun hanya sedikit.

Kini gadis itu duduk di kantin sendirian. Waktu istirahat berbunyi tujuh menit yang lalu menyebabkan kantin menjadi sangat ramai dikunjungi. Sheyra memakan soto yang dipesannya, menatap sekeliling yang berbisik-bisik.

Kenapa mendapatkan teman sesulit ini? Dia kesepian,dia butuh teman. Jika kalian bertanya dimana Vina dan Novalia,dua gadis itu menjauh darinya menjadi orang asing yang seolah-olah tidak pernah mengenal. Dimana Alka? Cowok itu bersama teman-temannya yang lain.

Siraman segelas jus jambu mengagetkan dirinya yang sedang makan. Itu berasal dari seorang cewek yang menatapnya remeh saat ini. Malas untuk berlama-lama, Sheyra menyiramkan semangkuk soto yang tadi di pesannya.

"Akh!" Kantin mendadak senyap, suara-suara bising dari orang-orang rupanya menghilang begitu saja.

Plak.

Tamparan keras di pipinya membuat Sheyra tersenyum miring, sebenarnya dia tidak mau mencari masalah tapi rupanya cewek didepannya ini nafsu untuk bermain-main dengannya.

Tak mau kalah, Sheyra menendang tubuh cewek itu membuatnya terjungkal kebelakang menabrak meja kantin.

"Woi woi woi!"

"Gilak!"

"Lanjutin!"

"Cari gara-gara aja sih si Riska!"

Sheyra mengabaikan pekikan orang-orang yang disana. Gadis itu mendekati cewek yang mencari gara-gara kepadanya tadi. Mencengkeram kuat wajah menor cewek bernama Riska itu dengan kuku panjangnya.

"Gak usah nyari masalah sama gue kalo lo gak mau mati."

"Gue bisa siksa lo disini juga kalo minat, sayangnya gue masih punya hati buat lepasin lo." Sheyra mengeratkan cengkeramannya membuat wajah Riska mengeluarkan darah karena sedikit tertusuk kukunya.

Itu membuat Sheyra mundur, namun sebelumnya gadis itu menginjak kaki Riska membuat cewek itu berteriak. Sheyra meninggalkan kantin, dia akan membersihkan seragamnya yang basah dan lengket tadi. Gadis itu melangkah menuju koperasi untuk membeli seragam baru.

Nampaknya Rizky mengejarnya.

"Gue gak ngajarin lo buat jadi psikopat," suara Rizky berhasil membuatnya membalikkan badan.

"Apa kalo gue di bully gue harus diem aja?"

"Ya gak di balas juga."

"Ya dibalas lah biar impas! Ya kali gue di bully gak gue lawan, gila lo." Sheyra menatap kesal Rizky dan meninggalkannya melanjutkan perjalanan ke koperasi.

"Tapi yang lo siram buat Riska itu panas Shey!"

"Kenapa sih lo belain dia! Gue ini adek lo,gue yang seharusnya lo bela. Dia juga yang mulai bukan gue!"

SHEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang