«««Selamat membaca, semoga suka. Budayakan meninggalkan jejak sebelum beralih ke yang lainnya^o^»»»
"Gue dimana?!" Tanya Sheyra heboh, perasaan tadi dia di lapangan kenapa tiba-tiba pindah di ranjang?
"Astaga, lo di UKS. Tadi lo pingsan," jelas petugas PMR disana.
"Em,lo anak baru ya?"
"Kenapa?"
"Gue baru liat lo pertama kali," PMR itu tersenyum canggung.
"Ah iya,gue Sheyra lo siapa?"
"Gue Livia."
"Btw siapa yang bawa gue kesini?" Belum sempat menjawab Livia yang membuka mulutnya kembali mengatupkannya karena suara seseorang dari bilik gorden menyahut.
"Gue." Sheyra memutar bola matanya malas.
"Gara-gara lo gue jadi pingsan! Kenapa sih harus di kasih hukuman? Cuma telat sepuluh menit juga,kelas lain juga belum ada gurunya tadi." Sheyra menggerutu menyebabkan orang tadi terkekeh miris.
"Ck ck, itu udah peraturan dari dulu. Kalo gak mau kena hukuman mending gak usah sekolah disini." Wildan,iya dia. Ketua OSIS itu menjawab dengan nada datar, berbicara tanpa menatap Sheyra.
"Siapa lo?!"
"Gue?"
"Gue yang punya sekolah ini,gimana dong?" Ingin sekali Sheyra mengucapkan jika sekolah ini milik ayahnya namun dia lupa jika dia menyembunyikan identitasnya.
"Terserah lo! Mending lo pergi,sepet mata gue." Wildan terkekeh kecil, menggeleng heran dengan gadis di depannya ini.
"Makanya sarapan! Udah tau mau sekolah masih aja bangun siang. Emang gak ada niatan sekolah kayaknya."
"Siapa sih dia sebenarnya? Katanya dingin? Mana-mana? Hah? Gak ada dingin-dinginnya yang ada cuma bikin emosi," Sheyra membatin menatap Wildan sinis.
"Gak usah ngata-ngatain gue."
Wildan menyodorkan sebuah kantong plastik yang dibawanya kepada Sheyra. "Makan,jangan kayak orang susah."
"Gue buk-" belum sempat menyelesaikan ucapannya Wildan telah memotong dan meninggalkannya berdua dengan petugas PMR tadi.
"Kalo dia udah selesai,lo anterin ke kelas. Pastiin jangan sampai bolos."
Setelah selesai makan tadi, Sheyra kembali ke kelasnya tak lupa diantarkan oleh Livia. Sekarang dirinya merasa lebih baik, kini gadis itu berada di kantin bersama kedua temannya siapa lagi kalau bukan Vina dan Novalia.
"Shey,lo tadi kemana aja? Bisa-bisanya sampai telat masuk untung aja gak ada gurunya," Novalia bertanya.
"Hooh,terus dianterin PMR juga. Lo sakit?," Vina mengecek kondisi Sheyra membalikkan tubuh gadis itu.
"Woi! Nanti gue ceritain. Tapi nih ya mending pesen makan dulu."
"Iya juga sih, lo mau apa?" Vina menengok ke arah Novalia yang sedang meng-scroll salah satu sosmed-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEYRA [END]
Teen Fiction𝐀𝐒#𝟏 ⚠️[BUDAYAKAN VOTE SETELAH BACA]⚠️ Ini tentang Sheyra, gadis pemilik darah blasteran Amerika-Jawa. Si gadis tomboy yang kehilangan ingatannya karena menolong seseorang tapi berakibat pada dirinya. Bertahun-tahun mencari informasi tentang kebe...