SHEYRA - 23

464 53 0
                                    

So close, but so far away.
—SHEYRA—

•••HAPPY READING•••

Sheyra tertidur sekarang, gadis itu tertidur setelah meminum obatnya. Luka-luka pada tubuhnya kian mengering, hanya saja kepalanya yang cedera masih sering sakit. Seperti biasa, sendiri di ruang inapnya. Membuat gadis itu memutuskan untuk tidur, mau ngapain lagi kalau bukan tidur?  Berjalan saja masih tertatih-tatih membuat Sheyra selalu emosi pada dirinya sendiri.

Pintu ruang inap Sheyra terbuka dengan perlahan, menampilkan seseorang yang berjalan ke arah gadis itu. Kehadirannya tak membuat Sheyra bangun.

"Gak mungkin dia kan?"

"Apa yang harus gue lakuin kalo beneran dia?" Orang itu membatin, kepalanya refleks menggeleng. Tidak bisa dibayangkan jika hal itu benar.

Wildan, cowok itu menatap Sheyra yang tertidur pulas. Wajah damainya sama, membuat Wildan mencari tau tentang gadis itu apalagi wallpaper handphone Sheyra yang akhir-akhir ini membuat cowok itu overthinking.

Wildan mengelap kening Sheyra yang berkeringat. Cowok itu sadar,kenapa jika bersama gadis ini berbeda? Apa dulu dia pernah dekat dengan Sheyra namun lupa?

Wildan tak habis pikir dengan dirinya. Jika berada dekat dengan Sheyra membuat dirinya berubah drastis. Dia juga sadar perubahannya sendiri. Dia merasa seolah Sheyra pernah hadir di hidupnya namun mereka lupa, tapi itu hanya perasaan Wildan saja.

"Kalo dia emang lo, gue bakal tempati janji itu."

Sheyra sedikit terusik dengan elusan tangan di kepalanya membuat Sheyra mengerjapkan matanya. Siapa sih ganggu mimpinya saja?!

Gadis itu menatap kesamping, betapa terkejutnya dia saat mendapati Wildan yang tengah menatapnya datar.

"Ganggu aja lo,baru juga mimpi bagus." Sheyra menggerutu, menatap Wildan sebal.

"Gimana keadaan lo?"

"Lo bisa liat kan?" Sheyra menatap Wildan malas, membuat cowok itu menghela nafasnya. Sabar Wildan sabar.

"Gue mau nukar handphone."

"Telat lo, kemana aja lo seminggu? Harusnya lo balikin dari enam hari yang lalu."

"Ck,lo pikir gue gak ada kerjaan apa?"

"Dih itu urusan lo, lagian juga salah lo yang ngasi handphone salah."

"Salah lo, ngapain punya handphone sama?" Shit Sheyra kehabisan kata-kata. Matanya menatap Wildan sinis, kenapa selalu menguras emosinya saja orang disampingnya ini?!

"Gak bisa jawab kan lo?"

"Terserah lo deh." Sheyra mengalah,demi ketentraman dan tenaganya dia tak akan menyahuti Wildan yang bawel seperti ini.

"Mana handphone gue?" Sheyra menyodorkan tangannya kehadapan Wildan membuat cowok itu ikut menyodorkan handphone di genggamannya.

Namun sebelum Sheyra meraihnya, Wildan menarik handphone Sheyra kembali.

"Lo gak buka handphone gue kan?" Wildan menatap Sheyra curiga. Sheyra ditatap seperti itu diam-diam tersenyum jahil.

"Buka dong, gue buka semua isi handphone lo. Biar tau gimana caranya famous kaya lo,"

"Gue juga buka isi chat dari Aurel. Mesra-mesraan lagi duh jiwa jomblo gue sampe meronta-ronta liatnya." Sheyra menatap wajah Wildan dengan mengesalkan.

Yang dikatakan oleh Sheyra itu bohong. Mana mungkin dia membuka handphone milik orang lain sebelum dapat izin, Sheyra juga tau diri. Gadis itu juga tau jika orang lain mempunyai privasi.

SHEYRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang